Share

Dilema Fjola

Tubuh Fjola tiba-tiba lemas. Benaknya kacau. Ia menatap Barrant dengan pandangan terluka. Perasaannya campur aduk. Marah, sedih, dan kecewa menjadi satu. Ia tak tahu apa alasan Barrant berbohong. Pemuda itu begitu tega mempermainkannya. Ia benci kepadanya. Tanpa berkata-kata lagi, Fjola berbalik. Ia melangkah pergi, meninggalkan Lilija, Aguste, dan Barrant.

“Fjola!” Barrant memanggil. Tetapi, gadis itu memilih mengabaikannya. “Fjola, kumohon! Dengarkan aku!”

Gadis itu menggeleng. Langkahnya goyah. Hatinya hancur. “Biarkan aku sendiri.”

“Tidak, tidak! Kumohon, dengarkan aku dulu!”

Air mata gadis itu mengalir. “Kau tega sekali membohongiku!”

“Aku tidak bermaksud membohongimu Demi Tuhan, Fjola, dengarkan aku.” Barrant meraih lengan gadis itu.

“Jangan sentuh aku!” 

Barrant terhenyak. Pandangannya tampak terluk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status