Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah One Night Stand / 96. Berdiri Di Kota Yang Sama Tetapi Suasana Berbeda

Share

96. Berdiri Di Kota Yang Sama Tetapi Suasana Berbeda

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-04-05 22:17:24

Sterrr'

Tiba-tiba saja tangan jahanam sesosok pria dingin dengan cepat menyambar cek tersebut, dan sebelum Carmen menegur atau mengeluarkan suara, sosok es dari neraka itu lebih dulu merobek cinta sejati Carmen–sang uang 10 miliar.

"Tidakkkkk!" Carmen memekik histeris, berakhir menatap nanar robekan cek di lantai.

Lagi dan lagi Raymond!

"Kaizer." Lennon menegur putranya, membuat Raymond menoleh padanya.

"Jangan memberikan uang pada Ura yang melebihi uang saku sehari-harinya, Ayah," ucap Raymond dengan nada tegas.

"Apa salahnya? Itu hadiah untuk menantu Ayah karena sebentar lagi Ayah akan mendapatkan cucu dari kalian." Lennon berkata heran, menatap bingung pada putranya.

Apa jangan-jangan Raymond tak mengizinkan dia memberi uang pada Carmen karena Raymond masih mengira dia memberi uang sebagai sogokan agar Carmen pergi? Ck, ayolah. Dulu itu-- Lennon hanya bercanda. Selain untuk menjahili Carmen, juga untuk memancing Raymond datang ke rumahnya.

"Tidak boleh." Raym
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Sama-sama, Kakku. Terimakasih kembali karena terus menunggu up dari novel kita.(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)(⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡⁠) Huhuhu … CaCi usahakan yah, Kak, agar up nggak kemalaman lagi. Mohon maaf sebelumnya sebab membuat Kakak dan MyRe lainnya menunggu up novel kita hingga tengah malam. (⁠人⁠ ಥ⁠‿⁠ಥ)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Huaaaa ... senang rasanya karena Kakak excited pada sambungan novel kita. Terimakasih yah, Kakku. Hihihi ... CaCi usahakan yah, Kakku. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Huhuhu ... terimakasih, Kakku. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   207. (DTLS 47) Si Licik

    "Kak Damian," panggil Tita pelan. Damian menoleh ke arah Tita, langsung menatap ke arah bawah perempuan itu. Hal tersebut membuat Tita cepat-cepat menutupi area bawah dengan tangan. Atasan Piyama Damian yang ia kenakan hanya menutup hingga paha atas, tapi Tita mengenakan hot pans. Lagipula ini rumah mereka, seharunya tak masalah bukan?! Namun, tetap saja Tita risih dengan tatapan Damian. "Pinggangmu masih sakit?" tanya Damian. "A little," jawab Tita pelan, melirik ke arah Catrina. Perempuan itu tersenyum padanya tetapi Tita tahu kalau itu hanya senyuman palsu. "Kakak ingin aku buatkan sarapan apa?" tanya Tita santai, sama sekali tak terganggu oleh Catrina. "Apapun, Darling," jawab Damian sambil tersenyum lembut pada Tita. Entah kenapa dia senang sekali, hanya karena Tita menanyakan ingin sarapan apa padanya. "Astaga, Tita, kamu belum menyiapkan sarapan yah untuk Damian? Oh iya, kamu saja baru bangun. Ckckck, padahal kamu tahu Damian harus pergi cepat ke kantor. U

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   206. (DTLS 44) Sakit Pinggang

    Damian menatap istrinya yang masih berbaring di atas ranjang, tidur pulas sambil memeluk guling. Melihat Tita mengenakan atasan piyamanya–ia pasang setelah selesai menggagahi perempuan itu, Damian tersenyum manis. Dia mendekat pada istrinya lalu mencium pipi Tita, gemas pada perempuan itu. "Gojo, jangan cium aku! Aku punya sudah suami," gumam Tita, meracau dalam tidur. Itu bersamaan saat Damian menciumnya. Damian berdecak pelan, menatap istrinya dengan ekspresi campur aduk. Dia kesal karena perempuan ini menyebut nama pria lain dalam tidur, tetapi Damian juga tak bisa marah sebab perempuan ini masih ingat punya suami walau itu di alam mimpi sekalipun. Damian menghela napas, memilih mandi dan membiarkan istrinya tetap tidur. Setelah selesai dengan rutinitasnya, Damian mengenakan setelan jas formal untuk ke kantor. "Aduuuh … pinggangku." Damian yang dengan mengenakan arloji kesayangannya, menoleh ke arah Tita. Perempuan itu sudah bangun, memengang pinggangnya sambil menatap mal

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   205. (DTLS 43) Sedang Membangun

    "Tak ada apapun di sini, Darling," ucap Damian, mengembalikan ponsel pada Tita. Sebelumya dia sudah memeriksa akan tetapi tak menemukan apapun di sana. Tita menatap HP-nya dengan kening mengerut, bingung karena pesannya dengan Catrina telah hilang. Bagaimana bisa? "Kok bisa hilang, Kak?" "Sepertinya seseorang telah melakukan sesuatu pada handphonemu," ucap Damian, tiba-tiba meraih kembali handphone istrinya lalu menyerahkan handphonenya pada Tita, "kita bertukar ponsel." Tita meraih Handphone Damian, memegang ponsel tersebut dengan raut muka muram. Dia menggaruk pelipis lalu menatap ragu pada suaminya. "Jika dia menghubungimu lagi, aku bisa melihatnya langsung," ucap Damian, menurunkan tangannya ke pinggang Tita. Dia memeluk pinggang istrinya erat–sesekali meremasnya manja. Tita lagi-lagi menggaruk pelipis, menoleh sejenak pada tangan nakal Damian yang bertengger di pinggangnya kemudian kembali menatap ponsel Damian. Bertukar handphone? Kenapa tidak bertukar kartu SIM saja

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   204. (DTLS 42) Segelas Coklat Panas

    Tita menoleh pada suaminya, menatap Damian dengan ekspresi memperingati. Sebetulnya dia bertanya-tanya, ada apa dengan Damian sehingga pria ini bersikap kasar pada Jonny? Padahal Jonny tak melakukan apa-apa dan hanya diam di atas ranjang rumah sakit. "Jangan ge'er, buket bunga tersebut bukan dari Tita. Ingat baik-baik," peringat Sbastian, menatap tajam pada pemuda yang duduk lemas di atas ranjang rumah sakit tersebut. Dia menekan supaya Jonny tidak kegeeran karena dijenguk oleh Tita. Seingatnya pemuda ini adalah pemuda yang sama dengan pemuda yang memberikan bunga pada Tita–saat adiknya wisuda dulu. "O-oh, iya, Bang. Aku tidak ge'er," jawab Jonny, cengar cengir kaku sambil mengusap tengkuk. Dia tak enak bercampur takut, kedua pria ini terasa mengintimidasinya. 'Kedua orang ini perusak suasa banget sih!' batin Tita, menatap Damian dan Sbastian dengan muka bete. "Memangnya kau sakit apa?" tanya Sbastian, mencoba bersikap ramah supaya adiknya berhenti melototinya. "Aku k

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   203. (DTLS 41) Cemburu Yang Terlalu Menggebu-gebu

    Tita berniat ingin kabur akan tetapi dia dihadang oleh Lisa, mengira jika Tita salah jalan. "Ruangan Kak Jonny ada di sana, ngapain kamu ke situ?" ucap Lisa, menghadang Tita yang berniat pergi ke lorong sebelah kanan. Tita menggaruk pelipis, menatap Lisa dengan raut muka meringis. Ini bukan soal Jonny lagi, tetapi soal kakak dan suaminya yang berniat datang ke sini. Pada akhirnya, kedua orang itu menghampiri Tita. "Dek, kenapa kau di sini?" tanya Sbastian, menatap adiknya dari atas hingga bawah, "unt--" Ucapan Sbastian terpotong, Damian tiba-tiba bersuara–menanyakan hal yang ingin Sbastian tanyakan pada Tita. "Untuk siapa bunga itu?" tanya Damian cepat, melayangkan tatapan dingin pada Tita lalu menatap kesal pada buket bunga yang istrinya pegang. "Untuk temanku, Kak," jawab Tita santai. Meski ada rasa kesal mendalam yang dia rasakan pada Damian, akan tetapi dia berusaha untuk bersikap tenang. "Temanmu?" tanya Damian lagi, suara lebih dingin dan tatapan masih tajam pada Tit

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   202. (DTLS 40) Dia Masih Penting Bagimu

    "Damian," panggil Catrina, buru-buru menghampiri Damian dan Tita--ketika Damian terlihat ingin mencium kening perempuan gila tersebut. Damian menoleh ke arah Catrina, sedangkan Tita dengan cepat mendorong Damian lalu menjauh dari pria itu. Tita memperbaiki penampilannya, terlihat kesal dengan wajah yang ditekuk. "Ada apa?" tanya Damian santai, melirik ke arah Tita yang terlihat menahan kesal. Catrina tersenyum tipis pada Damian kemudian menoleh ke arah Tita. "Aku sepertinya perlu berbicara dengan Tita. Masalah ini harus diselesaikan supaya kesalahpahaman ibu-ibu padaku terhapuskan," ucap Catrina dengan nada lembut, masih tersenyum pada Damian. Tita mendongak pada Catrina lalu menatap julid pada perempuan itu. "Masalah masalahmu, kenapa kamu menyeretku? Lagian ngapain kamu di sini? Bukannya anakmu sakit. Gih, balik ke rumah sakit. Urus yang betul anakmu biar nggak nyusahin orang," ketus Tita, bersedekap di dada sambil menatap kesal pada Catrina. Damian mengerutkan kening,

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   201. (DTLS 39) Abang Kumis Manis

    "Cih." Tita berdecis pelan, tengah menikmati mie cup dan segelas kopi hitam, sambil menonton Catrina yang tengah dikerumuni oleh ibu-ibu penghuni apartemen di lantai mereka. Tadi mereka habis menjambak Catrina secara ramai-ramai, dan itu bagian paling satisfying bagi Tita. Namun, security datang dan mengamankan. Sekarang Catrina ditahan oleh para ibu-ibu, Catrina diminta keterangan. Sebenarnya sejak tadi Catrina menyebut-nyebut nama Tita dan meminta seseorang mencarinya. Namun, tak akan ada yang bisa menemukan Tita. Buktinya Tita di sini, menonton sambil makan mie, dan mereka tak ada yang sadar. Ah ya, mereka berada di lobby apartemen. Tita mengenakan hoodie lalu menutup kepala dengan kupluk hoodie, memasang kumis berupa selotip hitam, dan jenggot dari coretan eyeliner. Aneh, tetapi tak ada yang mengetahui penyamarannya. "Tunggu sebentar, Kakak Kakak. Aku sudah menghubungi suami dari Tita, dan dia segera ke sini untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Aku bukan perempuan

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   200. (DTLS 38) Ulah Istrimu

    "Tolong temani aku di sini." Damian dengan cepat melepas cekalan tangan Catrina pada pergelangan tangannya. Dia menatap datar pada perempuan tersebut. "Sepertinya aku harus mengingatkanmu lagi, aku suami seseorang dan Istriku tengah sendiri di apartemen kami. Tidak mungkin aku mengutamakan mu dengan menemanimu di sini lalu membiarkannya sendiri di sana. Kau bukan siapa-siapa dan aku membantumu atas dasar kemanusiaan. Jika seseorang membantumu, tolong tahu diri. Jangan menjadi orang tak tahu malu!" dingin Damian, membalik tubuh lalu segera beranjak dari sana–meninggalkan Catrina yang sudah berdiri lesu sambil menatap pundak tegap Damian. "Setelah putus denganku, kenapa kau menjadi sangat dingin, Damian?" ucap Catrina pelan, tersenyum kecut sambil terus menatap kepergian Damian. Awalnya, dia mengira Damian masih memiliki perasaan padanya. Damian masih bersedia membantunya untuk menghantar putranya ke rumah sakit. Dia sempat berpikir jika Damian bisa balik padanya. Namun, ucapan Dam

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   199. (DTLS 37) Tolong Temani Aku

    "Jadi kau pandai memasak?" tanya Damian pad Tita, di mana saat ini dia dan istrinya sudah pulang ke apartemen. Tita sedang memasak dan dia sedang menemani, duduk di sebuah mini bar yang terhubung ke dapur. Tita menganggukkan kepala, menoleh sejenak pada Damian. Saat ini dia sedang memasak untuk makan malam bersama suaminya. Damian mendekati Tita, memperhatikan istrinya dari jarak dekat. "Sbastian bilang, kau sangat suka tinggal di luar kota dan kau sangat malas pulang ke rumah," ucap Damian tiba-tiba. Tita menoleh cepat pada Damian, mengerutkan kening karena merasa aneh. Kenapa Damian tiba-tiba bertanya hal itu padanya? "Apa yang membuatmu betah di tempat itu? Bahkan memilih menyambung pendidikan di kota itu," tanya Damian kemudian, membuat Tita semakin merasa bingung. Mendadak sekali Damian bertanya demikian. "Aku tidak suka di rumah. Memangnya kenapa, Kak?" tanya Tita balik, setelah menjawab secara singkat pertanyaan Damian. Pria itu mengedikkan pundak dan tampan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status