Share

33. Jangan Cerewet!

Mentari merasakan bumi berguncang dan suara Rakhan yang memanggil namanya terdengar semakin nyata. Ia pikir sedang berada di tengah bencana alam yang sedang melanda. Namun, serpihan kesadarannya sedikit demi sedikit menyatu dan membuat Mentari terjaga. Mata Mentari terbelalak saat mendapati Rakhan sudah duduk di tepi tempat tidur sambil memandanginya. Ia segera bangkit untuk duduk. 

“Sedang apa kau?” Mentari bertanya kepada Rakhan dengan suara sedikit parau sambil beringsut ke punggung tempat tidur.

Rakhan mengernyitkan dahi. Bukan karena merasa heran, melainkan Rakhan merasa terusik. Rakhan merasa Mentari sedang menuduhnya melakukan sesuatu yang buruk. Ia kemudian menatap Mentari dengan mata menyipit. 

“Sedang apa?!” Nada suara Rakhan menandaskan ketersinggungan. “Aku sedang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status