Mag-log in“Kata Nyonya, Tuan ada rapat yang sangat penting di sore hari. Dia suruh aku beri tahu kamu setelah selesai rapat,” ucap Robi.“Di mana dia sekarang?” ucap Reza sembari berjalan pergi dengan cepat.Robi membalas, “Di kantor polisi Jalan Takara.”Langkah kaki Reza langsung berhenti. Dia segera menoleh. “Ada apa dengannya?”“Tidak kenapa-napa. Tuan jangan panik. Kali ini, Nyonya tidak berkelahi. Ada orang yang ingin mencelakai Arkava Studio. Orang itu pun ditangkap oleh Nyonya Sonia. Nyonya juga sudah lapor polisi!” jelas Robi dengan segera.Kali ini, raut wajah Reza baru berubah lebih tenang. “Segera berangkat ke kantor polisi Jalan Takara.”“Baik!” balas Robi dengan hormat.Ketika Reza tiba, polisi juga sudah selesai melakukan interogasi.Mantan istri Stephen, Moana, telah datang ke kantor polisi. Dia juga sudah mengakui semua perbuatannya. Tujuan dia mengunggah postingan adalah untuk memprovokasi hubungan Stephen dengan Luciana. Dia sungguh tidak menyangka dirinya akan dipanggil ke ka
Waktu itu, Stephen pergi mencari Rose, Shinta takut rahasinya akan terbongkar apabila dia mengambil foto sendiri. Itulah sebabnya dia mencari Ester duluan. Ester tahu akhirnya kesempatan yang dia tunggu-tunggu telah tiba. Tentu saja dia akan membantu Shinta dengan sepenuh hati. Jadi, Ester pun mencari teman satu kampung halamannya yang bekerja di kafe seberang itu, Cassa.Cassa menerima uang 40 juta Ester, baru setuju untuk membantunya mengambil foto. Dia juga sekalian merusak kamera CCTV.Dengan begitu, foto pun telah jatuh ke tangan Ester. Shinta meminta foto dari Ester. Saat di toilet, dia pun mengirimkan foto itu kepada mantan istri Stephen, Moana.Mengenai siapa yang mengunggah foto di internet, Shinta benar-benar tidak mengetahuinya. Moana ingin merusak hubungan Stephen dan Luciana, sedangkan Ester ingin mencelakai Rose. Mereka berdua patut dicurigai!Shinta menceritakan semua yang diketahuinya, lalu berkata dengan memelas pengampunan, “Kak Rose, maaf, aku benar-benar minta maaf
Stephen segera menggeleng. “Aku benar-benar tidak tahu.”“Oke, kalau begitu, aku cuma bisa lapor polisi saja. Nanti saat polisi datang, mereka pasti akan bawa Tuan Stephen untuk diperiksa di kantor polisi. Aku nggak berani jamin kalau sampai mereka menemukan hal lain!” Sonia mengeluarkan ponsel bersiap-siap untuk menelepon polisi.“Jangan … jangan telepon!”Stephen dengan panik ingin maju untuk mencegah Sonia. Pundaknya malah ditahan oleh pengawal di belakangnya. “Jangan bergerak!”Sekujur tubuh Stephen gemetar. Dia menatap Sonia dengan tatapan memelas, “Jangan telepon. Aku akan kasih tahu kamu. Aku mohon jangan lapor polisi!”Stephen merintis kariernya dari nol. Demi mengembangkan bisnisnya sampai sekarang ini, dia pasti sudah melakukan beberapa hal kotor. Tentu saja dia tidak ingin berhubungan dengan polisi. “Katakanlah!” Sonia menurunkan ponselnya.Kening Stephen berkerut. Dia berkata dengan tidak rela, “Semua ini ulah mantan istriku, Moana!”“Apa?” Mata Rose terbelalak. “Mantan is
Rose mengendarai mobil membawa Shinta meninggalkan studio. Setengah jam kemudian, mereka berhenti di luar sebuah vila.Shinta mengikuti Rose untuk berjalan ke dalam sembari mengamati sekeliling. “Vila di sini pasti mahal sekali. Sepertinya ada klien besar.”Rose tidak berbicara.Setelah mereka berdua masuk, Sonia berjalan keluar dari ruang tamu. Shinta pun merasa agak syok. Dia segera menyapa Sonia.Sonia mengangguk dengan perlahan, kemudian berkata pada Rose, “Stephen akan segera kemari!”Rose berjalan ke dalam sembari bertanya, “Di mana dia ditemukan?”“Di Kota Samuderang!”Rose berkata dengan syok, “Kalau bukan ulahnya, ngapain dia bersembunyi?”Sonia berkata, “Mungkin dia tahu siapa pelakunya, tapi dia takut sama orang itu. Dia nggak ingin melawannya, makanya dia ingin sembunyi untuk sementara waktu!”Rose mengangguk sembari berpikir. “Masuk akal juga.”Shinta sedang duduk di samping. Saat dia mendengar percakapan mereka berdua, dia bertanya pada Rose, “Kak Rose, apa orang yang mem
Devin merenung sejenak, lalu berkata, “Tadi Ester baru saja selesai mengurus semua prosedur mengundurkan diri. Dia telepon aku, katanya dia tidak akan meninggalkan Kota Jembara! Aku akan pergi cari dia dan tanyakan apa semua ini ulahnya atau bukan?”Rose berucap, “Meskipun kamu cari dia, dia juga nggak akan ngaku. Sekarang aku akan pergi cari bukti!”“Kalau kamu butuh bantuanku, kamu mesti cari aku.” Nada bicara Devin sangat tulus.Rose juga tidak berbicara lagi. Dia mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Rose mengambil kertas dan pena. Dia menulis semua orang yang berhubungan dengannya pada belakangan hari ini. Stephen dan Luciana tidak mungkin mencelakainya tanpa sebab, apalagi Ester juga tidak kenal dengan mereka berdua. Jadi, bisa jadi ada seseorang di dalam masalah ini?Rose menulis nama Shinta di atas kertas. Namun, ada bukti Shinta tidak berada di tempat. Di dalam rekaman CCTV, Frida juga bisa melihat Shinta tidak pergi ke belakangnya Rose. Jadi, siapa orang yang berdiri di belak
Stephen berbicara dengan nada bersalah, “Nona Rose, maaf. Tadi pagi aku pergi ke gunung, jadi tidak ada sinyal. Aku tidak bisa angkat teleponmu.”Rose berkata, “Apa kamu sudah baca berita di internet?”Stephen duluan merasa syok, kemudian baru berkata, “Sudah … aku sudah membacanya. Aku benar-benar minta maaf. Aku sudah membuat salah paham dan dampak yang begitu besar buat kamu. Aku juga nggak menyangka akan seperti ini.”Rose segera berkata, “Kalau begitu, aku harap kamu maju sekarang, beri tahu apa yang terjadi waktu itu kepada semua orang yang salah paham ketika melihat foto itu. Jelaskan apakah aku terima uangmu atau nggak!”Stephen segera berkata dengan tersenyum, “Nona Rose, gimana kalau begini saja, aku akan unggah pemberitahuan. Aku akan mengatakan aku memang sudah memberimu uang, tapi uang itu sebagai panjar dari biaya desain cincin, bukan sogokan. Dengan begitu, aku bisa membersihkan namamu, sekaligus bisa memberi penjelasan kepada calon istriku.”“Nggak bisa!” tolak Rose den







