Share

Bab 87 Paramita Yang Kesepian

“Jangan bangun! Bibi Cuma ingin memeluk kamu! Biarkan seperti ini! Bibi sudah lama tidak memeluk laki-laki!” Kata Paramita lemah.

Bayu terdiam dan tidak bergerak. Dia merasa canggung sekaligus kasihan kepada Bibinya.

Tidak lama kemudian Bayu merasa tubuh Bibinya bergetar. Sesaat kemudian, Bayu mendengar isak tangis yang pelan dari punggungnya.

Tidak lama kemudian, suara isak tangis mereda.

Bayu meraih jemari Paramita yang memeluknya dari belakang. Bayu menggenggam jemari Paramita dengan erat tapi lembut.

“Bi, jangan sedih! Bayu sayang sama Bibi! Selama ini Bibi sudah sangat baik sama Bayu.” Bayu berkata dengan lembut sembari menepuk-nepuk punggung tangan Paramita, berusaha menghiburnya.

“Adik Bayi tidak kelihatan, pasti dititipkan ke rumah kakek neneknya. Tampaknya Bibi sudah siap hendak berduaan dengan Gustian. Aku sudah mengacaukan rencana Bibi.” Pikir Bayu agak menyesal.

“Bibi, bukannya Bayu hendak menggurui atau apapun, Bayu hanya menyarankan, sebaiknya Bibi sabar mencari pa
Putri Ayu Pinang

Setelah absen sekian lama, saya kembali lagi menulis. saya baru saja sehat setelah sakit. terima kasih dan mohon dukungannya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status