Share

BAB 152

Rudi meletakkan ponsel di meja. Seketika kepalanya jadi begitu pusing. Calon? Kapan memangnya Rudi punya waktu luang untuk leha-leha, mejeng sana-sini mencari calon istri? Sebenarnya Morgan juga tidak terlalu menekan Rudi, toh Rudi juga punya anak buah sendiri. Pekerjaanya menyediakan waktu juga kalau Rudi berniat hendak santai dan memburu jodoh, tetapi Rudi yang tidak mau. Ah ... bukan tidak mau, tetapi belum mau.

Sekarang ... ibunya tidak hanya meminta dia pulang untuk acara sang adik, tetapi juga pulang sambil membawakan calon mantu! Di mana Rudi bisa nemu calon mantu untuk dia bawa pulang menemui ibunya nanti?

Rudi tengah berpikir keras ketika pintu ruangannya terbuka, nampak Morgan muncul dan melangkah masuk menghampiri mejanya.

“Rud? Lu kenapa?” Morgan segera duduk di kursi, menatap wajah tangan kanannya yang tengah ditekuk itu.

Rudi tersenyum getir, mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Nampak ia menghela napas sambil menengadahkan kep

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
SK Celey
jujur aja Rud.. terus lamar Callista, happy ending.
goodnovel comment avatar
Janni Qq
ayok rud jujur ke morgan lbh baik, kan morgan orngnya pengertian...lanjut kak bnykin crt rudi ya.........
goodnovel comment avatar
SetyaningDika
ayuuk rudi....sama calista aja...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status