Simon mengendarai mobil. Mereka berdua pergi ke perusahaan bersama. Setelah tiba di lantai 39, baru saja Kelly duduk di bangku kerjanya, tetiba dia menerima pesan masuk dari Derrick.[ Kelly, maafkan aku. Aku tahu apa pun yang aku katakan tidak bisa menebus rasa bersalahku. Aku tidak bisa tidur semalaman, tapi aku juga tidak berani mengganggumu lagi. Ibuku mengetahui kabar aku menyukai seorang wanita dari rumah sakit. Setelah mencari tahu latar belakang keluargamu, dia pun mengikuti langkahku untuk menemukanmu. Aku tahu aku tidak punya muka untuk menemuimu lagi. Aku hanya berharap anggota keluargaku tidak membawakan luka yang terlalu besar untukmu. Maaf! ]Kesan Derrick di hati Kelly adalah seorang dokter pintar dan sopan. Jadi, meskipun semalam mereka sangat canggung, Kelly tetap akan menghormatinya. Setelah berpikir beberapa saat, dia baru membalas.[ Nggak apa-apa. Demi membuat ibumu tenang, kelak kita nggak usah bertemu lagi. Aku harap kamu bisa memakluminya. ]Kelly tidak menyalah
Kelly segera menarik tangan Deli. “Kamu nggak usah bersikap seperti ini!”“Bu Kelly, aku benar-benar sudah tidak ada jalan lagi, makanya aku bisa datang mencarimu. Aku mohon sama kamu, demi Derrick, tolong bantu kami!”Kelly terdiam sejenak, lalu membalas dengan datar, “Aku akan bahas masalah ini dengan Pak Jason. Aku juga berharap lain kali kamu bisa melakukan apa pun dengan kepala dingin. Meskipun Pak Derrick benar-benar memiliki kekasih, kamu juga nggak boleh menggunakan cara seperti itu untuk melukainya.”“Aku tahu. Aku tahu kesalahanku!” Deli tak berhenti mengangguk. Dia merasa bersalah. “Selama dua hari ini, ayahnya Derrick juga sudah mengomeliku. Dia suruh aku minta maaf secara langsung, makanya aku datang ke sini.”“Aku akan bicarakan dengan Pak Jason,” balas Kelly.“Terima kasih, terima kasih, ya!” Deli sungguh berterima kasih.Kelly berkata, “Kamu pulang saja!”“Kamu harus terima barang-barang ini!” Deli memasukkan buah tangan ke diri Kelly.Kelly tetap tidak ingin menerimany
Kelly menunduk, lalu berkata dengan suara rendah, “Aku nggak akan maafkan perbuatannya. Tapi aku paham kenapa dia berbuat seperti itu. Dia nggak ingin Derrick menikahi wanita yang memiliki banyak beban. Semuanya sangat masuk akal. Hanya saja, dia sudah salah paham. Jadi, kita biarkan masalah ini berlalu saja.”Jason mendengus dingin. “Memangnya anaknya itu siapa! Aku ingin dia tahu putranya yang tidak pantas sama kamu. Kamu bukanlah orang yang bisa ditindas semena-mena!”“Oh ya, kamu jangan merendahkan dirimu sendiri, aku akan merasa tidak senang. Kalau aku merasa tidak senang, aku akan membuat keluarganya Derrick membayar akibat dari perbuatan mereka!”Hati Kelly tak berhenti berdegup. Belum sempat Kelly merespons maksud dari ucapannya, terdengar lagi suara Jason. “Bukan karena kamu itu asistenku, bahkan karyawan perusahaanku juga tidak boleh ditindas oleh orang lain!”Kali ini Kelly baru merasa tenang.Jason melanjutkan, “Kamu tidak usah ikut campur dalam masalah ini. Serahkan saja s
Amelia berkata dengan galau, “Tapi kekasihku nggak suka. Kalau aku minum pil KB, malah akan ada efek samping.”Sonia kepikiran dengan obat yang biasanya diberikan Reza kepadanya. Dia pun berkata, “Aku ada satu jenis obat. Katanya nggak ada efek sampingnya. Kamu bisa mencobanya.”“Benarkah? Merek apa?” tanya Amelia.“Aku juga nggak tahu. Nanti pulang aku foto kasih kamu, ya.”“Oke.” Amelia mengangguk. “Alangkah bagusnya kalau nggak ada efek sampingnya.”Ada kru yang berjalan kemari. Perbincangan kedua orang juga sudah berakhir. Mereka melanjutkan pekerjaan mereka.Malam hari setelah pulang ke rumah, Sonia mencari obat yang diberikan Reza. Dia memotretnya, lalu mengirimkannya kepada Amelia.Amelia segera membalas. [ Aku nggak pernah melihat obat ini. Terima kasih, Sonia. ][ Jangan sungkan! ]Hanya masalah sepele saja, Sonia juga tidak memasukkan ke hati. Malam harinya, Reza membawa Sonia makan di Restoran Moona. Sonia juga tidak mengungkitnya. Dua hari kemudian, saat Sonia sedang beke
Ponsel yang diletakkan Sonia di atas meja berdering. Dia menerima panggilan dari Dania. Sonia pun mengangkatnya, “Sonia!”Dania berkata dengan tersenyum, “Apa kamu masih di lokasi syuting?”“Emm!”Dania tersenyum. “Kamu itu seorang desainer taraf internasional. Setiap harinya malah tinggal di lokasi syuting. Bukannya itu sama saja dengan menyia-nyiakan orang berbakat? Aku ingin tanya Juno, apa yang lagi dia pikirkan?”Sonia membalas, “Setelah pekerjaan di sini selesai, aku akan kembali ke studio. Lagi pula, tak peduli aku lagi di mana, aku pun nggak akan menunda pekerjaanku.”Dania berkata dengan tersenyum, “Sepertinya kamu tahu kenapa aku bisa meneleponmu?”“Tenang saja, desain musim gugur sudah selesai. Aku kirim ke e-mail kamu,” balas Sonia.“Sempurna!” Dania tersenyum. “Oh ya, apa Rose akan kembali?”“Iya! Tapi sementara ini dia nggak kembali ke studio. Dia menerima tawaran untuk menjadi mentor seni di sebuah program acara TV. Dia akan sibuk untuk sementara waktu.”“Oke, kalau begi
“Emm?” Kening Reza berkerut. “Maksudnya aku tua?”“Mungkin iya!” Sonia menahan tawanya.Reza memalingkan kepala melihat para pasangan yang masih mahasiswa itu. Mereka semua masih kelihatan sangat energik. Raut wajahnya pun semakin muram lagi. “Jangan-jangan kamu meremehkanku?”Senyuman di wajah Sonia semakin lebar lagi. “Bukan. Meski kamu lebih tua dari mereka, kamu masih lebih tampan daripada mereka!”Reza pun tersenyum. Dia menatap Sonia dengan dalam. “Apa benar kamu merasa aku tua?”Sonia segera menggeleng. “Nggak tua sama sekali. Salah ngomong doang!”Reza tersenyum tipis. “Kamu mesti tanggung kesalahanmu.”Mi telah dihidangkan. Pemilik kedai mi berkata dengan tersenyum, “Mi sudah datang!”Sonia segera mengalihkan pembicaraan. “Makan mi dulu.”Rasa mi masih sama seperti dahulu kala. Sonia makan mi dengan tenang. Sesekali dia melirik ke sisi Reza. Kebetulan Reza juga sedang menatapnya. Kedua pasang mata saling bertemu. Dia kelihatan agak bahagia.Bahagia …. Sudah selama ini, mereka
Ranty tertegun sejenak, lalu membalikkan tubuhnya berjalan ke dalam kamar. Dia duduk di sofa, lalu menatap Reza dengan tatapan dingin. “Katakanlah, selama aku nggak di sini, gimana caranya kamu membohongi Sonia hingga dia bersedia kembali bersamamu?”Reza sedang duduk di sofa seberang. Suaranya terdengar santai. “Dia itu memang istriku!”Ranty spontan mendengus dingin. “Bukannya kamu ingin cerai sama dia? Bukannya kamu sudah bosan?”Reza membalas, “Semua itu hanya salah paham!”“Bukan salah paham, tapi kamu sama sekali nggak percaya sama Sonia!”Tatapan Reza menjadi muram. “Aku tidak akan mengulanginya lagi!”“Serius?” Ranty tersenyum sinis. “Nanti malah muncul Gina, Gino, Gani lagi. Kemudian, mereka beri tahu kamu Sonia mendekatimu karena ada maksud lain. Nanti kamu malah campakin dia lagi?”Reza terlihat tegas. “Tidak akan!”“Ucapan cowok itu nggak bisa dipercaya. Cuma si bodoh Sonia saja yang akan percaya!” ucap Ranty dengan murka.Ranty memalingkan kepalanya melihat ke sisi Sonia.
Reza berdiri, lalu melihat ke sisi Ranty. “Aku berharap kamu bisa berbicara dengan kepala dingin. Bagaimanapun, semua ini tidak ada hubungannya dengan Sonia. Cepat atau lambat, aku dan Sonia tetap akan bersama. Aku tidak benar-benar ingin melepaskannya. Aku juga tidak akan melepaskannya!”Usai Reza berbicara, dia pun meninggalkan rumah.Sonia menatap pintu yang sudah tertutup rapat, baru memalingkan kepala melihat ke sisi Ranty. “Kamu bisa marah sama aku. Benar apa katamu, aku luluh kali ini.”“Kalian berdua memang sehati. Sekarang jadinya aku mubazir, ‘kan?” ucap Ranty dengan kesal.“Ranty!” Kening Sonia berkerut.“Tunggu dulu!” Ranty menyipitkan matanya. “Apa maksud ucapan Reza tadi? Di sebelah?”“Maksudnya, dia sudah beli rumah seberang. Sekarang dia tinggal di seberangku. Oh ya, rumah yang aku tinggal sekarang juga sudah dibelinya.” Sonia mengangkat-angkat pundaknya.“Heh!” Ranty menekan-nekan keningnya, lalu berkata dengan dingin, “Jadi, kamu terharu?”Sonia duduk di dekat Ranty.
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia