Share

Bab 192

Author: Nikki
Gara-gara ucapan Kaivan sebelumnya, suasana hati Adeline menjadi agak buruk. Setelah pulang, dia mengganti sepatu dan duduk di sofa. Baru saja dia hendak beristirahat sejenak, teleponnya tiba-tiba berbunyi. Itu adalah pesan dari Petra.

[ Sudah pulang? Makan malam sudah siap, datanglah kemari untuk makan. ]

Adeline mengerutkan bibirnya. Dia sebenarnya tidak ingin pergi. Namun, ketika teringat Petra telah menyiapkan makan malam untuknya, kebaikan Petra itu akan terbuang sia-sia apabila dia tidak pergi.

[ Oke. ]

Setelah membalas pesan Petra, Adeline menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri dan berjalan menuju pintu. Saat dia sampai di seberang dan hendak mengetuk, pintu itu sudah terbuka dari dalam.

"Masuklah. Nggak perlu ganti sepatu. Aku mau ngepel malam ini."

"Emm."

Petra menatap Adeline dan tiba-tiba mengerutkan kening. "Apa sudah terjadi sesuatu malam ini? Suasana hatimu kelihatan kurang baik."

Adeline tertegun sejenak sebelum berkata, "Nggak kok .... Mungkin aku cuma kecapekan hari
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 388

    Wajah Shinta menjadi suram. "Kenapa aku yang harus menenangkannya? Bukannya sudah cukup aku lahirkan seorang putra dan putri untuknya?""Dalam hubungan suami istri, mana ada orang yang perhitungkan begitu banyak hal? Lagian, memang kamu yang salah. Sebelumnya, aku dan adikmu bawa kamu pergi cari Delon untuk belain kamu. Tapi, kamu malah bertengkar dengannya, juga mencakarnya. Siapa lagi selain Delon yang bisa toleransi temperamen burukmu?"Baru saja Shinta hendak berbicara, ponsel di dalam tasnya tiba-tiba berdering. Melihat itu adalah panggilan dari pengacara yang dia sewa untuk Amanda, Shinta pun menjawabnya. "Ada apa? Apa sudah terjadi sesuatu dengan Amanda?""Bu Shinta, Nona Amanda mau ketemu sama kamu."Shinta menunduk dan menyahut dengan pelan, "Baiklah, aku akan temui dia nanti."Setelah menutup telepon, Shinta meletakkan ponselnya dan menatap Erlina. "Ibu, Amanda mau ketemu sama aku. Kita ngobrol lagi nanti." Melihat Shinta hendak pergi, Erlina bertanya dengan dingin, "Kamu m

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 387

    "Coba kamu suap hakimnya. Kalau hakimnya setuju, aku akan terima kasusmu."Saat menyadari sarkasme dalam nada bicara Adeline, Delon menunjuknya dan berseru, "Kamu benar-benar nggak masuk akal!"Adeline malas meladeni Delon lagi. Dia pun menunduk dan mulai membaca dokumen.Setelah menunggu sejenak dan Adeline benar-benar tidak berniat untuk berbicara lagi, Delon mendengus dingin, lalu berdiri dan berjalan pergi. Begitu sampai di lantai bawah, dia menerima telepon dari Shinta."Delon, aku sudah bekerja tanpa lelah untukmu selama bertahun-tahun, juga lahirkan seorang putra dan putri untukmu. Tapi, kamu malah mau ceraikan aku sekarang. Jangan mimpi! Meski jadi hantu, aku juga akan tetap menghantuimu!"Delon sudah bosan mendengar kata-kata ini. Dia menyahut, "Terserah kamu. Sampai jumpa di pengadilan."Sebelumnya, Shinta selalu mengancamnya dengan perceraian hanya karena hal sepele. Jadi, kali ini, Delon bertekad untuk memberinya pelajaran! Tentu saja, jika mereka benar-benar bercerai, itu

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 386

    Melihat Adeline yang merasa kesal karena malu, Petra pun berhenti menggodanya. Dia mengangguk, lalu berkata, "Oke. Hati-hati di jalan. Kabari aku kalau kamu sudah sampai di rumah sakit.""Oke."Setelah melihat Petra berjalan memasuki kompleks, Adeline baru melaju pergi. Waktu sudah hampir pukul 11 ketika dia tiba di rumah sakit.Begitu memasuki kamar rawat inap, Adeline menerima pesan dari Petra.[ Aku baru saja selesai mandi. Kamu sudah sampai? ]Adeline membuka LINE dan membalas. [ Emm, aku baru saja sampai. Cepat istirahat. Besok, kamu masih harus kerja. ]Setelah menyimpan ponselnya, Adeline duduk di sofa dan lanjut membaca dokumen.Keesokan paginya, Winda datang dan membawa kabar untuk Adeline. "Nona, aku dengar, sekarang ayahmu minta cerai. Setelah tahu soal ini, orang-orang dari Keluarga Pratama pergi ke rumahnya untuk buat keributan. Ayahmu terluka dalam pertikaian itu. Apa kamu mau pergi jenguk dia?"Setelah mendengarnya, Adeline menjawab dengan dingin, "Oke. Aku akan pergi

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 385

    Sampai tadi, Olivia berpikir bahwa Petra yang mengatakan dirinya telah memiliki pacar hanya ingin mencari alasan untuk menolaknya. Dia merasa bahwa dirinya masih punya kesempatan .... Sekarang, melihat kedua orang yang saling bertatapan, rasa pahit dan sedih pun muncul di dalam hati Olivia. Adeline dan Petra yang berdiri berdampingan terlihat sangat serasi. Dia bahkan tidak punya kesempatan untuk bersaing."Emm."Petra meraih tangan Adeline, lalu menatap kerumunan dan berkata, "Perkenalkan, ini pacarku, Adeline."Adeline menatap semua orang dan berujar sambil tersenyum, "Halo, aku Adeline." Melihat profil wajah Petra yang lembut, semua orang butuh beberapa saat untuk bereaksi."Dokter Petra, ternyata kamu begitu pintar menyembunyikannya. Sebelumnya, kupikir kamu nggak tertarik sama wanita. Tak disangka, kamu sudah diam-diam pacaran!""Benar. Kupikir Dokter Petra akan jadi orang terakhir di departemen kita yang temukan pasangan. Tak disangka, dia bahkan sudah duluan punya pacar ...."

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 384

    "Aku nggak mabuk. Aku sangat sadar. Dokter Petra, aku sudah menyukaimu sejak lama .... Bisa nggak kamu beri aku kesempatan untuk mengejarmu?"Seiring dengan Olivia menyelesaikan kata-katanya, keheningan menyelimuti seluruh ruangan. Semua orang menatap Petra untuk menunggu jawabannya.Petra mengerutkan kening, lalu menekankan kata-katanya, "Dokter Olivia, aku sudah punya pacar."Sekilas rasa sakit terpancar di mata Olivia. Dia menatap Petra dan berujar, "Dokter Petra, meski kamu nggak suka sama aku, kamu juga nggak perlu pakai kebohongan seperti itu untuk menolakku ...."Semua orang di rumah sakit tahu bahwa Petra tidak tertarik pada wanita, juga tidak pernah punya interaksi pribadi dengan rekan-rekan wanitanya selama beberapa tahun terakhir. Petra terdiam sejenak, lalu menatapnya dan berkata perlahan, "Aku benar-benar sudah punya pacar. Aku juga nggak bisa ngapa-ngapain kalau kamu nggak percaya. Aku nggak mungkin suruh pacarku datang cuma untuk buktikan padamu, 'kan?"Olivia menunduk

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 383

    Setelah sekretaris itu pergi, Kenny menatap Shinta. "Ada apa?"Shinta menunduk dan berbicara dengan canggung, "Apa kamu kenal sama putriku, Amanda? Sekarang, dia lagi ditahan di kantor polisi dan mau ketemu sama kamu."Tatapan Kenny pun meredup. Dia menjawab dengan dingin, "Bu Shinta, tolong beri tahu dia bahwa aku sangat sibuk dan nggak bisa temui dia. Aku harap dia bisa urus dirinya sendiri."...Adeline segera mendengar kabar tentang Shinta yang pergi menemui Kenny. "Nona, begitu meninggalkan kantor polisi, ibumu langsung pergi ke Grup Liangga. Setelah menunggu di bawah seharian, dia berbicara sebentar dengan Pak Kenny, lalu pergi dengan tampang putus asa."Mata Adeline berkilat terkejut. Shinta dan Kenny hampir tidak pernah berinteraksi, tetapi dia langsung pergi ke Grup Liangga setelah meninggalkan kantor polisi. Itu hanya bisa berarti bahwa itu adalah permintaan Amanda."Coba selidiki apa Amanda dan Kenny punya hubungan pribadi. Selidiki detail sekecil apa pun.""Baik, Nona."Se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status