Share

Bab 26

Penulis: Yerin Anindya
"Bagaimana kalau kita turun secara terpisah saja?" ucapku pelan. "Kalau sampai Pak Johan atau yang lain melihat, situasinya bisa jadi canggung."

Raynard melirikku dengan ekspresi tak percaya, lalu menarik tanganku masuk ke dalam lift.

Sampai pintu lift tertutup, dia masih belum melepaskan tanganku.

Ruang lift itu sempit. Menatap lurus ke depan, Raynard berkata, "Kalaupun Pak Johan melihat kita, dia akan pura-pura tidak melihat. Dia tahu batas."

"Dia tahu hubungan kita?"

Raynard malah tertawa kecil dan balik bertanya, "Hubungan kita itu apa, ya?"

Aku membuka mulut, tetapi tidak jadi bicara. Bukankah dia tahu? Sengaja membuatku malu?

Aku pun menoleh ke arah lain dan memilih diam. Namun, dia seperti bisa membaca pikiranku.

"Kalau kamu sendiri saja malu menyebut hubungan ini, masa dia berani terang-terangan membicarakannya?"

Beberapa kali bertemu Pak Johan dalam rapat perusahaan, kesan yang selalu kutangkap darinya adalah sosok yang cerdas, penuh perhitungan, dan sangat piawai dalam berneg
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jatuh di Pelukan Bos Berbahaya   Bab 100

    Dia melepaskan genggamannya padaku. "Tidak ada apa-apa. Kamu hanya perlu ingat satu hal. Jika berani melakukan sesuatu yang mengkhianatiku, aku tidak akan pernah memaafkanmu."Aku membalikkan tangannya, menggenggam pergelangan tangannya erat-erat. Menahan dorongan yang berkecamuk dalam hati, aku berkata pelan, "Aku tidak berani. Aku punya banyak utang padamu, baik dalam bentuk uang maupun budi. Aku harus melunasinya dulu. Setelah itu, kita tak akan saling berutang apa pun, dan aku bisa hidup dengan kepala tegak serta penuh kehormatan."Raynard menundukkan pandangan, terdiam sejenak, lalu tersenyum sinis. "Tegak dan terhormat? Heh... apa bersamaku membuatmu kehilangan kehormatan?"Dia mengangguk pelan, senyum tipis di bibirnya. "Akhir pekan ini temani aku pulang ke rumah tua. Tunjukkan perilaku yang baik."Baru setelah dia pergi, bahuku terasa lunglai....Akhir pekan, aku berdandan anggun dan rapi, lalu ikut Raynard kembali ke Keluarga Wicaksana.Sebelum turun dari mobil, Raynard mengi

  • Jatuh di Pelukan Bos Berbahaya   Bab 99

    Sebelum malam ini, Raynard dan Bernard hanya bersaing diam-diam, tetapi setelah malam ini, semuanya menjadi terang-terangan.Jadi aku paling tidak boleh memilih pihak pada saat seperti ini, apalagi ikut campur dalam dendam lama mereka.Raynard semalaman tidak pulang. Sementara aku karena pengaruh alkohol, tidur sangat nyenyak.Menjelang fajar, aku justru bermimpi basah. Dalam mimpi itu aku dan Raynard bercinta dengan gila dan tanpa kendali.Saat terbangun, mataku terbuka lebar. Kamar sunyi, tubuhku terasa pegal, dan udara seakan dipenuhi aroma kemewahan yang samar.Aku duduk, lalu melihat piama yang tadi kupakai tergeletak di samping. Mungkin aku melepasnya sendiri dalam tidur.Dari luar terdengar suara orang berbicara. Kudengarkan baik-baik. Itu suara Raynard dan Elina.Kapan dia pulang?Aku berganti pakaian dan keluar. Elina yang melihatku memintaku mencuci muka lalu datang sarapan, tetapi Raynard hanya berwajah dingin, sama sekali tidak menoleh, seolah masih marah.Dia mengenakan pi

  • Jatuh di Pelukan Bos Berbahaya   Bab 98

    Bernard yang tadinya tenang, tiba-tiba wajahnya menggelap. Matanya menatap tajam penuh ancaman sambil berkata, "Soal benar atau tidak, aku bisa membedakannya sendiri, tidak perlu Pak Raynard terlalu khawatir."Raynard jelas tidak memberinya kesempatan untuk mencari muka, suaranya penuh tekanan. "Begitu ya? Kalau benar bisa membedakan, waktu itu tidak akan membuat lelucon sebesar itu.""Kamu sedang mengingatkanku?" Wajah Bernard juga ikut menggelap, rahang bawahnya mengeras. "Jangan keterlaluan."Dari sudut pandangku, Bernard menggertakkan gigi gerahamnya, dan dalam hitungan detik dia sudah di ambang ledakan.Sementara Raynard justru tidak marah, malah tersenyum tipis, nadanya terdengar senang, "Jangan keterlaluan. Kata-kata itu juga aku kembalikan padamu."Melihat ketegangan makin memanas, aku segera maju untuk menengahi."Terima kasih atas jaketnya, Pak Bernard. Pak Raynard, Anda masih ada tamu penting yang harus ditemui, mari kita kembali."Aku menoleh pada Maura, memberi isyarat aga

  • Jatuh di Pelukan Bos Berbahaya   Bab 97

    Naskahnya salah, seharusnya tidak berjalan seperti ini.Aku begitu gugup sampai tidak bisa berkata-kata, bahkan tidak berani menatap matanya. Punggungku menempel erat pada daun pintu, kepalaku menoleh ke samping.Bernard selama ini selalu lembut dan sopan padaku, entah kenapa hari ini tiba-tiba seperti berubah menjadi orang lain.Akan tetapi, apa pun yang Bernard tanyakan, saat ini aku tidak sanggup menjawabnya."Katakan padaku, apa pilihanmu?"Aku terdiam dan hanya menggeleng.Saat ini aku tidak bisa memberinya jawaban, apalagi janji. Di lubuk hatiku, aku tidak percaya kami akan punya masa depan yang indah bersama.Bernard bertanya, "Kamu menggeleng karena tidak mau memilih, atau karena tidak berani memilih?"Dia bertanya, dan aku sambil mendorongnya berkata, "Kamu tidak ada dalam daftar pilihanku. Kita tidak mungkin bersama, jangan membohongi diri sendiri."Bernard sepertinya sudah menduga aku akan berkata begitu, dan langsung membalas."Tidak bisa semua perkataan hanya datang dari k

  • Jatuh di Pelukan Bos Berbahaya   Bab 96

    Dia buru-buru menjelaskan, "Aku tidak sedang menghiburmu dengan kata-kata manis, di hatiku memang benar seperti itu."Bagaimanapun dia memikirkan hal itu, aku harus tetap menjaga kepala tetap jernih dan rasional.Tekanan bertubi-tubi dari Bernard bisa memengaruhi rencanaku. Jika sampai membuat Raynard marah, bukan hanya utang besar yang kupikul akan menjadi masalah, bahkan jalan keluar yang sudah kurencanakan pun mungkin sulit terwujud.Demi mencegahnya menghancurkan rencanaku, aku berencana memberi pukulan telak untuk menyelesaikan masalah dengannya.Aku menatap matanya dan berkata, "Aku tidak pernah mengerti apa yang sebenarnya membuatmu tertarik padaku. Kamu tahu betul hubunganku dan Raynard itu buruk, tapi tetap mau membuang waktu untukku. Kalau bukan karena ada keuntungan, aku sungguh tidak mengerti, dengan status dan kedudukanmu, kenapa kamu mau menyukai seorang wanita yang menjadi simpanan orang lain.""Urusan aku dan Raynard cepat atau lambat akan terbongkar. Sekarang di kantor

  • Jatuh di Pelukan Bos Berbahaya   Bab 95

    Maura tampil memukau, menarik perhatian banyak pria yang hadir.Acara malam ini berbeda dari jamuan bisnis biasa; ada tokoh dari dunia politik yang datang, sehingga busana dan tata jamuan dibuat lebih formal. Gaun yang terlalu mewah dan seksi justru terasa kurang tepat.Namun, melihat wajahnya yang penuh percaya diri, sepertinya dia sama sekali tidak menyadari bahwa gaunnya terlalu terbuka. Sebaliknya, dia malah mengangkat alis dan menegakkan dagu, menerima tatapan semua orang.Anak yang tumbuh dengan penuh kasih sayang memang berbeda, terbiasa menjadi pusat perhatian. Sedangkan aku yang sejak kecil diabaikan dan diacuhkan, hanya ingin bersembunyi di sudut, tidak menarik perhatian siapa pun.Dia ingin menjadi pusat sorotan, sementara aku ingin menjadi titik yang tak terlihat.Aku hanya ingin cepat-cepat mengakhiri basa-basi, lalu menunduk dan menyapa, "Bu Maura."Dia menatapku dari ujung rambut hingga ujung kaki, lalu berkata, "Ranaya, memang benar orang akan terlihat berbeda setelah b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status