Setelah berita kematian murid sekolah menengah yang bernama Eri Noel itu menjadi perbicangan publik membuat reputasi sekolah itu pun hancur dan sekarang mereka semua yang terlibat diskriminasinya terus di jatuhi hukuman walau mereka masih anak di bawah umur. Beberapa orang menilai itu adalah hal yang wajar. Karena mereka melakukan tindakan kejahatan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Selama kabar ini terus menyebar kini pihak kepolisian mulai membersihkan area tempat bunuh diri dan seorang wanita tua yang merupakan pemilik kawasan rumah itu langsung menjualnya namun kepada orang luar yang tidak mengetahui apa yang telah terjadi di sana. Saat ini keadaan sudah lumayan membaik dan membuat Lilian dengan Diana merasa lega. Mereka berdua kemudian setelah menjadi saksi banyak sekali wartawan yang mendatangi mereka. Tidak hanya itu saja, beberapa orang juga menilai bahwa mereka memang anak baik yang seharusnya menjadi contoh bagi mereka. Tidak lama setelahnya, berita tersebut men
Saat ini, di kediaman keluarganya Diana. Di sana terlihat banyak keluarganya yang terdiri dari empat orang anggota keluarga tersebut kemudian mereka terlihat khawatir dengan anak perempuan mereka yang beberapa jam yang lalu pergi dari rumahnya dan tidak tahu kemana. Mereka yang semakin cemas kemudian melaporkannya kepada polisi. Di saat itu pula, mereka mulai melakukan pencarian mengenai keberadaan anak tersebut. Semua orang di keluarganya tersebut sangat panik dan tidak sedikit dari mereka merasa tenang. Kali ini tim polisi melakukan pencarian kesana kemari namun juga tidak menemukan hasil. Sampai pada akhirnya, keluarga mereka memutuskan agar polisi terus mencari keberadaan anak itu. Di berbagai sudut kota sudah di telusuri dan ternyata tidak ada. Anak itu tidak lain adalah anak yang beberapa waktu itu terkenal karena melaporkan kematian temannya yang bunuh diri beberapa hari yang lalu. Saat ini, hujan yang masih turun dengan deras membuat polisi kesulitan ketika melakukan p
Gio yang berada di dalam mimpi tersebut yang di penuhi dengan ketakuatan dalam dirinya membuatnya tidak bisa bergerak walau dirinya sangat menginginkan hal tersebut. Semua badannya seakan membeku dan dia mencoba untuk berteriak namun sia-sia. Tidak lama setelahnya dirinya kemudian berhasil menggerakan tubuhnya dan kemudian berlari menuju ke arah cahaya yang ada di belakangnya itu. dia terus berlari ke arahnya tapi ternyata tidak pernah sampai. Hingga pada akhirnya dia melihat sebuah jembatan yang ada di pijakannya dan kemudian runtuh. Dia mencoba untuk menyelamatkan dirinya dengan berpegangan kepada besi jembatan itu tapi sayangnya itu tidak berguna dan kemudian dia terjatuh ke bawah sambil berteriak. Tidak lama kemudian dia tersadar dari mimpinya dan sekarang sudah pagi. Gio baru sadar bahwa dirinya selama semalaman hanya tidur di sofa dan mengalami mimpi buruk. Melihat jam sudah menunjukan pukul 7 pagi, dia kemudian membuka gorden ruang tengahnya itu dan bergegas untuk mandi lalu
Beberapa polisi saat ini sedang menyelidiki sebuah kasus yang melibatkan seorang murid sekolah menengah atas yang di duga menghilang tanpa sebab. Mereka kini semakin mencarinya ke berbagai tempat dan semua usaha yang di lakukannya itu ternyata masih belum menemukan titik terang. Sementara itu, keluarganya saat ini sedang mati-matian mencari keberadaannya bahkan ada yang sampai merepotkan beberapa pihak. Di hari ini. Suasana di sekolahnya tampak begitu tenang tidak seperti biasanya yang terlihat sangat ramai dan orang-orang seakan terdiam dengan sunyi. Beberapa dari teman-temannya Lilian yang saat ini sedang berada di kelas, mereka seolah terlihat tidak pernah mendengar berita yang mengerikan beberapa hari terkahir ini. Suasana kelas yang terbilang aneh itu membuatnya seketika merasa tidak nyaman dan langsung pergi dari sana menuju ke toilet. Ketika dirinya sudah sampai dalam toilet perempuan, rupanya Lilian tidak pernah merasakan situasi yang tanpak sangat tidak masuk akal ini. Bahk
Mereka berdua kemudian beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju ke kantin yang seperti di katakannya sebelumnya. Dalam perjalanannya ke kantin, di lorong sekolah ternyata ada beberapa anak yang membicarakan mengenai Diana yang menghilang. Mereka yang berbicara di sana seolah mengatakan sesuatu yang hampir mirip dengan apa yang di katakan oleh dirinya dan juga Sola. Begitu mendengar ucapan mereka yang terbilang cukup nyaring, membuat Lilian berhenti sejenak dan itu membuat Sola yang sedang bersama dengannya itu merasa heran. Tidak lama kemudian, Sola bertanya kepadanya. “Kau baik-baik saja? Ada apa denganmu?” ucap Sola kepada Lilian yang tiba-tiba saja termenung. “Aku merasa sesuatu telah terjadi.” “Ha? Apa maksudmu?’ “Aku masih tidak yakin akan hal ini, tapi mendengar semuanya aku merasa sesuatu pasti telah terjadi. Aku yakin itu.” “Oke. Aku mengerti apa yang kau bicarakan. Jadi, sebaiknya kita segera pergi ke kantin.” Mereka be
Setelah mereka berdebat panjang, akhirnya perjalanan pun di mulai dan ternyata benar saja. Hujan deras ini memang menghambat dan bahkan petir juga menyambar di langit. Tapi mereka berdua terus pergi menggunakan mobilnya ke tempat yang mereka tuju. Dalam perjalanan yang berbahaya itu, rupanya sesuatu terjadi. Tiba-tiba saja mobil yang mereka tumpangi itu jatuh dari tebing yang tidak terlalu tinggi sehingga membuat mereka tidak sadarkan diri. Setelah beberapa lama pencarian, mereka akhirnya di temukan oleh tim pencari dari pihak berwajib dan langsung membawa keduanya ke rumah sakit. Ketika ambulan sudah sampai, rupanya salah satu dari mereka meninggal dunia dan orang itu tidak lain adalah pria yang merupakan kekasih wanita tersebut. Pria itu dinyatakan meninggal dunia karena mengalami kerusakan yang cukup parah di tubuhnya sehingga dokter sudah tidak bisa lagi menyelamatkan nyawanya. Setelah mereka melakukan perawatan, wanita tersebut kemudian dia sadar dan setelah mengetahui fakta it
“Terimakasih dokter, saya jadi tertolong,” ucapnya dengan penuh hormat “Lain kali kau harus siapkan lebih banyak obat penenang dan suntikan seperti yang tadi ku lakukan.” “Baik dok.” ‘Merepotkan saja,’ batin Gio Tidak lama setelahnya, dia langsung pergi ke ruangannya dan hendak menyelesaikan pekerjaannya lagi. Gio yang kemudian duduk dan langsung mengerjakan pekerjaannya itu, rupanya dia baru saja teringat bahwa malam ini dia ada janji dengan seseorang. Gio melihat jam yang masih menunjukan pukul 3 sore dan kemudian menghela nafasnya karena masih lama untuk pulang. Setelah selesai dengan pekerjaannya itu, tiba-tiba saja dia langsung bergegas untuk pulang karena sudah sangat lelah. Di perjalanannya untuk puilang, rupanya dia berpapasan dengan teman masa kuliahnya yang sekarang ini bekerja sebagai penyiar berita. Mereka berdua kemudian bertemu dan sekarang sudah berada di sebuah cafe autentict dan terlihat mengobrol. “Sudah lama sekali ya. Gio,”
Setelah itu, dia kemudian pergi dari sana dan hendak untuk pulang ke rumahnya. Sesampainya di dalam rumahnya, Gio langsung duduk di sofa dan kemudian hendak tidur. Selama ini beberapa hal terjadi kepada dirinya dan itu membuatnya merasa seperti berada di suatu tempat yang tidak asing. Selama berada di dalam ingatan yang muncul itu tidak lama setelahnya mulai memenuhi kepalanya. Ke esokan paginya. Semua orang di kota ini telah ramai membicarakan apa yang di temukan pihak kepolisian tadi malam. Beberapa diantara mereka mulai panik dan langsung berniat untuk melarikan diri sebelum semuanya terlambat. Tidak sedikit dari mereka yang tidak akan lama lagi tinggal di kota ini. Terror yang terus bermunculan dan setelah semuanya di selidiki, kenyataanya memang mengerikan. Kerangka manusia yang di temukan di sebuah gudang tua yang letaknya berada di pinggir distrik 45 memang merupakan kerangka manusia dan menurut pernyataan forensik, kerangka itu kira-kira berusia sekitar 26 tahunan. Indentita
Begitu melihat Lilian yang sudah datang, dia langsung menyuruhnya untuk duduk dan mereka berdua terlihat sedang membicarakan sesuatu. Di hari yang penuh dengan kegaduhan ini, mereka terlihat tenang dan justru seakan ini bukanlah urusan yang harus memusingkan mereka untuk saat ini. Selama sesi konseling kemarin, Sola penasaran dengan apa yang terjadi antara dirinya dan guru konseling tersebut yang terlihat saat itu di balik jendela adalah ekspresi wajah guru tersebut yang seakan memperlihatkan sesuatu. “Sebenarnya, saat kau sedang berada di ruangan konseling itu apa yang terjadi?” tanya Sola kepada Lilian yang ada di sampingnya. “Tidak ada yang terjadi.” “Sungguh?” “Benar. tidak ada apa-apa.” ‘Apa dia berbohong?’ batin Sola “Kau yakin itu?” “Tentu saja. Memangnya apa yang kau pikirkan?” “Ah, aku hanya merasa penasaran saja. Apa kau baik-baik saja?” “Begitu rupanya. Iya, aku baik-baik saja.” “Apa kau tidak