Elsa dan Chandra saling bertatapan. Saat ini, Elsa mulai bergerak. Gaun merah mudanya berkibar. Dalam sekejap mata, dia telah muncul di hadapan Chandra. Begitu dia muncul, dia langsung menyerang Chandra dengan telapak tangannya.Chandra tahu Elsa sangat kuat. Jadi dia tidak berani gegabah. Dia pun mengerahkan seluruh tenaganya untuk melawan serangan Elsa. Namun, tingkat kekuatan Chandra terlalu lemah. Sekalipun kekuatan fisiknya telah mencapai Alam Bencana, kekuatannya masih tidak sebanding dengan satu serangan Elsa.Chandra terkena serangan di dada. Tubuhnya langsung terpental ke belakang. Kemudian, dia jatuh tersungkur di tanah dan memuntahkan seteguk darah. Tidak hanya itu, dada Chandra bahkan berubah bentuk akibat serangan Elsa barusan.“Begitu saja?”Elsa masih berdiri di tempat, sambil menatap Chandra yang telah terluka di kejauhan. Dia mengira Chandra sangat kuat, tapi dia tidak menyangka Chandra akan begitu rapuh sehingga tak mampu menahan satu serangan darinya.Para prajurit k
Chandra tersenyum ketika mengatakan ingin bergabung dengan Klan Loman. Namun sebenarnya, itu hanya cara untuk mencegah klan lain mengincarnya. Dia telah pergi ke Mayar dan membawa pulang Mouriga. Bahkan Chandra sendiri pun merasa kalau dia terlalu beruntung. Semua orang ingin membawa Chandra ke dalam klan mereka sendiri.“Baik, ayo kita lanjutkan di tempat latihan,” kata Tino.Setelah itu, orang-orang pergi ke tempat latihan. Tempat latihan Klan Loman merupakan sebuah arena yang sangat luas, begitu luas hingga batasnya tak terlihat. Saat ini, seorang perempuan berdiri di tempat latihan. Perempuan itu tampak berusia dua puluhan. Dia mengenakan gaun berwarna merah muda dan memegang pedang panjang di tangannya. Rambut hitam panjangnya dibiarkan tergerai. Kecantikannya tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.Perempuan itu tidak lain adalah Elsa. Dia menatap Chandra yang berdiri tidak jauh di depannya. Dia pernah mencari tahu tentang Chandra. Chandra berasal dari Bumi dan merupakan orang p
Wajah-wajah yang familiar muncul di hadapan Chandra. Ada Tino selaku kepala keluarga Kurniawan serta anggota keluarga Kurniawan lainnya. Ada Rully selaku kepala keluarga Atmaja. Selain itu, ada beberapa orang dari Negara Atmaja yang dipimpin oleh kakek Chandra. Tidak hanya itu, ada Januar dan Jamal juga. Selain keluarga, ada juga beberapa teman dekat Chandra seperti Kadir, Maggie dan Arya.Kemudian, ada Delapan Naga Langit dari Negara Naga Gurun Selatan. Bahkan Mawar dan yang lainnya juga datang. Semua orang yang berada di Istana Abadi memiliki hubungan dengan Chandra. Chandra membawa mereka ke Istana Abadi karena khawatir akan keselamatan mereka.“Kak Chandra.”“Chandra.”“Raja Naga.”“Chandra.”Chandra berjalan mendekat, orang-orang pun menyapanya. Chandra membalas sapaan mereka satu per satu sambil tersenyum. Kali ini, dia datang memang untuk bertemu dengan mereka.“Jangan malu-malu. Siapkan minuman, hari ini kita pantang pulang sebelum mabuk,” kata Chandra.Orang-orang membawa Chan
Chandra beristirahat di tempat peristirahatannya. Dia sudah berkelana selama 800 tahun lamanya di dalam formasi waktu, sekalipun di dunia luar hanya berlangsung selama 8 tahun lamanya. Chandra berbaring di tempat tidur sesampainya dia di dalam kamar. Dia tenggelam dalam pikirannya dengan tangan yang berlipat di belakang kepala. Dalam sekejap mata, 15 tahun sudah berlalu sejak dia menginjakkan kaki di Dunia Iblis. Dia bertanya-tanya, seperti apa keadaan bumi yang jauh di sana saat ini?Di saat yang bersamaan, dia merindukan teman-temannya yang berada di dalam Istana Abadi. Saat itu, dia khawatir dengan keselamatan semua teman dan keluarganya di bumi, jadi dia memasukkan mereka semua ke dalam Istana Abadi. Chandra berguling lalu berdiri. Dia menggerakkan pikirannya lalu masuk ke dalam Istana Abadi dalam sekejap mata. Kediaman Penguasa Kota di dalam Istana Abadi. Weni terlihat sedang memainkan sebuah sabit berwarna ungu di halaman belakang. Aura kekuatan yang dipancarkannya semakin ku
Chandra mengangguk lalu mengeluarkan Mouriga dari Istana Abadi dengan santai dan menyerahkannya kepada Tino. Tino memeriksanya selama beberapa saat lalu berkata, “Benar, ini adalah Mouriga yang asli.”Para prajurit kuat lainnya langsung tampak terkejut ketika melihat Mouriga yang ada di tangan Tino. Mereka juga bisa merasakan aura kekuatan dari Mouriga itu. “Sungguh?”“Seorang manusia bisa masuk ke dalam Pegunungan Morlo, menerobos formasi kuno, masuk ke dalam Mayar dan berhasil mendapatkan Mouriga?”“Luar biasa! Orang ini pastinya sangatlah beruntung.”“Anak muda, bagaimana kamu bisa mendapatkan Mouriga?” tanya seorang prajurit kuat penasaran. Chandra menatap laki-laki tua yang bertanya kepadanya. Namun, dia tidak berani untuk bersikap tidak sopan pada lelaki tua itu karena dia tahu kalau lelaki tua itu adalah sosok yang sangat kuat dan tak terkalahkan. “Aku … aku juga tidak tahu. Aku terus berjalan setelah masuk ke dalam Pegunungan Morlo. Sampai akhirnya, aku bertemu dengan Mouri
Chandra berhasil menemukan Tardas, tapi tidak mendapatkan informasi yang berguna. Tardas hanya mengatakan agar dia menunggu dengan sabar. Tardas akan keluar di saat yang tepat dan kembali ke bumi setelah bencana keempat di bumi berakhir. Akhirnya, Chandra memutuskan untuk meninggalkan Mayar. “Kak Sasa, apa kamu mendengarku?” tanya Chandra yang berusaha berkomunikasi dengan Sasa yang sedang mengasingkan diri di Istana Abadi. “Ya,” jawab Sasa dari dalam Istana Abadi. Kemudian Chandra berkata, “Aku sudah bertemu dengan Tardas dan bersiap untuk pergi sekarang. Tapi, tempat ini sangatlah jauh. Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lorong teleportasi. Apa kamu bisa memberiku tumpangan?”Sebuah kekuatan memancar keluar dari dalam Istana Abadi ketika Chandra baru saja menyelesaikan kata-katanya. Kekuatan itu menyelimutinya dan membuat tubuhnya melayang lalu pergi meninggalkan Mayar dengan sangat cepat. Dalam sekejap mata, dia sudah tiba di lorong teleportasi.Di sebuah rua