Share

2. Dia amnesia

Penulis: MamGemoy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 15:29:56

Panggilan sang ayah membuat langkah wanita itu terhenti. Dia kembali berbalik setelah menghela napas ringan. Bagaimanapun juga dia ingin tetap tenang menghadapi ayah yang sangat dia cintai itu.

“Ayah harap kamu segera mempersiapkan diri. Ayah melakukan semua ini juga untuk kebaikan kamu. Ayah akan mengatur semuanya, jadi kamu terima beres saja.”

“Nou harap Nou tidak akan kecewa dengan keputusan ayah ini.” Balasan singkat Noura mengakhiri obrolan mereka. Percuma saja dia membantah. Biarlah dia menerima untuk saat ini.

Jaka mengekor langkah wanita itu dengan matanya hingga menghilang dari pandangan. Dia menyimpulkan, Noura yang keras kepala, tidak terima akan keputusan sang ayah. Namun, wanita itu tak menunjukkan emosi yang berlebihan, tak sekali pun dia meninggikan suara. Jaka dapat melihat, seperti apa kilat kemarahan di mata wanita itu. Noura pasti diajarkan tata kerama dengan baik.

***

“Amnesia? Bisakah dia dipercaya?” 

Noura masih belum jelas cerita lengkapnya. Sekarang dia memang mengalah, tapi tetap saja masih ragu sepenuhnya pada pria itu.

Bagaimanapun, sebagai seorang wartawan yang memiliki intuisi kuat, Noura tetap ingin mengetahui asal usul Prawira. “Jika sekarang pria itu terlihat baik, bukan berarti latar belakangnya juga baik, kan?”

Setelah makan malam, Noura akhirnya kembali menanyakan tentang bagaimana Prawira bisa berada di rumah ini. Seserius apa kecelakaan yang didapat hingga menyebabkan pria itu hilang ingatan. Pak Sugiarto yang menjabat sebagai Lurah selama empat tahun itu pun menceritakan pada Noura.

Semua itu terjadi pada lebih tiga bulan yang lalu, saat beberapa orang yang hendak ke ladang di kaki bukit. Mereka menemukan seorang pria dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Tubuh penuh luka, pakaian compang camping. Tuhan sangat baik karena pria itu masih bernyawa walau tanda kehidupannya lemah. Nyawanya tertolong, tapi dia harus kehilangan semua ingatan tetang kejadian. Akhirnya Pak Sugiarto memutuskan untuk merawat pria yang diberi nama sementara Jaka tersebut.

"Jadi, Ayah membiarkan dia tinggal di rumah kita?" Jika bukan karena niat sang ayah menjodohkannya dengan pria itu, rasa keingintahuan Noura tidak akan sebesar ini.

"Iya, Nou … tidak ada cara lain. Sebagai Lurah Ayah harus bertanggung jawab, karena kecelakaan yang Jaka alami terjadi di kampung kita. Satu lagi alasan, selain Ayah, tidak ada yang mau bantu. Melihat kehidupan kita yang selama ini jauh lebih baik dari warga kampung."

Hembusan napas Noura terlihat berat. Bukan itu saja alasan yang dia pikirkan. Semua juga karena Ayahnya terlalu baik dengan warga, jadi tentu saja mereka akan mengandalkan Lurahnya.

Selama beberapa hari dia di rumah, baru ini dia menanyakan cerita keseluruhan. Sebelumnya Noura terlihat cuek karena dia berpikir pria yang kehilangan ingatannya itu hanyalah pekerja biasa di warung bakso sang ayah. Terlebih lagi kesan pertama pertemuan mereka yang membuat Noura tak menyukai pria itu.

Noura kemudian terdiam. Tampaknya dia masih ingin membujuk sang ayah untuk membatalkan perjodohan. Namun, Pak Sugiarto sebagai orang yang membesarkan gadis itu tau bagaimana menghadapinya.

"Nou ... ayah tahu kamu masih berpikir untuk menolak pernikahan ini. Ayah minta maaf jika kamu merasa terpaksa. Ayah mengerti kamu sangat mencintai pekerjaanmu, Nak. Ayah sangat bangga dengan pencapaian karir kamu di usia segini. Ayah bangga dengan semua yang kamu lakukan. Tapi, lebih bagus lagi jika kamu juga bisa menikah di usia sekarang. Dengan begini ayah menjadi semakin tenang melepas kamu di kota besar, Nak.” Perkataan Pak Sugiarto terhenti sejenak, merasakan keharuan karena kasih sayangnya pada sang putri.

Melihat itu, Noura pun ikut merasa sedih. Mengingat bagaimana perjuangan sang ayah membesarkannya setelah sang ibu meninggal sejak dia kecil. Noura menjadi tidak tega untuk menolak niat menjodohkannya dengan Prawira. Tubuh pria itu pun direngkuhnya, membawa dalam dekapan hangat.

“Selama ini ayah khawatir, terlebih lagi dengan resiko pekerjaan kamu yang tidak mudah. Lebih bagus lagi kalau kamu berhenti bekerja, Nou. Serahkan semua tanggung jawab pada suami nanti."

Mendengar itu, Noura melepas pelukannya. "Nggak,Yah. Noura tetap mau kerja walau udah nikah sekali pun. Lagi pula Noura masih mau ngejar karir, Yah."

"Loh, kenapa? Liat temen-temen kamu, ada yang anaknya sudah SMP."

"Ayah jangan samakan Noura sama mereka, Yah. Mereka nikah muda, dan hidup hanya bergantung sama suami. Noura mau mandiri, dan nggak mau menyusahkan orang lain."

"Kalau kamu nikah, akan ada yang gantiin Ayah menjaga kamu, Nak. Ayah sudah tua, Nou. Udah kangen mau gendong cucu," ucap Pak Sugiarto mengiba.

"Iya, Yah. Noura ngerti."

Gadis itu akhirnya mengalah. Demi membahagiakan orangtua satu-satunya. Tapi, dia tetap akan terus bekerja. Karirnya baru saja naik, bagaimana dia akan melepaskan begitu saja, hanya karena mau jadi ibu rumah tangga.

***

Prawira mengingat lagi, malam ketika Pak Sugiarto memintanya untuk menikahi Noura. Tentu saja dia sangat terkejut, kenapa pria yang telah berbaik hati menerimanya di rumah ini, serta memberinya pekerjaan, mau menjadikannya menantu?

Pria itu menghirup oksigen banyak-banyak. Perkataan Pak Sugiarto malam itu, permintaan dari seorang ayah yang sangat ingin anaknya terlindungi. Prawira tak dapat menolak, anggap saja ini merupakan caranya untuk membalas budi.

"Mas Jaka.”

“Ya.”

Tiba-tiba sebuah suara membuyarkan lamunan pria yang tengah duduk di depan kamarnya. Sebuah pavilun belakang rumah utama. Dia pun menoleh ke belakang. Noura telah berdiri dengan melipat lengannya di bawah dada.

“Bukan. Harusnya sekarang saya panggil Prawira. Mas Pra ... wira,” ujarnya dengan penekanan. Tampak semburat tidak suka dari wajah wanita itu.

“Ya.”

“Kita harus bicara!"  

Prawira pun menghela napas ringan, pastinya mereka akan membicarakan masalah ini dengan serius.

"Baiklah," balas pria itu datar. Dia pun berdiri dan mengajak Noura duduk menggantikannya. Karena hanya ada satu kursi di sana. "Silakan."

"Tidak perlu, saya hanya mau menyampaikan satu hal,” tolak wanita itu. “Jangan pikir saya sudah menerima begitu saja pernikahan ini. Saya tidak bisa menolak kemauan Ayah. Jadi, saya terpaksa, saya juga belum bisa percaya sepenuhnya sama kamu." Manik mata Noura menatap tajam.

"Terserah kamu, ini juga karena permintaan Ayah kamu. Saya hanya membalas budi beliau," kata Prawira datar.

"Baguslah." Tanpa berkata apa-apa lagi, Noura berbalik dam masuk kembali ke dalam rumah.

Pria yang tetap datar menanggapi situasi itu, memandangi Noura. "Wanita keras kepala," batin Prawira kemudian.

Sampai pada keesokan harinya, siang itu, Prawira tanpa sengaja mendengar percakapan Noura dengan seseorang di telepon.

"Sayang, maaf. Aku nggak maksud khianati kamu. Ayah maksa aku nikah! Aku nggak bisa nolak, aku nggak mau ngelawan keinginan Ayah."

Prawira yang ingin masuk ke rumah utama. Diam-diam menguping dari balik tembok. Mendengar suara Noura yang sedang berada di halaman belakang rumah. Prawira sadar, Pernikahan ini Noura terima karena terpaksa, dan ternyata alasan lainnya juga karena sudah memiliki tambatan hati. Lalu kenapa mereka tidak merencanakan pernikahan saja, apakah Noura belum mengenalkan kekasihnya itu kepada ayahnya? Sehingga kini dia diminta untuk menikah segera. Pemikiran itu seketika Prawira bayangkan.

"Iya, Sayang, aku janji. Pernikahan ini hanya untuk sementara, agar ayah senang, nggak lebih dari itu. Aku juga akan minta dia menandatangani perjanjian." Suara Noura terdengar memohon.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rikha
ada yg lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jodoh Dalam Perjanjian   38. Arti aku untukmu

    Noura ingin berkata sesuatu. Namun, lidahnya seakan kelu, sulit untuk mengungkapkan. Dipandangi wajah suaminya yang menunggu. Dia tampak ragu untuk mengungkapkan.Apa yang akan dia katakan sebenarnya telah menjadi beban di pikiran wanita itu. Terlebih lagi setelah tahy bahwa Prawira adalah teman masa kecil yang pernah memberi kenangan indah di hidupnya."Kenapa?" tanya Prawira karena wanita itu cukup lama diam."Aku minta maaf soal surat perjanjian itu. Jika kamu keberatan, kita bisa batalkan saja. Dan ... kamu bisa tinggalkan aku jika kamu merasa terbebani," tutur Noura kemudian. Sebenarnya dia juga tidak habis pikir kenapa bisa mengeluarkan kata-kata itu. Mungkin karena adanya rasa bersalah."Jadi itu yang kamu mau?" Prawira menatap teduh pada sang istri. Dia juga tau, pernyataan itu bukan yang ingin Noura katakan. "Jika itu mau kamu, saya akan turuti. Saya sudah katakan, bahwa saya akan menuruti setiap kemauan kamu. Jadi kamu mau?"Dengan cepat Noura mengelengkan kepala. Langsung m

  • Jodoh Dalam Perjanjian   37. Kembali seperti masa dulu

    Noura mencari keberadaan sang suami dari saat selesai sholat isya. Entah kenapa rasanya semakin tidak mengerti, dia sadar Prawira sengaja menghindarinya. Noura menempatkan dirinya sebagai seorang sahabat yang sedang membutuhkan. Dan dia sangat merasa kesepian. Ingin rasanya bercerita banyak hal dengan teman masa kecilnya itu. Mengenai kehidupannya beberapa tahun ini, tentang bagaimana dia melewati hari setelah perpisahan mereka. Bagaimanapun juga, Prawira pernah menjadi bagian di hidup seorang Noura.Ketika Noura ingin melangkah ke luar kamar. Pintu tiba-tiba saja terbuka. Sosok pria yang dia tunggu sejak satu jam lalu, muncul dari balik pintu. Mereka sama-sama terjingkat kaget, saling pandang wajah satu sama lain. Detik kemudian, Prawira mengalihkan pandangan, lalu berjalan melewati Noura.Noura berbalik saat pria itu lewat begitu saja dan acuh padanya. "Mas, dari mana?" tanyanya mengikuti langkah sang suami.Pria itu langsung menuju tempat tidur mengambil bantal dan selimutnya. Terl

  • Jodoh Dalam Perjanjian   36. Cinta pertama dan terakhir

    "Non Noura. Sepertinya tadi Jaka sudah minta maaf, lagian dagangan pada jatuh semua, jadi dia kebingungan mau beresin. Untung ada warga yang bantu." Sepertinya akan ada kesalah pahaman, Kardiman pun anggkat bicara lagi ingin meluruskan.Namun, mendengar hal itu Pak Sugiarto tersentak kaget, fokusnya malah beralih. "Apa? Gerobak saya gimana? Rusak parah nggak, Man?""Hihhh, ayah bukannya tanya keadaan anaknya. Malah mikirin gerobak. Lihat nih, aku luka, Yah." Noura menunjukan telapak tangannya yang tergores, dia kembali protes. Pak Sugiarto malah terkekeh.Dan tiba-tiba gadis itu berpikir jail, dia mendekat langsung mendekap sang ayah."Ehh Nou … kamu basah, Nou!" Pak Sugiarto mencoba mendorong Moura menjauh, tapi tubuhnya dipeluk erat. Sehingga bajunya pun ikut basah.Noura tertawa puas ketika sang ayah telah basah. Tak terima, Pak Sugiarto mengangkat kedua tangan, mengarahkan pada pinggang Noura. Dengan cepat, Pak Sugiarto meraup dan menggelitiki Noura. Gadis itu tertawa serta mengg

  • Jodoh Dalam Perjanjian   35. Kekesalan Noura

    Noura mengalihkan pandangan pada pria yang hampir menabraknya. Keadaan pria itu lebih mengenaskan, lalu dia melihat gerobak bakso yang sudah dibenarkan posisinya. Mata Noura menyipit, ternyata dia tahu pemilik usaha bakso tersebut. Sedikit merasa bersalah, Noura menghela napas panjang. Pasti akhirnya si Tukang Bakso itu akan dimarahi sang juragan, yaitu ayahnya sendiri. Tetapi, Noura bukan menyesal karena kecelakaan ini, lagi pula juga bukan kesalahannya. Dia merasa, pasti banyak kerugian yang ayahnya dapat."Mbak Noura nggak apa-apa?" tanya bapak di sebelah Noura, kasihan.Noura tersenyum dan berterima kasih sekali lagi. "Itu gerobak bakso Ayah saya, kan, Pak?" tanyanya."Iya, Mbak. Duhh, sampai peot gitu, kacanya pecah juga. Tapi, sepertinya ... baksonya udah habis," ujar si bapak setelah melihat keadaan gerobak tadi sekilas."Baru jam segini, udah habis?" Noura merasa terkejut. Baru sekitar jam empat sore, biasanya setelah magrib atau isya dagangan habis.Sebuah motor bebek tiba-ti

  • Jodoh Dalam Perjanjian   34. Pertemuan

    Dua Minggu setelah kondisi Prawira membaik. Pak Sugiarto membawanya pulang, memberinya tempat tinggal, juga merawat dengan baik. Warga kampung juga bergantian datang melihatnya. Prawira diperkenalkan sebagai anak kenalan Pak Lurah yang mendapat kecelakaan. Tidak punya sanak saudara, hanya bisa bergantung padanya.Entah warga yang datang karena kasihan, atau hanya sekedar ingin tau siapa sosok yang baru dibawa pulang dari rumah sakit?Prawira sangat berterima kasih pada warga kampung yang menemukannya, terutama pada Pak Sugiarto yang suka rela mau menampung dirinya. Telah banyak hutang budi yang dia miliki, terutama akan biaya rumah sakit yang tidak sedikit. Prawira berjanji dalam hatinya, akan membalas atas semua keberuntungan dan kesempatan. Hutang nyawa dibalas nyawa.Satu bulan setelah kejadian itu, Prawira benar-benar pulih dengan baik. Dia sudah bisa beraktivitas secara normal. Ingatannya juga perlahan kembali. Namun, ketika menyadari tentang jati dirinya, Prawira akhirnya bungka

  • Jodoh Dalam Perjanjian   33. Ambang Kematian

    Pertarungan semakin sengit ….Sekali lagi, Prawira melawan ketiganya secara bersamaan. Sisa-sisa tenaga yang dia miliki dikerahkan seluruhnya. Menangkis serangan, membalas, memukul dan menendang.Segala cara yang dia bisa, dia lakukan. Satu pukulan melayang di udara, segera Prawira tahan dengan kepalan tangan. Tangan satunya menyerang di bagian perut lawan, hingga sang lawan menunduk karena dorongan yang kuat. Satu lagi serangan tiba-tiba dari belakang, Prawira menangkis tanpa melihat. Lawan yang terkena tinjunya tadi, ditendang hingga memental. Dengan gerakan cepat berbalik, membalas serangan di belakang. Satu serangan dan balasan terjadi dalam hitungan detik. Erangan dalam pergumulan terdengar dari mulut mereka bergantian."Sial, kalian membuatku kewalahan!" teriak Prawira di sela pertarungan. Napas terengah-engah, sekujur tubuh sakit, tenaga hampir habis.Deruan napasnya memburu setiap melakukan gerakan. Prawira menahan serangan tongkat dengan kedua tangan menyilang, mendorong dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status