Share

22. Pesta Pernikahan

Rakhan memalingkan pandangan ke arah lain berusaha menenangkan dirinya sendiri. Suatu kesalahan besar telah mengundang Mentari ke sana dan berbicara dengannya. Sekarang bukan ia yang mengintimidasi Mentari, melainkan sebaliknya. Dengan cara paling halus dan sangat sederhana, Mentari mampu menyerang sisi lain dari diri Rakhan.

“Aku tidak pernah ingin berada di dalam keluarga ini, apalagi menjadi salah satunya. Jika jalan terbaik untuk terbebas dari pernikahan ini aku harus melahirkan anakmu, aku setuju.” Mentari pasrah karena tak punya pilihan yang lebih baik. Suaranya pun bahkan terdengar sedikit bergetar ketika berbicara.

Rakhan tertegun. Tiba-tiba saja ia merasa menjadi pria paling tidak beruntung sekaligus paling brengsek. Hanya untuk bebas dari belenggu pernikahan, ia harus memaksa seorang wanita melahirkan anaknya. Ia ingin sekali memaki dirinya sendiri, tapi seperti halnya Mentari, ia pun tak punya pilihan. Ayahnya begitu menginginkan cucu darinya dan Mentari.

“Apa kau yak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status