Kelly mengangguk, lalu berkata pada Bibi Linda, “Dia itu temanku.”Linda memuji, “Tuan itu orangnya sangat tampan dan sabar. Siang hari tadi dia menggendong Yana sewaktu tidur siang.”Yana segera berkata dengan bangga, “Kata Paman, dia akan datang lagi besok!”Kelly merasa sangat tidak enak hati. Dia berkata pada Yana, “Kamu jangan selalu repotin orang lain!”“Paman itu bukan orang lain!” balas Yana dengan sedikit mengambek.Kelly mengusap hidung mancung si kecil. “Kamu malah bela orang lain!”Yana menyipitkan matanya.Beberapa hari kemudian, di saat tidak ada kerjaan, Jason selalu menemani Yana di sore hari. Dia membujuknya untuk tidur, lalu menemaninya untuk bermain dan menonton kartun. Sempat sekali Jason datang di saat Yana sedang demam. Begitu Jason datang, Yana pun menjadi sangat penurut.Setiap kalinya Jason akan datang setelah jam makan siang dan pulang sekitar pukul empat sore. Tidak pernah sekali pun dia bertemu dengan Kelly.Jason mendengar dari Linda bahwa ibunya Yana sedan
Mereka berdua mengobrol beberapa saat, baru mengakhiri panggilan. Setelah panggilan diakhiri, Sonia terbengong sejenak. Sonia bisa menyetujui untuk menjadi guru bimbel Tandy juga karena Diana dan Tandy. Namun sekarang, dia tidak tahu bagaimana untuk menghadapi Reza?Setelah mereka berbicara di restoran barat waktu itu, Sonia mengira mereka berdua tidak akan bertemu lagi. Sekarang, Sonia juga akan berkunjung ke rumahnya.Sonia mengusap kepalanya merasa semua ini sungguh di luar dugaannya. Hanya saja, Sonia sudah menyetujuinya, dia juga tidak mungkin untuk memungkiri janjinya.Sonia melihat jam. Sekarang waktunya Tandy untuk pulang sekolah. Dia pun menelepon Tandy.Panggilan terhubung. Tandy pun terdengar sangat gembira. “Bu Sonia?”Sonia membalas dengan tersenyum, “Sudah pulang sekolah?”“Ini lagi di mobil.”“Aku telepon kamu buat kasih tahu satu kabar baik dan satu kabar buruk. Kamu mau dengar yang mana dulu?” tanya Sonia.Tandy tertegun sejenak. “Tentu saja kabar baik!”Sonia menjawa
Dua tahun lalu, saat terakhir kalinya Sonia mengajar bimbel di Kediaman Herdian, dia sendiri juga tidak menyangka akan terjadi begitu banyak masalah selanjutnya. Sekarang dua tahun telah berlalu dan dia pun kembali lagi.Sonia membayar sopir taksi, lalu menuruni mobil. Pelayan sudah menunggu di depan pagar hitam. Ketika menyadari kedatangan Sonia, dia langsung menyambut dengan hormat, “Bu Sonia, kamu sudah datang!”Sonia mengangguk sedikit kepalanya. Kemudian, dia mengikuti langkah pelayan berjalan ke dalam halaman.Selama dua tahun ini, selain pohon yang semakin tinggi, sepertinya tidak ada perubahan lain lagi.Fadin berjalan mendekat. Dia mengenakan jas rapi dengan dasi kupu-kupu di lehernya. Ubannya semakin banyak saja. Dia menyapa Sonia dengan ramah, “Bu Sonia sudah datang, ya!”“Pak Fadin!” sapa Sonia.Entah firasat Sonia saja atau bagaimana, dia merasa Pak Fadin lebih ramah daripada sebelumnya.“Nyonya Diana sudah berpesan, Tuan Muda sedang menunggumu di atas. Biar aku bawa kamu
Selama dua tahun ini, Tandy memang semakin tinggi saja. Dia bahkan sudah lebih tinggi daripada Sonia. Sekarang tinggi badannya sudah melewati 1,7 meter. Ditambah lagi dengan gen unggul Keluarga Herdian, Tandy yang baru berusia 12 tahun ini kelihatan sangatlah tampan!Tandy mendengus, “Apa kamu masih akan memukulku?”“Nggak berani! Ampun!” Sonia menunjukkan ekspresi jera.Tandy tersenyum dengan lebar. Dia mengamati Sonia, lalu berkata, “Kamu masih sama seperti dulu. Nggak berubah sama sekali.”“Terima kasih. Aku anggap kamu lagi puji aku!” balas Sonia dengan tersenyum lebar.“Cih!” Tandy menyindir, “Ternyata kamu masih nggak berubah. Mukamu tebal sekali!”Sonia mengambil raket bola tenis di samping, lalu memukul di kepalanya. “Kenapa kamu berbicara seperti itu terhadap gurumu?”“Iya, tak peduli kamu itu guruku atau bibiku, kamu tetap adalah seniorku. Aku salah, oke?” tanya Tandy dengan tersenyum.Senyuman di wajah Sonia terkaku. “Sudahlah, jangan banyak bicara lagi. Sudah saatnya belaja
Sonia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan datar, “Kalau begitu, terima kasih, Tuan.”Reza tidak berbicara. Dia membalikkan tubuhnya berjalan keluar.Sonia mengenakan sepatunya, lalu berjalan di belakangnya.Saat Sonia keluar, mobil Reza sudah menunggu di luar. Gambaran familier ini membuat hati Sonia menjadi kalut.Setelah masuk ke dalam mobil, lelaki yang duduk di bangku pengemudi bersuara, “Duduk di depan.”Sonia mengerutkan keningnya. Suaranya semakin datar lagi. “Aku duduk di sini saja.”“Kamu kira aku itu sopir?” Nada bicara si lelaki agak tinggi.Sonia menggigit bibirnya, lalu menuruni mobil, lalu duduk di baris depan.Setelah Sonia memasang sabuk pengaman, si lelaki mengendarai mobil melaju meninggalkan Kediaman Herdian.Sonia memandang ke luar jendela. Si lelaki mengendarai mobil dengan serius. Tidak ada yang berbicara di dalam mobil, seolah-olah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi.Waktu memang sangat mengerikan. Kedua insan yang sebelumnya sangat mesra malah menj
Tiba-tiba hati Sonia terasa sangat penat. Dia pun tidak memiliki suasana hati untuk berdebat dengan Reza lagi. Tanpa berbasa-basi, Sonia menuruni mobil, lalu membanting kuat pintu mobil.Reza menatap bayangan punggung wanita yang kesal itu. Ujung bibirnya melengkung ke atas. Setelah Sonia masuk ke dalam gedung, dia mulai menenangkan dirinya. Tiba-tiba kakinya terhenti. Dia memalingkan kepalanya dan kepikiran, dia tidak pernah memberi tahu Reza alamat tempat tinggalnya. Kenapa Reza bisa tahu dirinya tinggal di Kompleks Vila Anggrek?Tiba-tiba Sonia tidak mengerti sebenarnya apa yang ada di benak Reza?Bukankah dua tahun lalu Reza mengatakan dirinya sudah bosan dan mengajukan putus? Sekarang Reza juga memiliki kekasih baru, tetapi Reza masih saja mendekatinya. Terkadang Reza malah kelihatan sangat peduli terhadapnya.Apa karena Reza tahu Sonia adalah Suki? Oleh sebab itu, Reza merasa bersalah telah berpisah dengannya waktu itu?Terlintas senyuman sinis di wajah Sonia. Dia masuk ke dalam
Melvin berjalan ke hadapan Sonia sembari menatapnya. “Tadi dia bilang surat nikah. Apa maksudnya?”Sonia menarik napas dalam-dalam, lalu membalikkan tubuhnya duduk di atas sofa. Dia mengangkat kepalanya, lalu berkata dengan datar, “Aku dan Reza … pernah menikah.”Kedua mata Melvin terbelalak. “Masalah kapan?”Sonia menceritakan dengan ringkas pernikahan bisnis yang diatur oleh Keluarga Dikara.Melvin hanya tahu Sonia adalah anak hilang yang kemudian ditemukan oleh Keluarga Dikara. Namun, dia tidak tahu ada hubungan seperti itu di antara Sonia dengan Reza.Tiba-tiba Melvin memutar bola matanya, lalu berkata dengan tersenyum sinis, “Apa maksudnya Reza? Sekarang dia sudah jadian sama Thalia, dia malah tidak izinin kamu untuk jadian sama cowok lain?”Sonia memeluk boneka. Dia juga merasa sangat kesal. “Dua tahun lalu aku sudah balikin surat nikah sama dia. Aku suruh dia untuk urus surat cerai. Aku kira dia sudah urus prosedur cerainya.”Setelah itu, Sonia membalikkan kepalanya ke sisi Melv
“Melvin ….” Sonia duduk, lalu menunjukkan ekspresi tidak berdaya. “Meski bukan karena Reza, kita juga mesti jaga jarak. Aku ….”“Berhenti!” Melvin mengangkat tangannya mengisyaratkan Sonia untuk tidak melanjutkan omongannya lagi. “Aku ngerti apa yang sedang kamu pikirkan. Kamu tidak usah terasa terbebani dan tidak usah peduli dengan apa yang aku pikirkan. Kalau kamu ingin menganggapku sebagai teman, kamu anggap saja aku itu temanmu!”Melvin tertegun sejenak. Kedua matanya terlihat sangat muram. Dia bergumam, “Aku mengerti, sebenarnya kamu kesal karena aku menciummu tadi, makanya kamu mengatakan semua ini.”Sonia tertegun sejenak, lalu menundukkan kepalanya.Tatapan Melvin sangatlah lembut. Dia pun menenangkan Sonia dengan nada membujuk, “Semua ini salahku. Aku tidak bisa menahan diriku dan bersikap di luar batasan. Aku jamin aku tidak akan melakukannya lagi.”Sonia menggeleng. “Untuk apa kamu berbuat seperti ini?”Sekarang Sonia sendiri juga tidak tahu kenapa Melvin bisa menyukainya?S
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi