Share

13. Pantai

Dayva sudah berdiri di depan apartemen sambil menyandarkan tubuhnya di samping mobil hitam kesayangannya. Memakai celana jins, kemeja berwarna hitam yang lengan kemejanya sudah tekuk hingga siku, dan tak lupa kacamata hitam bertengger di atas hidung mancungnya. Tangannya memegang ponsel kemudian menekan tombol panggilan pada ponselnya. Tapi sayang, panggilan pertama hingga panggilan ketiga tidak ada jawaban. Dayva tidak menyerah, dia kembali melakukan panggilan telepon ke empat kalinya dan penantiannya terjawab.

"Ha-halo... ," suara panggilan terjawab dari ujung ponselnya.

"Kau lama sekali! dari mana saja kau?" tanya Dayva menahan amarah.

"Ma-maaf, aku tadi di kamar mandi," jawab Amel.

"Kamar mandi?" senyum Dayva mengembang, amarahnya juga menghilang mendengar jawaban itu otak Dayva mulai mesum.

"Jangan berpikiran mesum!" balas gadis di seberang telepon seolah tau isi pikiran Dayva.

"Kenapa jika aku berpikiran mesum? lagi pula aku sudah pern

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status