Share

Bab 2264

Author: Angin
Dari kejauhan, terdengar sebuah suara yang menggema ke seluruh penjuru. Di saat yang bersamaan, energi iblis muncul di kejauhan. Energi iblis itu berkumpul dan membentuk sebuah teratai hitam dan di atasnya tampak seorang laki-laki sedang duduk bersila. Laki-laki itu mengenakan jubah dan topeng hitam.

“Tazi, kamu sungguh pemberani,” ujar si laki-laki berjubah hitam di atas teratai.

Laki-laki itu adalah Chandra. Dia mendapatkan banyak informasi dari Sasa. Sasa mengatakan kalau iblis telah pergi dari bumi sebelum bumi disegel. Namun, mereka meninggalkan kekuatan yang disebut sebagai Istana Iblis yang tersebar di seluruh 3000 dunia tersegel.

Chandra menggunakan topeng hitam dan berpura-pura menjadi sosok penting dari Istana Iblis. Tazi bisa merasakan aura yang sangat kuat dari teratai iblis, sekalipun dirinya sudah berada di tingkat ketiga Alam Ajaib. Dia langsung merasakan ketakutan dari lubuk hati terdalamnya.

“Siapa kamu?” tanya Tazi yang mengetahui kalau sosok itu adalah kaum iblis.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
rayhan
hahaha thor y pelit bgt bro2 masih bnyk cerita yg seru2
goodnovel comment avatar
Tri Yono
tambah lg 4 bab tiap hari...
goodnovel comment avatar
Muh hasim
di panjang panjangin ceritanya tapi gak apa apa asik juga
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2266

    “Pa, kandidat terakhir untuk masuk ke Menara Pembakaran belum dipilih.”“Atur saja.”Guvan menghela napas dan berkata, “Klan kita mengalami kerugian besar kali ini. Perlu waktu bertahun-tahun baru bisa pulih. Minta Tetua Agung Trada aturkan saja. Setelah Menara Pembakaran ditutup, klan kita akan bersembunyi dari dunia lagi dan nggak akan injakkan kaki di Primordial lagi.”“Baik.” Verda menganggukkan kepala.“Ngomong-ngomong, Chandra datang ke Klan Guno untuk masuk ke Menara Pembakaran, ya?” Guvan membicarakan Chandra lagi.Verda pun memberitahu sang ayah tentang tujuan kedatangan Chandra ke Klan Guno. Setelah mendengar perkataan Verda, Guvan akhirnya mengerti. Dia juga jadi tahu kalau Chandra pernah berhadapan dengan Caro sebelumnya dan Chandra memilih untuk mengakui kekalahan.“Beritahu Tetu Agung untuk beri Chandra tempat. Aku harus pergi mengasingkan diri lagi.”Usai berkata, Guvan langsung berbalik dan pergi. Verda menatap sang ayah yang beranjak pergi. Dia pun spontan mengerutkan

  • Jenderal Naga   Bab 2265

    Tazi tidak tahu, siapa yang berada di atas teratai hitam. Namun, dia merasakan aura aneh dengan energi iblis murni dari teratai itu. Selain itu, token yang ditunjukkan Chandra juga memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Dia merasa bagaikan menghadapi sosok prajurit hebat kaum iblis ketika berhadapan dengan token itu. Tazi tidak berani melanggar perintah itu dan memutuskan untuk mundur dari pertempuran. Anak buahnya bergegas pergi meninggalkan Klan Guno sesuai perintah Tazi. Di saat yang bersamaan, seluruh prajurit kuat Dunia Primordial tercengang bukan kepalang. Mereka semua pasti akan mati kalau saja orang itu tidak datang. “Siapa sebenarnya orang itu?”“Kenapa dia menyelamatkan kita?”Semua orang tampak bingung ketika melihat Chandra yang langsung pergi setelah Tazi menarik mundur semua pasukannya. Dia bergegas pergi keluar dari Klan Guno untuk berganti pakaian lalu kembali lagi ke dalam Klan Guno. Dia melihat sosok Guvan yang sudah berhasil membuka segelnya dan sedang membantu or

  • Jenderal Naga   Bab 2264

    Dari kejauhan, terdengar sebuah suara yang menggema ke seluruh penjuru. Di saat yang bersamaan, energi iblis muncul di kejauhan. Energi iblis itu berkumpul dan membentuk sebuah teratai hitam dan di atasnya tampak seorang laki-laki sedang duduk bersila. Laki-laki itu mengenakan jubah dan topeng hitam. “Tazi, kamu sungguh pemberani,” ujar si laki-laki berjubah hitam di atas teratai. Laki-laki itu adalah Chandra. Dia mendapatkan banyak informasi dari Sasa. Sasa mengatakan kalau iblis telah pergi dari bumi sebelum bumi disegel. Namun, mereka meninggalkan kekuatan yang disebut sebagai Istana Iblis yang tersebar di seluruh 3000 dunia tersegel.Chandra menggunakan topeng hitam dan berpura-pura menjadi sosok penting dari Istana Iblis. Tazi bisa merasakan aura yang sangat kuat dari teratai iblis, sekalipun dirinya sudah berada di tingkat ketiga Alam Ajaib. Dia langsung merasakan ketakutan dari lubuk hati terdalamnya. “Siapa kamu?” tanya Tazi yang mengetahui kalau sosok itu adalah kaum iblis.

  • Jenderal Naga   Bab 2263

    Klan Guno, di Puncak Toria.Yang Mulia Tazi berdiri dengan gagahnya dan energi iblis yang melonjak dahsyat ke sekelilingnya. Seluruh langit dipenuhi dengan energi hitam yang membentuk karakter misterius dan memiliki kekuatan yang sangat sulit ditolak. Di saat yang bersamaan, seorang laki-laki merangkak keluar dari reruntuhan dengan bersimbah darah. Laki-laki itu adalah Guvan. Dia sudah bertindak gegabah. Dia seharusnya masih bersembunyi untuk memulihkan tubuhnya dan muncul ketika kekuatannya sudah berada di puncak. Namun sekarang, dia tidak bisa menjadi tandingan Tazi dengan sisa kekuatannya. Seluruh Klan Guno dan para prajurit kuat di Primordial tidak bisa menahan tekanan yang dikerahkan oleh jurus kutukan. Namun, ada satu orang yang dapat melakukannya, yaitu Chandra. Chandra merasa kalau keadaan saat ini tidaklah genting baginya. Dia bergegas pergi ketika Guvan dikalahkan oleh Tazi dan tidak ada yang memperhatikan kepergiannya. Bahkan Yang Mulia Tazi juga tidak mengetahui kepergi

  • Jenderal Naga   Bab 2262

    Verda berteriak ketika melihat sosok ayahnya dengan raut wajah terkejut, “Ayah!”Namun, Jurus Kutukan tiba-tiba menuju ke arahnya ketika dia membuka mulutnya. Verda langsung jatuh tersungkur di atas tanah sambil memuntahkan darah. Semua orang saat ini, sedang berjuang untuk melawan jurus kutukan. Kaisar Suci yang sedang duduk bersila di atas tanah bergumam, “Kurang ajar! Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Guvan masih hidup?”Di atas langit, Yang Mulia Tazi menatap sosok Guvan dengan ekspresi terkejut dari balik topengnya. Saat itu, Tazi berencana untuk melukai Guvan, tapi rencananya tidak berhasil karena kekuatan Guvan berada jauh di atasnya. Oleh karena itu, dia baru berani muncul setelah mendengar kematian Guvan. Namun, dia tidak menyangka kalau ternyata Guvan masih belum mati. “Kurang ajar, Kaisar Suci. Ternyata Guvan belum mati. Tapi, kamu justru mengatakan dia sudah mati,” umpatnya di dalam hati. “Yang Mulia Tazi?” Guvan berdiri di atas langit dan mengabaikan tekanan yang dit

  • Jenderal Naga   Bab 2261

    Semua orang terkejut ketika mendengar kata jurus kutukan. Jurus Kutukan adalah sebuah jurus yang sangat terkenal dan hanya bisa digunakan oleh kaum iblis. Kaisar Suci menatap sosok berjubah hitam yang sedang melayang di udara lalu berkata dengan raut wajah serius, “Apa kamu kaum iblis?”“Haha!”Laki-laki itu justru tertawa lalu berkata, “Semua yang hadir hari ini harus mati. Dunia Primordial akan berada di bawah kendaliku setelah kalian semua mati. Dengan begitu, aku akan menjadi satu-satunya Kaisar di dunia ini. Namaku adalah Yang Mulia Tazi. Kalian harus mengingat namaku!”Para prajurit kuat dan berkuasa di Dunia Primordial sedang berkumpul di depan aula utama Klan Guno. Semua orang itu memiliki gelar, bahkan prajurit terlemah saja sudah berada di Alam Bencana. Banyak di antara mereka yang sudah berada di Alam Ajaib. Bisa dikatakan, siapa pun dari para prajurit kuat tersebut bisa melawan tiga orang dari dunia luar hanya dengan hentakan kaki mereka. Ketua Sekte Dayan langsung menger

  • Jenderal Naga   Bab 2260

    “Aku hanya memikirkan beberapa hal tentang kultivasi,” jawab Chandra yang berusaha mengganti topik pembicaraan. Kemudian dia menanyakan beberapa hal tentang kultivasi dan malam pun berlalu dengan tenang. Keesokan harinya di Puncak Toria. Para prajurit kuat dan berkuasa sedang berkumpul di luar aula. Orang-orang yang datang ke Klan Guno kali ini adalah para prajurit hebat yang sudah sangat terkenal. Mereka membawa bunga di tangan mereka masing-masing untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Guvan. Chandra hanyalah seorang murid dari Sekte Dayan, jadi dia tidak memiliki hak untuk berada di dekat aula. Dia hanya bisa menyaksikan upacara pemakaman dari kejauhan. “Duar!”Tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh dari kejauhan. Di saat yang bersamaan, seorang laki-laki berzirah besi lengkap muncul di aula. Dia menatap Tetua Agung Trada lalu berkata dengan raut wajah panik, “Tetua Agung, gawat! Seseorang menyerang formasi pelindung klan kita!”Duar!Suara gemuruh itu kembali terdengar

  • Jenderal Naga   Bab 2259

    Kaisar Suci tampak penuh hormat ketika berada di depan peti mati. Namun, tiba-tiba saja dia mendekati peti mati dan membuka tutupnya. “Apa yang kamu lakukan? Ayahku sudah tiada. Apa yang ingin kamu lakukan padanya?” tanya Verda histeris sambil bergegas berdiri. Kaisar Suci menatap Verda lalu meminta maaf dan berkata, “Maaf, aku agak kasar. Aku tidak percaya Ketua Klan sudah tiada. Bagaimanapun juga, beliau adalah sosok terkuat di Klan Guno. Jadi, aku tidak percaya kalau dia bisa mati semudah ini.”Kemudian Kaisar Suci menatap sosok yang terbaring di dalam peti. Wajah sosok ini tampak sangat pucat, tanpa darah dan tanpa napas keluar dari tubuhnya. Sosok itu tidak berbeda dengan manusia yang sudah meninggal pada umumnya. Kaisar Suci langsung menghela napas lega setelah tidak merasakan adanya napas keluar dari tubuh Guvan. Dia menutup peti mati itu lalu menatap anggota Klan Guno yang ada di aula.“Maaf, aku terlalu gegabah,” ujarnya sambil meminta maaf. Tetua Agung Trada perlahan mela

  • Jenderal Naga   Bab 2258

    Chandra hanya bisa mengangguk. Walaupun dia tidak tahu rencana Guvan, dia yakin kalau Guvan berencana untuk membingungkan Sekte Sutan agar Sekte Sutan bertindak dan jatuh ke dalam perangkapnya. Di saat yang bersamaan, Guvan duduk bersila sambil memejamkan matanya.“Paman Guvan,” panggil Chandra ragu. Guvan membuka matanya lalu menatap Chandra seraya berkata, “Mulai sekarang, aku akan menutup vitalitasku. Mungkin, orang-orang akan menganggapku sebagai orang mati dan berita akan kematianku akan tersebar ke seluruh Klan Guno dan seluruh dunia. Dengan begitu, kamu adalah satu-satunya orang yang mengetahui tentang pemalsuan kematianku ini. Aku harap kamu akan merahasiakannya.”“Baik,” jawab Chandra sambil mengangguk setuju. “Aku berjanji tidak akan mengatakannya kepada siapa pun,” lanjutnya. Di sisi lain, Verda menunggu di luar gua selama lebih dari dua jam, tapi sayangnya Chandra tidak kunjung keluar. Dia hanya bisa mondar-mandir ke sana-ke mari seperti seekor semut di atas panci panas.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status