Share

Dia Bukan Siapa-siapa

Pertanyaan itu hanya biasa Aira redam dalam kepala. Ia masih bisa menahan diri untuk tidak mengatakan itu kepada pemuda tampan yang masih belum beranjak dari hadapannya saat ini.

Ini sangat menyiksa. Shin hanya berjarak beberapa langkah darinya, tetapi seperti terbentang jarak bermil-mil jauhnya karena Aira tidak akan bisa menyentuh cinta pertamanya itu.

"Tidak ada bisa kulakukan Dokter Shin. Aku pikir Anda sudah menyia-nyiakan waktu berharga Anda dengan datang ke sini. Sebaiknya Anda segera pergi ke rumah sakit." Aira kembali bicara dengan bahasa formal.

Usai mengatakan demikian, Aira berdiri. Mila sudah pergi sejak tadi. Dan, saat ini Aira merasa tidak enak hati lantaran menjadi pusat perhatian penghuni panti. Bahkan, Bibi Yan yang biasa cuek kini tersenyum manis dan menghampiri Aira.

"Pagi. Apakah kamu teman laki-lakinya Aira?"

Bibi Yan dengan ramah menyapa Shin tanpa sungkan sama sekali. Padahal harusnya wanita tua itu malu dengan usianya.

"Bibi ...." Aira ingin menjelaskan tapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status