Syarif masuk kedalam rumah bersama Jasmin disisinya.
" Assalamualaikum ... Bi Sumi ..." panggil Syarif, Bi Sumi datang dari arah dapur dengan lap di bahunya.
" Eehhh Wa'alaikum salam... Mas Syarif ...ini pasti istrinya ya " tebak Bi Sumi dengan ramah,
" Iya bi.. Saya Jasmin " Jasmin mencium tangan Bi Sumi yang sudah terlihat keriput,
" Bi nanti tolong ambilkan pisang di mobil saya ya " perintah Syarif
" Siap mas " jawabnya
" Ya sudah bi, saya ke kamar dulu " pamit Syarif, Jasmin mengangguk dan tersenyum di balik cadarnya. Syarif membawa Jasmin melihat kamar yang akan ia tempati bersamanya. Sesampainya di depan pintu Syarif, tangan Syarif memegang handel pintu. Perlahan terlihat ruangan yang sangat gelap.
" Mas ...kok gelap " Jasmin memandangi wajah suaminya.
" Yuk masuk " Syarif menggandeng tangan Jasmin dan membawanya masuk ke dalam ruangan yang terlihat sangat gelap dan menutup pintunya. Tangan Syarif mulai menekan sakl
Usai shalat tarawih Jasmin menyiapkan semua kebutuhan suaminya yang akan digunakan saat diluar kota nanti, termasuk pakaian." Mas Syarif mau pergi berapa hari ?" tanya Jasmin tanpa melihat suaminya, tangannya sibuk memilih pakaian kerja yang akan ia kemas kedalam koper milik Syarif. Syarif yang tengah duduk di atas ranjang, sesekali melihat istrinya." Paling dua Minggu, " jawabnya tangannya masih sibuk dengan ponsel." Hah " Jasmin terkejut karena waktu dua Minggu menurut Jasmin, waktu yang cukup lama. Jasmin menoleh ke arah suaminya." Kenapa ? " tanya Syarif, Jasmin pun menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil. Jasmin kembali menata baju suaminya dengan rapi dan mengecek kembali apa yang sudah di masukkan ke dalam koper. Serasa sudah lengkap Jasmin menutup kopernya. Beberapa kali Jasmin harus menghela nafas panjangnya, ia merasa bulan ramadhan kali ini sangat kesepian dan terlebih jauh dari orangtuanya." Terimakasih... Yuk tidur
Jasmin masuki rumah setelah mobil yang di tumpangi suaminya hilang dari pandangannya. Saat Jasmin berjalan menuju kamarnya ia berpapasan dengan Bi Sumi." Mba Jasmin, sehat ?" tanya Bi Sumi merasa ada yang berubah dari wajah Jasmin," Emm nggak bi, bibi lagi sibuk ?" tanya Jasmin" Nggak juga mba..." jawabnya tersenyum" Boleh Jasmin bertanya tentang Mas Syarif ke bibi ?" tanya Jasmin dengan wajah sedikit sendu." Boleh " jawabnya tersenyumJasmin memilih tempat duduk di taman, pagi ini taman dihiasi bunga-bunga mawar yang bermekaran. Mereka duduk bersebelahan," Bibi .. . selain saya, apakah ada wanita lain yang pernah bersama Mas Syarif ?" tanya Jasmin dengan hati sedikit ragu." Setahu saya, nggak ada mba " jawab Bi Sumi" Tapi... bibi juga nggak tahu diluar sana ya mba, soalnya Mas Syarif kan juga kuliah di luar negeri " imbuhnya." Tenang saja mba, Mas Syarif orang yang baik dan tahu agama. Pasti dia le
Pukul tiga sore Bi Sumi dan Jasmin berkutat di dapur untuk menyiapkan menu makan buka puasa, Bu Sumi selalu memuji Jasmin yang pintar dalam memasak berbagai menu. Mereka tidak sadar bahwa masakan yang kali ini mereka masak cukup untuk banyak orang. Setelah semuanya tersaji di atas meja, mereka baru sadar kalau Syarif tidak ada di rumah." Bi sepertinya kita masak terlalu banyak " tutur Jasmin, bola matanya melihat beberapa makanan di piring saji." Iya mba, sepertinya ini nggak akan habis untuk kita makan " jawabnya membenarkan perkataan Jasmin" Sekarang pukul empat lebih bi, bagaimana kalau kita bungkus untuk orang-orang di luar sana " otak Jasmin berfikir agar lauk pauk hasil masakannya tidak mubazir dan meminta persetujuan dari Bi Sumi." Iya itu bagus mba, tapi bagaimana kita akan baginya mba. Nggak ada supir " jelas Bi Sumi." Tenang bi, insya Allah Jasmin bisa kendarai mobil " jawabnya tersenyum.❤️❤️❤️Bi Sumi langsung bergega
Malam hari Jasmin terus terjaga, entah hatinya merasa tidak nyaman tidur sendiri di tempat tidur yang terbilang luas ini. Jasmin mencoba untuk keluar kamar mencari keberadaan Bi Sumi. Namun saat sampai di depan kamarnya, dari jendela kaca melihat Bi Sumi yang tengah tertidur pulas. Jasmin pun mengurungkan niatnya dan kembali ke kamarnya.Jasmin duduk di sisi tempat tidur suaminya yang biasa terlelap, tangan Jasmin mulai meraba bantal milik Syarif. Seulas senyuman terlihat dari wajahnya." Heeemmm baru satu malam Jasmin nggak melihat mas Syarif, rasanya kangen "" Apa jangan-jangan hati ini mulai ada rasa " tangan Jasmin meremas baju tepat di dadanya dan merebahkan badannya dimana suaminya tidur. Pikirnya selalu membayangkan wajah tampan suaminya hingga tak terasa ia pun terlelap." Kriiiing kriiiinngg " alarm ponsel berbunyi nyaring, kedua mata Jasmin masih enggan untuk membuka. Tangan Jasmin terus meraba-raba tempat tidur mencari gawai nya yang ter
Waktu Dzuhur pun tiba Jasmin dan Bi Sumi telah usai masak. Kini Jasmin ingin merebahkan tubuhnya karena merasa lelah, namun kenyataannya saat dirinya membuka pintu kamar, Jasmin melihat Aira yang tengah tertidur lelap di ranjang yang biasa ia gunakan. Lagi-lagi Jasmin harus menghela nafas panjangnya seraya memasuki kamar dan menutup kembali pintu kamarnya." Bagaimana kalau Mas Syarif pulang, apa aku bisa berbagi ranjang dengannya " batin Jasmin. Matanya terpaku melihat Aira yang tertidur pulas.Jasmin yang tak ingin berlama-lama di dalam kamarnya, ia segera mengambil air Wudhu untuk melaksanakan salat Dzuhur. Badan yang lelah seketika hilang mendapati Aira di dalam kamarnya. Usai shalat Jasmin kembali untuk membantu Bi Sumi mengemasi makanan. Jasmin hanya menyisakan beberapa sendok nasi dan lauk di atas meja makan." Mba Jasmin ini nggak terlalu sedikit ?" tanya Bi Sumi tangannya sembari membuka tudung saji. Jasmin yang sedang menyusun kotak makan pun tersenyum
Tak lama seorang dokter wanita pun datang dengan seorang suster, selama pemeriksaan Syarif menunggu di luar tepatnya mencari keberadaan Bi Sumi yang tahu semua kejadian." Bi... Bibi ! " panggil Syarif mencari keberadaan Bi Sumi, Bi Sumi yang sedang mencuci pakaian mendengar suara Syarif memanggilnya." Sepertinya suara Mas Syarif " gumam Bi Sumi" Bibi " panggil Syarif kembali, mendengar suara itupun Bi Sumi menyudahi aktivitasnya, ia segera mencuci tangannya dan mencari sumber suara." Ada apa mas ? " tanya Syarif" Duduk sini bi " perintah Syarif, Bi Sumi tahu ini akan terjadi. Mereka duduk saling berhadapan di ruang makan." Bibi tahu siapa wanita yang kemarin datang ?" tanya Syarif, Bi Sumi mengangguk dan menunduk memainkan jari jemarinya." Siapa bi ?" tanya Syarif penuh penekanan" Emmm anu mas.... Emmm Mba Aira " jawab Bi Sumi" Astaghfirullah... Jadi Aira yang mengaku- ngaku istri kedua saya. Kenapa
Sore ini Syarif mengikuti kebiasaan istrinya, hatinya ingin mengetahui apa saja kegiatan Jasmin selama ia tidak di rumah. Tepat pukul tiga sore, Jasmin dan Syarif pergi menggunakan mobil yang biasa ia kendarai. Jasmin sengaja tidak mengajak Bi Sumi agar Bi Sumi bisa istirahat di rumah. Di dalam mobil dengan suasana hening Jasmin menyandarkan tubuhnya, pandangannya melihat kendaraan yang lalu lalang di luar sana. Entah mengapa tubuhnya cepat merasa lelah, dalam hatinya " Mungkin aku belum sembuh benar "Sesekali Syarif mencuri pandang ke arah istrinya yang terlihat seperti sedang melamun. Syarif menyadarkan istrinya dengan menggenggam tangan kanannya. Sentuhan Syarif mengalihkan perhatian Jasmin yang sekarang menoleh ke arahnya dan tersenyum." Kenapa melamun ?? Apa kamu sedang kangen ayah ?" tanya Syarif menggenggam erat tangan istrinya. Jasmin mengangguk," Tapi ini masih pertengahan puasa mas, Jasmin ingin berbagi makanan sampai menjelang Idu
Pagi hari, Jasmin sudah terbiasa bangun lebih dulu dari Syarif. Ia melihat tangan kanan Syarif yang berada di atas kepalanya. Seutas senyum terlihat di wajah Jasmin, dengan pelan Jasmin mendekat kearah kening suaminya untuk mengecup pelan." Aku sangat sayang sekali mas, Semoga Allah selalu memudahkan urusan mu dan melindungi mu di manapun kamu berada " batin Jasmin tersenyum, tangannya mengusap lembut rambut suaminya. Takut akan suaminya terbangun Jasmin memutuskan untuk ke kamar mandi, Jasmin merasa dirinya sudah tidak lagi halangan." Kenapa hanya flek saja, mungkin karena ku lelah " batinnya" Lebih baik aku mandi saja " imbuhnya dalam hati.Selesai mandi besar, Jasmin segera keluar dari dalam kamarnya untuk menyiapkan menu makan sahur." Eh Mba Jasmin sudah sembuh ?" tanya Bi Sumi yang melihat kedatangan Jasmin." Alhamdulillah ... Sudah bi. Insya Allah hari ini akan puasa " jawabnya tersenyum" Alhamdulillah... Sini