Share

Segeralah Menikah Lagi

Nimas menutup mata lekat. Tangannya ia letakkan di dada seraya merapal doa. Nimas tau, saat dirinya kabur. Artinya ia tidak bisa lagi bebas kembali ke makam ayahnya. Hal itu membuat air matanya jatuh tapi ia berusaha menahan sesenggukkan sampai rasanya dadanya sangat sesak.

Sangat sakit bukan, tidak bisa mengunjungi makam orangtua saat rindu melanda.

Tapi Nimas juga gak ingin menjadi istri kedua lelaki tua bangka.

Tepat seperti dugaannya, beberapa orang terlihat mencarinya dengan tampang panik. Nimas yakin, mereka semua dimarahi oleh pak Rudi. Cepat ia memepet batang pohon. Berharap rindangnya dedauan dapat menutupi bayangannya.

'Apa aku naik saja ke atas?' Nimas ingin nekat panjat pohon. Tapi ia juga tidak begitu lihai, yang ada malah memancing keributan. Nimas mulai merapal doa. Ia sangat percaya, hanya doa yang bisa menyelamatkannya saat ini.

Hasbunallah wa ni'mal wakiil

(Cukuplah Allah menjadi penolong kami. Dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung)

Doa yang terus ia lantun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status