Share

Bab 8 Susanti

Sampai di depan pintu kamar 302, Bayu memasukkan anak kunci di lubang kunci pintu sambil mengaktifkan kemampuannya.

Bayu membuka pintu kamar, masuk ke ruang depan.

Kamar yang seharusnya kosong, sekarang ada karpet plastik di ruangan depan kamar itu. Beberapa bantal bergambar kartun tergelatak di karpet. Tidak ada apa-apa lagi selain itu.

Bayu berdiri di dalam ruang depan mengamati ke seluruh ruangan mencoba mencari suatu petunjuk ketika tiba-tiba dia mendengar suara perempuan menangis pelan dari dalam ruang tengah.

Bayu melangkah berjalan menuju ruang tengah. Dia berhenti di depan pintu yang terbuka di antara ruang depan dan ruang tengah.

Bayu berdiri melihat ke dalam ruang tengah. Hanya ada kasur busa yang diletakkan di lantai bersama dua buah bantal.

Di atas kasur busa, duduk seorang perempuan dengan kepala berdarah, dia sedang menangis sedih.

Bayu mendekat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status