Compartir

Perkara Adik Kecil

Autor: Kuldesak
last update Última actualización: 2025-12-06 00:06:24

Cklek.

Pintu besi itu terbuka, memuntahkan Chloe ke dalam gang sempit yang bau sampah dan pesing. Tapi bagi Chloe, bau busuk itu terasa seperti aroma surga—aroma kebebasan.

Tanpa membuang waktu sedetik pun, Chloe berlari kencang, kakinya melompati genangan air. Napasnya memburu, jantungnya berdetak gila-gilaan.

"David... aku harus hubungi David," racau Chloe sambil merogoh ponselnya dengan tangan gemetar.

Jari-jarinya menari di layar, menekan kontak 'My Love David'—nama panggilan untuk David yang belum sempat ia ganti.

Tut... Tut...

"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan..."

"SIAL!" teriak Chloe frustrasi, hampir membanting ponselnya ke aspal. "Pengecut! Di saat genting begini dia malah menghilang!"

Titit! Titit!

Suara klakson motor menyadarkan Chloe. Di ujung gang, ada pangkalan ojek.

"Bang! Ojek! Universitas Harapan! Cepat!" seru Chloe sambil melompat naik ke boncengan motor Supra X butut tanpa tawar-menawar.

"Sabar Neng, helm-nya dipakai dulu."

"Tida
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Jerat Obsesi Ayah Tiri Lumpuh   Edukasi Ca_bul Jordan

    Setelah membereskan masalah David dan Inez—yang tentu saja sangat mudah bagi Jordan sebagai salah satu pemegang saham terbesar mall tersebut—suasana seharusnya terasa melegakan. Namun, tidak bagi Chloe.Gadis itu duduk kaku di samping Jordan di dalam mobil Rolls Royce yang melaju hening. Chloe memandang kosong ke luar jendela. Pikirannya tidak di jalanan yang sedang macet, melainkan terjebak dalam pusaran kata-kata David.'Wanita kayu... tidak ada gairah... membosankan...'Chloe meremas rok mahalnya. Hatinya perih. Apakah benar dia seburuk itu? Selama dua tahun pacaran, dia menjaga kesuciannya mati-matian, menolak permintaan David, bahkan rela memberikan uang tabungannya agar David tidak marah atau meninggalkannya. Bodoh, rutuk Chloe dalam hati. Aku beri uang biar nggak ditinggalin, eh, malah dikatain kayu dan ditinggalin juga demi wanita yang jago di ranjang. Apa di zaman sekarang, wanita yang menjaga diri itu dianggap aib? Apa aku memang terlalu naif akan hal itu?Jordan, yang sej

  • Jerat Obsesi Ayah Tiri Lumpuh   Ular Di Sarang

    Satpam itu menatap David yang mengerang kesakitan dengan jari bengkok, lalu menatap Jordan dengan garang. Ia melangkah maju, hendak mencengkeram bahu Jordan."Tuan, Anda harus ikut ka—"Kalimat satpam itu terhenti di tenggorokan saat Jordan menoleh perlahan. Tatapan mata Jordan begitu tajam, dingin, dan penuh otoritas, membuat nyali petugas keamanan itu menciut seketika. Jordan tidak terlihat seperti pelaku kriminal yang ketakutan; dia terlihat seperti pemilik gedung yang sedang melakukan inspeksi mendadak.Mata satpam itu membelalak saat mengenali wajah pria di kursi roda itu. Wajah yang terpampang di majalah bisnis dan daftar pemegang saham utama mall ini."T-Tuan Arsenio?!" Satpam itu mundur selangkah, wajahnya pucat pasi. Dia buru-buru membungkuk hormat, keringat dingin mengucur di pelipisnya. "Ma-maafkan ketidaktahuan saya, Tuan! Saya tidak tahu kalau itu Anda!"Inez melongo. Mulutnya terbuka lebar. "Pak Satpam?! Kenapa malah diberi hormat?! Dia ... pria lumpuh itu yang sudah me

  • Jerat Obsesi Ayah Tiri Lumpuh   Parasit

    Chloe menyipitkan mata, berusaha menajamkan pandangannya di bawah cahaya lorong yang agak temaram."David?" bisiknya tak percaya.Pria itu berdiri santai di dekat ATM, mengenakan kemeja flanel yang sangat Chloe kenali—kemeja yang ia belikan dengan uang hasil kerja sampingannya dua bulan lalu. David tampak sibuk memasukkan dompet tebal ke saku belakang celananya."Kebetulan aku ketemu di sini!" Chloe baru saja akan melangkah maju, kemarahan di dada sudah meluap. Dia ingin menagih utang, ingin berteriak di depan wajah pria yang memutuskannya lewat telepon saat dia sedang butuh-butuhnya.Namun, langkah Chloe terhenti mendadak. Ketika seorang wanita cantik dengan rambut bob pendek berlari kecil menghampiri David, menenteng dua paper bag bermerek Chanel."Sayang, kamu nunggu lama, ya?" sapa wanita itu dengan manja.Wanita itu langsung memeluk lengan David, menempelkan pipinya dengan mesra di bahu pria itu.Dunia Chloe runtuh seketika.Itu Inez.Sahabatnya di kampus. Teman sebangkunya saat

  • Jerat Obsesi Ayah Tiri Lumpuh   Kepulangan

    Di ketingian, tekanan di dalam kabin First Class terasa mencekik, Claudia Arsenio tidak sekadar marah. Dia sedang dalam mode mengincar. Kacamata hitam yang wanita itu kenakan berhasil menyembunyikan tatapan yang bisa membunuh, namun rahangnya yang mengeras hingga urat lehernya menonjol menceritakan segalanya. Jari-jarinya yang lentik dengan kuku merah darah mengetuk sandaran kulit kursi. Di sebelah Claudia, Rian pura-pura sibuk membalik halaman majalah bisnis. Pria itu gemetar samar. Dia tahu, wanita di sebelahnya bukan sekadar sosialita manja. Claudia adalah ular berbisa yang sedang terinjak ekornya."Satu jam," desis Claudia tiba-tiba.Rian tersentak, majalah di tangannya nyaris terlepas. "A-apa, Sayang? Tadi kamu ngomong apa?"Claudia meremas gelas di tangannya begitu kuat. "Satu jam lagi aku sampai," bisik Claudia. "Cukup waktu untuk menyiapkan hadiah kejutan buat anak nggak tahu diri itu. Dikasih hati, malah minta pankreas."Pikiran Claudia dipenuhi rencana. Meski dia belum tah

  • Jerat Obsesi Ayah Tiri Lumpuh   Agenda Baru

    Cahaya matahari pagi yang hangat mendobrak masuk melalui celah langsir kamar Chloe, tetapi sinar itu bahkan tak mampu menghangatkan hati Chloe yang masih membeku karena kejadian semalam.Chloe berdiri di depan cermin kamar mandi, menatap pantulan dirinya. Lingkaran hitam samar terlihat di bawah matanya. Semalam suntuk dia tidak bisa memejamkan mata. Setiap kali Chloe mencoba tidur, bayangan desahan berat pria itu, dan cairan hangat yang mengenai tangannya kembali berputar di otaknya seperti film horor dewasa yang tidak bisa dimatikan.Ya... Ampun! batin Chloe sambil membasuh wajahnya dengan air dingin untuk kesepuluh kalinya. Bagaimana aku bisa menatap wajahnya hari ini? Aku baru saja melakukan hal paling tidak senonoh dengan ayah tiriku sendiri. Kalau ada neraka jalur ekspres, aku pasti sudah pegang tiket VVIP-nya.Chloe tahu dia harus profesional. Dia juga butuh uang. Dengan tangan gemetar, Chloe merapikan seragam perawatnya. Dia berusaha tenang. Lupakan, Chloe. Anggap saja itu pr

  • Jerat Obsesi Ayah Tiri Lumpuh   Awal Dari Obsesi

    Chloe tidak sanggup berkata-kata lagi. Jangan bertanya balik, dalam rangka apa Jordan meminta Chloe menemaninya? Rasanya, ia ingin menghilang saat itu juga. "Baik!" jawab Chloe singkat.Tanpa menoleh lagi, Chloe setengah berlari menuju pintu, memutar kuncinya dengan tangan gemetar, dan menghambur keluar. Dia menghilang di balik lorong gelap mansion yang sunyi, meninggalkan aroma tubuhnya yang manis bercampur minyak peppermint yang kini memenuhi kamar sang tuan besar.Tinggallah Jordan sendirian di kamar yang remang-remang itu.Pria itu menatap langit-langit kamar. Tubuhnya terasa ringan, seringan kapas. Beban berat yang menumpuk di kedua pahanya selama berbulan-bulan hilang sudah, digantikan rasa rileks yang luar biasa.Namun, ada yang aneh.Otot-otot kakinya yang biasanya kaku, dingin, dan mati rasa, kini terasa... berbeda. Ada aliran hangat yang menjalar halus. Bukan hanya berpusat di paha, tapi merambat turun perlahan melewati lutut, betis... sampai ke ujung kaki.Jordan menatap

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status