Share

BAB 153

Callista melangkah dengan penuh ragu mendekati telepon. Ia dalam kebimbangan, perlukah dia angkat? Atau diamkan saja? Tapi bagaimana kalau Rudi yang menelepon dan hendak memberinya kabar? Callista menarik napas dalam-dalam, mengulurkan tangan guna meraih gagang itu. Ia segera mendekatkan benda itu ke telinga. Dengan begitu lirih dan takut-takut ia mulai bersuara.

“Ha-halo?”

“Astaga, Ta! Kemana aja sih? Aku sempet ngira kamu kenapa-kenapa karena lama angkat telepon!”

Fiuh!

Lega sekali hati Callista ketika suara Rudi yang menyapanya. Ketakutan Callista sontak lenyap tidak bersisa. Senyum Callista merekah, kenapa tiap dia mendengar suara Rudi, rasanya begitu gembira? Padahal suara itu begitu kaku, dingin dan begitu datar.

“Maaf. Jujur aku lagi parno banget, Mas. Rasanya kayak dihantui.” Desis Callista jujur.

“Mana ada hantu siang-siang, Ta? Apa sih yang kamu takutkan?” tanya suara itu yang entah m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Marira Sianipar
mantap thor 🖒
goodnovel comment avatar
Susan Kristanto
crazy up y thor...
goodnovel comment avatar
Susan Kristanto
kok upnya lama banget thor....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status