共有

Chapter 044 [DANSA]

last update 最終更新日: 2024-12-19 10:56:27

Valerie mendelik ke arah ayahnya. “Ayah, sudah kubilang ini hanya sementara. Aku belum sepenuhnya setuju dengan—”

“Aldrich adalah pilihan yang sempurna, Valerie,” potong Bastian dengan nada penuh keyakinan.

“Dia pria yang cerdas, sukses, dan berasal dari keluarga terhormat. Aku tidak akan membiarkanmu melepaskan kesempatan emas ini.”

Aldrich, meski terbiasa dengan situasi seperti ini, tetap menjaga sikapnya. “Tuan Bastian, saya sangat menghormati keputusan Anda. Tapi, tentu saja, kebahagiaan Valerie adalah prioritas utama saya.”

Bastian tertawa kecil. “Itulah yang membuatku yakin padamu, Aldrich. Kau tahu bagaimana memperlakukan seorang wanita, terutama putriku. Jangan biarkan dia terlalu keras kepala.”

Valerie menghela napas panjang, mencoba menahan ketidaksukaannya terhadap campur tangan ayahnya. Namun, dia tahu ini bukan waktu atau tempat untuk memperdebatkannya.

“Ayah, aku bisa memutuskan sendiri. Aldrich tahu itu.”

Bastian menatap Valerie sejenak, lalu tersenyum tipis. “Kau ter
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (1)
goodnovel comment avatar
Wi2t(MACAN)
wah Bella gigit jari dipojokan wkwkwk nah lbh baik begitu drpd bikin ulah.
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 227

    “Sudah lama aku tak mendengar itu.” Aldrich terkekeh seraya mengusap garis rahangnya sebentar lalu menatap Valerie dengan ekspresi penuh kenangan.Di depannya, Valerie menyipitkan mata, kemudian menggigit bibir bawahnya pelan, “Waktu itu aku benar-benar yakin kamu gigolo.”“Aku tahu. Dan jujur, aku cukup terhibur saat kamu menyodorkanku kartu kredit dan daftar permintaan tanpa ragu. Padahal kupikir aku ketahuan,” jawab Aldrich sambil tertawa kecil.Valerie menutup wajahnya dengan satu tangan, malu mengingat kejadian di Paris itu. “Astaga, aku masih tidak percaya aku melakukannya.”Aldrich menyandarkan siku di atas meja, mendekat sedikit, “Uhm, tapi mungkin jika kau tak mendekat, aku yang akan menculik kau lebih dulu.” “Bisa kau bayangkan, Aldrich? Aku menghamili gigolo-ku sendiri,” sahut Valerie dramatis, membuat Aldrich tertawa terbahak.“Kau memang pemberani, nona,” balasnya ringan.“Jadi,” katanya sambil menoleh ke Aldrich, “kamu sudah lihat beberapa pilihan gedung yang Ayah rekom

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 226

    Mobil hitam yang mereka tumpangi melaju mulus di jalanan kota, kaca jendela menyaring matahari sore yang hangat. Valerie bersandar nyaman di jok kulit, jemarinya masih saling menggenggam dengan Aldrich. Ia sempat menoleh, memperhatikan pria di sebelahnya yang tampak santai tapi tetap penuh perhatian seperti biasa.Tiba-tiba, mobil melambat. Valerie mengangkat kepala, melihat ke luar jendela."Kita berhenti? Kenapa?" tanyanya heran.Mobil menepi di depan sebuah restoran bergaya klasik Eropa yang berdiri anggun di antara bangunan modern. Dinding eksteriornya dilapisi batu alam, dengan lampu-lampu gantung yang menambah kesan elegan.Aldrich hanya menoleh dengan senyum tipis. "Ya. Kita akan makan."Valerie mendengus. "Iya, aku tahu kita akan makan. Tapi kenapa harus ke tempat seperti ini?"Restoran itu terlihat seperti tempat yang biasanya hanya dikunjungi pasangan saat ulang tahun pernikahan ke-30 atau saat lamaran mewah.Aldrich mengangkat alis dan mengerlingkan satu matanya. "Kau piki

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 225

    Claire menyenggol bahunya dengan ringan. “Oke, sebelum aku menangis dan mengacaukan makeup sendiri, kenapa kalian nggak ambil satu foto terakhir sebelum ganti baju?”Valerie tertawa, lalu mengangguk. Claire mengeluarkan ponsel, dan mereka pun berdiri di depan cermin besar. Valerie dengan gaun dan veil, Aldrich dengan jas gelap yang tadi dicoba untuk fitting. Keduanya berdiri cukup dekat, tapi tidak bersentuhan. “C'mon. Lebih dekat, Aldrich. Ini bukan sesi foto KTP.” Claire berkata gemas. Aldrich tersenyum dan menaruh satu tangan di punggung Valerie dengan hati-hati. Sementara Valerie sendiri tersipu, tapi tidak menghindar.Klik.Claire menatap hasil fotonya, lalu menunjukkan pada mereka. “Satu kata. Majalah wedding akan rebutan buat pasang foto ini di cover.”Valerie memelototi Claire dengan tatapan geli. “Berhenti. Kau membuatku ingin kabur dari altar.”“Terlambat, Princess. Kamu sudah dicintai orang ini sampai ke ujung dunia,” Claire menjawab sambil menepuk lengan Valerie.Aldrich

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 224

    Setelah sesi fitting selesai, Valerie duduk bersandar di sofa butik sembari menghela napas panjang. Gaun telah dicoba, jas sudah pas. Hanya satu hal yang tersisa.“Aku tahu kau kelelahan, tapi ini bagian favoritku,” ucap Claire sambil menghampiri mereka dengan sebuah nampan berisi kotak-kotak kecil berwarna krem dan emas. “Aksesoris.”Valerie menegakkan punggungnya secara perlahan. “Bagian favoritmu, bukan aku,” sahutnya dengan senyum kecil.Claire tak menggubris. Ia meletakkan kotak-kotak itu di meja rendah di depan mereka, lalu membuka satu demi satu. Kalung berhiaskan mutiara, anting berlian mungil, dan bahkan tiara halus dari kristal yang memantulkan cahaya seperti bintang.“Tidak semua pengantin cocok pakai tiara, tapi kau seperti lahir untuk memakainya,” kata Claire sambil menyodorkan benda itu ke arah Valerie.Valerie memutar matanya, tapi tidak menolak saat Claire menyelipkannya ke rambutnya. Ia menatap bayangannya di cermin besar di sisi ruangan.“Lucu juga,” gumamnya sambil

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 223

    “Aku tahu ini telat,” ucap Aldrich perlahan, suaranya rendah dan penuh makna. Jemarinya menggenggam tangan Valerie semakin erat. “Tapi aku ingin memberikanmu sesuatu yang spesial setiap saat.”Valerie sempat mengerutkan dahi, namun tak lama kemudian ia membeku saat Aldrich menunduk dan mengeluarkan sesuatu dari saku dalam jasnya. Sebuah kotak beludru berwarna abu-abu muda, dengan detail jahitan halus di tepinya. Tangannya yang biasanya begitu tenang kini sedikit bergetar saat membuka kotak itu di depan Valerie.Di dalamnya, bersemayam sebuah cincin berlian yang tampak begitu memukau. Cincin itu terbuat dari platinum murni yang ramping namun kokoh, memeluk sebuah batu berlian berbentuk cushion cut sebesar dua karat. Berlian itu bening seperti tetesan embun pagi, dengan kilauan yang tampak menari-nari di bawah cahaya lampu gantung butik. Di sekeliling berlian utama, terhampar barisan pavé diamond kecil yang mengelilinginya seperti bintang-bintang yang menjaga pusat semesta. Setiap de

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 222

    Sementara itu, di luar ruang ganti, Aldrich duduk menunggu di kursi panjang berlapis velvet. Tangan kirinya menggenggam cangkir teh camomile yang perlahan mendingin. Matanya menatap pintu ruang ganti tanpa berkedip. Dan ketika pintu itu perlahan terbuka, waktu terasa melambat.Valerie melangkah keluar dengan perlahan dan gugup, kepalanya sedikit tertunduk sebelum akhirnya mengangkat wajah dan menatap Aldrich.Melihat pemandangan itu, langkah Aldrich pun terhenti. Ia reflek berdiri dari duduknya.“Cantik sekali,” gumamnya. Matanya menatap Valerie seolah tak percaya. Napasnya tercekat, lalu terhembus pelan. “Sayang…”Valerie memegangi sisi gaunnya dengan gugup. Tatapan Aldrich benar-benar seperti menelanjanginya. “Ini terlalu berlebihan ya? Aku kelihatan—”“Kau luar biasa!” potong Aldrich cepat, nyaris seperti kilat. “Seolah semua hal indah yang pernah kubayangkan tak ada artinya dibandingkan saat melihatmu sekarang.”Valerie menunduk, pipinya merona. “Kau selalu saja berkata manis sa

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status