Pada hari Senin.Seperti biasanya Sonia pergi ke lokasi syuting. Saat berada di dalam ruang rias, dia pun bertemu dengan Gina. Gina mencari kesempatan di saat sepi untuk berbicara kepadanya. “Aku sudah cari Welly. Sekarang dia lagi bantu-bantu di lokasi syuting. Tapi aku peringatkan kamu, sepertinya adikmu itu main judi. Uang yang aku berikan kepadanya waktu itu sudah dihabiskannya. Kamu jangan menyesal saja!”“Aku mengerti. Terima kasih sudah mengingatkan!” Sonia mengangguk dengan perlahan, lalu lanjut sibuk dengan pekerjaannya.Saat menjelang siang hari, Sonia pergi melihat progres syuting. Tetiba terdengar suara ricuh di sana, sepertinya ada yang sedang dimarahi. “Semuanya lagi sibuk, kamu malah tidur di sebelah. Apa kamu nggak ingin bekerja lagi?”Welly berdiri dengan malu sembari bergumam, “Semalam aku nggak bisa tidur. Aku merasa ngantuk!”“Kalau ngantuk, pulang dan tidur sana. Ini lokasi syuting, bukan hotel, kami tidak mempekerjakan orang yang nganggur. Kalau sampai kedapatan k
Welly bahkan sempat pergi ke Kediaman Herdian. Hanya saja, dia malah dimarah oleh pengawal Kediaman Herdian. Saking galaknya, Welly tidak berani pergi untuk kedua kalinya.Sonia tersenyum dingin dan tidak berbicara. Dia melanjutkan langkahnya ke depan.Welly segera mengikuti langkahnya. “Kak, kenapa kamu nggak tinggal di Imperial Garden lagi? Apa lelaki itu mencampakkanmu? Apa kamu sudah minta uang sama mereka? Jangan sampai kamu dicampakkan tanpa mendapatkan apa-apa. Mereka kaya sekali, setidaknya kamu bisa menuntut uang miliaran!”Tatapan Sonia menjadi dingin. “Tutup mulutmu! Kalau nggak, aku akan suruh orang untuk keluarin kamu dari sini!”Welly spontan merasa takut, tidak berani mengungkit masalah Keluarga Herdian lagi. Dia pun bertanya, “Sekarang kamu tinggal di mana? Gimana kalau aku tinggal bareng kamu? Jadi, kita bisa saling jaga.”“Nggak mungkin!” tolak Sonia dengan langsung.Welly berusaha membujuk Sonia lagi, tetapi sikap Sonia sangatlah keras. Jadi, dia pun mengganti persya
Welly bertanya dengan penasaran, “Pertunjukan seru apa?”“Sembunyi dengan bagus. Jangan sampai ada yang menyadarimu. Kalau nggak, pertunjukan jadi nggak menarik!” pesan Sonia dengan makna tersirat.Kedua mata Welly berkilauan. “Kak, apa kamu lagi permainkan aku?”Sonia membalas, “Selesai menyaksikan pertunjukan, kamu akan punya uang!”Tentu saja Welly merasa gembira. “Serius?”“Tentu saja!”“Baiklah kalau begitu!” Welly langsung bersembunyi di belakang rak buku. “Nggak kelihatan, ‘kan?”“Emm, berdiri di sana dan jangan bergerak. Jangan bersuara juga!”“Siap!” Welly terkekeh. “Asalkan dikasih uang, aku bisa melakukan apa pun!”Sonia tidak berbicara lagi. Sebab, dia melihat Stella dan Amelia sudah berjalan kemari.Stella memasuki ruangan, lalu menatap Sonia dengan tersenyum tipis. “Kamu cari aku?”Sonia menyuruh Amelia untuk keluar ruangan, lalu menutup pintu.“Kak, aku meminta daftar busana Gina juga karena aku lihat kamu capek sekali. Aku ingin membantumu untuk meringankan sedikit peke
Keluarga Dikara milik Stella seorang diri!“Stella, jadi orang jangan terlalu serakah. Utang itu harus dibayar!” Raut wajah Sonia tampak datar.“Utang apa?” tanya Stella.Sonia melihat ke sisi rak buku. “Welly, kamu boleh keluar sekarang!”Welly yang bersembunyi di belakang rak buku sungguh terkejut ketika mendengar percakapan mereka. Sebelumnya Sonia mengatakan mereka tidak memiliki hubungan apa-apa dan bukan merupakan saudara kandung. Welly mengira Sonia mengatakannya karena tidak ingin mengurusnya lagi. Tak disangka Sonia tidak sedang berbohong.Ternyata Sonia memang bukan kakak kandungnya. Wanita di hadapannya ini barulah kakak kandungnya!Dari percakapan mereka, sepertinya Stella diasuh oleh keluarga kaya. Sekarang dia adalah anak dari orang kaya!Welly sungguh gembira saat ini. Akhirnya dia kaya raya!Stella melihat Welly yang berjalan keluar rak buku dengan syok. “Siapa kamu?”Welly juga sedang menatapnya. Sebenarnya dia sudah tidak ingat dengan penampilan ayah dan ibunya. Hanya
Stella ingin sekali melarikan diri. Dia ingin menjauhi Welly sejauh mungkin. Dia bukan hanya takut akan diusik oleh Welly, dia juga takut Welly selalu mengingatkannya bahwa dirinya bukanlah anggota Keluarga Dikara. Dia hanyalah putri dari keluarga miskin!Stella bahkan tidak berani kembali untuk bekerja. Dia langsung menelepon Pretty, mengatakan dia minta izin lantaran ada urusan. Kemudian, dia segera mengendarai mobilnya untuk melarikan diri.Welly tak berhenti mengejar Stella. Ketika melihat bayangan mobil Porsche yang melaju kencang, terlintas tatapan tamak di dalam matanya. Ternyata Stella memang adalah orang kaya!Setelah Stella berhasil melarikan diri dari Welly, dia pun segera menghubungi Sonia. “Sonia, apa kamu nggak merasa perbuatanmu itu terlalu sadis?”“Sadis?” Sonia tersenyum dingin. “Welly itu memang adik kandungmu. Kamu memang sudah hidup 20-an tahun di Kediaman Dikara, apa kamu benar-benar melupakan jati dirimu?”“Jangan bicarakan hal seperti itu kepadaku. Sejak kecil, a
Stella mengurung diri di rumah selama dua hari. Namun, berhubung Stella berkali-kali didesak oleh asistennya Pretty, dia baru kembali ke lokasi syuting.Stella mengganti gaya berpakaiannya, lalu mengenakan masker dan topi ke ruang rias Pretty.Saat waktu tepat menunjukkan pukul delapan pagi, Pretty sudah menampakkan diri.Sejak diomeli oleh Sonia, Pretty tidak pernah terlambat sama sekali. Teddy merasa sangat gembira. Saking gembiranya, dia pergi berterima kasih kepada Sonia.Pretty melihat cara berpakaian Stella, lalu mentertawakannya. “Kamu kira kamu itu aktris, ya? Tenang saja, meski ada wartawan di luar sana, mereka juga nggak bakal memotretmu.”Stella yang disindir oleh Pretty merasa sangat emosi. Namun, dia juga tidak berani mengatakan apa-apa. Dia melepaskan maskernya, lalu mulai bekerja.Ketika Pretty masih merias wajahnya, Stella bertanya pada asistennya, “Apa ada yang mencariku selama dua hari ini?”Asisten menggeleng. “Nggak ada!”Kemudian, Stella bertanya lagi, “Apa ada seo
Welly berkata, “Orang tua kita sudah menghidupi Sonia selama empat tahun. Tapi dua tahun lalu, dia sudah memberiku uang 80 juta. Dia nggak lagi memiliki hubungan sama aku!”Stella memicingkan matanya dengan sinis. “Apa maksudmu?”“Sonia saja bisa memberiku uang 80 juta. Sekarang kita dilahirkan dari rahim yang sama. Menurutmu, kamu seharusnya kasih berapa ke aku?” Tatapan Welly kelihatan berkilauan.Stella sungguh merasa geram. “Kalau aku beri kamu uang, apa kamu akan menghilang dari pandanganku?”“Tenang saja! Asalkan kamu memberiku uang, aku nggak akan mengganggumu lagi!” balas Welly dengan segera.“Kamu mau berapa banyak?” tanya Stella dengan nada dingin.Welly berpikir sejenak, lalu menjawab, “Kalau begitu, 200 juta saja!”“Oke, aku akan transfer sekarang. Tapi kamu harus segera meninggalkan tim produksi setelah menerima uang itu. Jangan muncul di hadapanku lagi!” ujar Stella dengan ketus.Welly membatin, ‘Mana mungkin? Dengan nggak gampangnya aku menemukan cek berjalan, mana mungk
“Bagaimana dengan acara tender hari ini?” tanya Anastasia dengan datar.Kelly menjelaskan, “Tadi pagi sebenarnya Pak Jason ingin menyuruhmu ke sana. Tapi karena kamu kedatangan klien penting, Pak Jason terpaksa membawaku ke acara tender itu!”“Nggak apa-apa!” Anastasia berusaha untuk tersenyum. “Kita berdua sama-sama ikut serta dalam tender ini. Kamu juga sudah paham dengan isi tender itu. Siapa pun yang pergi sama saja!”“Emm, nanti aku akan beri tahu progres tender kepadamu,” balas Kelly dengan tersenyum lembut.“Nggak usah buru-buru. Semalam aku bergadang urus proposal kerja sama dengan perusahaan lain. Kamu bikinin kopi buat aku, ya!” Anastasia mengetik keyboard tanpa melihat Kelly.“Oke,” balas Kelly dengan segera, lalu pergi menyeduh kopi untuknya.Saat kembali dari menyuguhkan kopi, Anastasia menyerahkan setumpukan dokumen kepada Kelly. “Kamu pergi fotokopi sana. Aku sudah tulis di atasnya mau fotokopi berapa set. Yang cepat, ya!”“Oke!” balas Kelly.“Kelly, kamu antarkan dokume
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi