Share

119. Arsen Menyuruhnya Aborsi?

Aku dan mama mertu tercengang tentunya. Kecuali Arsen, dia tampaknya gugup di sini. Sementara Arlan menegang di wajahnya dengan gigi yang beradu di dalam sana, membuat garis rahangnya terlihat semakin jelas. Itu membuktikan bahwa lelaki berjas putih ini pasti lah dengan marah. Tapi kenapa Arsen justru malah gugup?

“A-Arlan, kau ... kau mengenal gadis itu?” tanya Mama Riana. “Kau ... kalian menyembunyikan sesuatu dariku?” lanjut beliau, tampak rasa kecewa dan marah di wajahnya yang cantik, tapi dicoba untuk menyembunyikan ekspresi itu. Kemudian mama mertuaku mendekati Arlan dan gadis kecil itu, beliau tidak mengatakan apa pun tapi aku tahu sorot matanya sedang meminta penjelasan.

Setelahnya, Arsen menarik tanganku untuk dia genggam. Kurasa ini sangat gugup sebab kami baru saja bertengkar hebat- tidak, maksudku ... aku lah yang baru saja mengamuk padanya. Seakan tahu bahwa aku sangat gugup, Arsen mengelus pundakku dan menggiring aku untuk berjalan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status