Share

Lizbeth Cemburu?

Author: Caramelly
last update Huling Na-update: 2025-04-17 12:27:07

Lizbeth yang menatap mata Lucien tersenyum. “Sepertinya Anda salah paham. Aku sama sekali tidak cemburu.”

Lizbeth mengambil stroberi dan memakannya. Saat Lizbeth hendak membuka mulutnya, Lucien menahan tangan Lizbeth. Mata mereka saling menatap, pada saat itu Lucien mencium bibir Lizbeth selama beberapa detik. Lucien juga menggigit stroberi milik Lizbeth seraya mengukir senyuman tipis.

Lizbeth yang membeku, perlahan merasakan kehangatan di hatinya. Seumur hidupnya, dia tidak pernah diperlakukan semanis itu oleh seorang pria. Lizbeth merasakan dadanya kembali berdebar, dia berusaha mengatur napasnya.

“Saya dan dia, tidak memiliki hubungan apapun.”

Lizbeth menaikkan pandangannya menatap Lucien dalam keterkejutan dan berkata. “Anda tidak perlu menjelaskannya. Lagi pula saya bu—”

“Saya rasa, saya perlu menjelaskannya.”

Mendengar itu membuat Lizbeth tidak bisa berkata-kata, selain menatap Lucien. Lucien mengalihkan pandangan matanya, dan menutup laptop di depan Lizbeth.

“Tugasmu disini men
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Jangan Buat Masalah

    Keduanya pria keras kepala, yang tidak ingin mengalah ataupun mundur. Caspian tersenyum miring.“Wanita yang kamu cintai, ck! Putriku yang berharga ini tidak pantas kamu cintai. Sekarang dia sama-sama Kingsley sepertimu, Lucien.”“Biarkan aku bertemu dengan Lizbeth.”Tatapan Caspian tajam.”Selangkah pun, tidak akan kubiarkan kau menemui putriku!”Tatapan Lucien menajam. Kilian maju satu langkah, tetapi Lucien menahannya.“Tuan.”“Kau mau mengobrak-abrik villaku. Lucien, kau lupa aku ini siapa? Aku adalah putra tertua di Kingsley. Jika hari itu kemalangan tidak menimpaku, bukan kau yang menjadi pewaris Kingsley. Melainkan Lizbeth putriku.”Lucien tenang, sama sekali tidak terprovokasi ucapan Caspian. “Meskipun begitu, Kingsley di tanganku lebih baik. Aku membangun Kingsley hingga ke penjuru dunia. Membersihkan Kingsley dari para mafia. Menjadikan Kingsley bersih … aku tidak peduli dengan status Lizbeth saat ini. Bagiku dia tetaplah Lizbeth yang kukenal, aku tidak akan menyerah.”Caspi

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Hasil Tes DNA

    Pagi itu, baru saja diguyur oleh hujan. Beberapa mobil memasuki villa milik Caspian, termasuk mobil milik Lucas. Pagi ini Lucas diminta untuk pulang ke villa, setelah sebelumnya melakukan perjalanan dinas ke luar kota.Langkah kaki Joseph pelan, tetapi pasti. Dia mengayunkan langkahnya menuju ruang kerja Caspian yang berada di arah selatan. Joseph masuk ke dalam dan membungkuk kepada Caspian.“Tuan, hasilnya sudah keluar.”Lucas yang berada di bawah, pergi ke kamarnya lebih dulu untuk berganti pakaian. Selama beberapa hari ini Lucas tidak tahu apa yang terjadi di villa ini, dan apa yang dilakukan oleh ayahnya.Caspian yang menatap keluar jendela menoleh, ia menatap map yang dibawa oleh Joseph. Ia tidak langsung mengambil map itu. Tatapannya jatuh pada meja, kosong dan sunyi, sebelum akhirnya tangannya bergerak menerima amplop itu perlahan dari tangan Joseph.Ada gemetar di tangannya, jantungnya berdegup kencang. Namun, napasnya terasa begitu berat. Seberat membuka map di tangannya. Jo

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kehilangan Segalanya

    Langit sudah sepenuhnya gelap, sejak Joseph mengantar Lizbeth ke vila Caspian. Lizbeth tidak bodoh. Ia tahu, ini bentuk penahanan halus. Langkahnya diawasi. Ia tidak bisa keluar vila tanpa pengawalan. Bahkan ponselnya sempat diambil oleh staf Caspian dengan alasan keamanan data hasil tes.Saat ini Lizbeth berdiri mematung, ketika memasuki kamar yang sudah disiapkan untuknya, segalanya terasa berbeda. Seperti memasuki dimensi lain dalam hidupnya. Lizbeth tidak bisa berkata-kata, selain kekaguman dan terpukau. Kamar itu, seperti yang diimpikan dahulu, saat ia masih remaja. Namun, mimpi itu pernah ia kubur dalam-dalam.Matanya berkaca-kaca, ada perasaan hangat di dalam hatinya. Dindingnya berwarna biru muda dengan detail awan putih. Ada rak boneka besar di sisi kanan, penuh berjejer boneka dari berbagai ukuran dan bentuk. Di sisi kiri, terdapat meja rias mungil dengan bingkai cermin. Di atas tempat tidur berseprai putih lembut, bertebaran bantal warna pastel dan boneka beruang sebesar tu

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Mengakhiri Kesepian dan Penderitaan

    artha bergegas masuk ke dalam lift dan menemui suaminya di ruang kerja. Wajahnya cemas, ia berjalan cepat menyusuri koridor, usai keluar dari lift. Martha masuk, tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Ia melihat Mateo sedang meneguk whiskey. Martha tahu sesuatu telah terjadi antara mereka. Mateo menatap Martha yang masih berdiri diambang pintu.“Ada apa, kau ke sini?”Martha tersenyum lembut. “Aku baru pulang dari pertemuan. Barusan aku bertemu dengan —”“Berhenti,” potong Mateo cepat. Nada bicaranya membuat Martha diam sejenak. “Aku tidak ingin dengar siapa pun yang berhubungan dengan Kingsley saat ini.”Martha mengangguk pelan. Ia tahu saat ini tidak bisa mengorek informasi apapaun. Ia masuk, duduk di sofa. Matanya mengamati Mateo yang kini kembali meneguk whiskey. Satu tegukan panjang, lalu tarikan napas berat menyusul.Setelah sekian lamanya, Martha baru melihat lagi ekspresi Mateo seperti ini. Kesedihan, rasa bersalah. Serta perasaan yang bercampur aduk.“Ada masalah?” Martha bertanya

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Lucien Harus Mundur

    Caspian memejamkan matanya sesaat, ia menarik napas yang terasa berat. Lalu menghembuskannya secara perlahan. Tangannya mengepal erat, Cameron dan Samantha mengamatinya.“ … jika, dia darah dagingku— maka Lucien harus mundur dari posisinya sebagai pewaris.” Caspian membuka matanya dan menatap tajam Samantha dan Cameron secara bergantian. Kilian yang mendengar itu terkejut. “Aku akan mengambil alih kembali kekuasaanku, di Kingsley. Lucas, mungkin sulit mendapatkannya. Namun, Lizbeth adalah putriku.”Samantha menghela napas berat, ia menggeleng pelan. Bahkan Cameron sama sekali tidak berkutik. Caspian tersenyum miring kepada adiknya.“Kau hanya meminjam kekuasaanku, Cameron. Mom, harusnya kau memberitahunya sejak awal. Aku akan melakukan tes DNA, dan memastikan secara langsung bahwa Lizbeth adalah putriku. Jika semua itu terbukti, maka apa yang kalian lakukan selama ini jelas. Nama, ingin menyingkirkan Lizbeth dari Lucien, ck!”Saat itu juga Caspian melangkah pergi meninggalkan mansion.

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kau Bisa Menerimanya?

    Tawa Caspian menggema di dalam ruangan, keras, penuh ejekan, dan jelas bukan karena dia sedang terhibur. Tawanya menampar satu per satu orang di sana. Tidak ada satu pun yang tertawa bersamanya. Hanya wajah-wajah tegang yang saling memandang dalam diam.“Kingsley benar-benar jatuh kali ini!” ejek Caspian keras, ia mengangkat tangannya ke udara. “Lucien, kamu meniduri adikmu sendiri!”Suasana seketika membeku. Lizbeth menatap Lucien dengan mata basah. Butiran air mata jatuh satu per satu, membasahi pipinya yang pucat. Ruangan itu seakan membeku. Semua diam, dan seolah waktu berhenti.Lucien tidak bergerak, tapi rahangnya mengeras. Genggaman tangannya mengepal kuat hingga buku-bukunya memutih. Tatapannya tak lepas dari Caspian, tapi pikirannya mengarah ke Lizbeth. Hatinya bergemuruh. Bukan karena malu atau bersalah, tapi karena marah. Karena perempuan yang dicintainya dipermalukan di hadapan keluarganya.Caspian melangkah maju, sorot matanya tajam seperti pisau, lalu menatap ibunya. Eje

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status