Just alone

Just alone

Oleh:  zinny  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat
14Bab
1.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Amelia Calista seorang gadis penderita fobia sosial (ANTROFOBIA) yang membuat dia kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain, terlalu takutnya dia berada di keramaian orang, hingga bisa membuat dia pingsan dan muntah-muntah. Dayva Alfaro seorang laki-laki yang telah di khianati oleh pacar dan sahabatnya. Pertemuan Amel dan Dayva berawal dari sebuah kesalahan yang di lakukan oleh Amel, yang membuat Amel harus menerima sepuluh permintaan Dayva. Apa saja sepuluh permintaan Dayva? Apakah yang menyebabkan Amel memiliki fobia? Dan Apakah fobia Amel bisa sembuh?

Lihat lebih banyak
Just alone Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
Rud Siahaya
lanjut biar rame 🫰🏻
2023-06-11 01:24:29
0
default avatar
Rud Siahaya
🫰🏻 lanjut biar rame ...sukses trus
2023-06-11 01:23:55
0
user avatar
nara
lanjut donk.. kak...
2021-09-13 13:26:47
0
14 Bab
SATU
Seorang laki-laki menghentikan laju mobilnya di dalam basemen apartemen. Dia duduk di belakang kemudi mobil, kemudian merogoh kantung jas untuk mengambil sebuah kotak bludru kecil, dia membuka tutup kotak kecil tersebut berulang kali, setelah puas melihatnya, dia memasukan kembali kotak kecil itu kedalam kantong jasnya.Sebelum keluar dari mobil dia mencoba menelepon seseorang, tapi sayang telepon tersebut tidak diangkat. Akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari mobil dengan membawa serangkaian bunga mawar putih, bunga kesukaan pacarnya. Lalu dia berjalan memasuki gedung apartemen tak lupa sebuah senyum yang tak lepas dari wajahnya.Dia berniat untuk memberi kejutan kepada pacarnya. Sudah satu minggu mereka tidak bertemu, bukannya dia tidak mau bertemu pacarnya, karena kesibukan pekerjaan yang mengharuskan dia untuk menyelesaikan tugas keluar kota.Dayva alfaro nama laki-laki itu. Usianya masih dua puluh tujuh tahun, di usianya yang masih muda dia sudah memiliki be
Baca selengkapnya
DUA
Sementara itu di tempat yang lain. Dayva berjalan menuju kantor kecil miliknya yang terasa nyaman dan tersusun rapi. Di dalam ruang kerja Dayva mengubah kantornya menjadi senyaman mungkin, bahkan dia juga mengubah sofa panjang yang bisa untuk duduk di ubah menjadi tempat tidur. Dayva mengunci pintu dan mulai merebakan tubuhnya untuk beristirahat tidur.Beberapa kali Dayva masih saja mencoba memejamkan matanya, sayangnya usaha dia tak juga berhasil.Akhirnya Dayva memutuskan untuk duduk, kemudian berjalan menuju meja kerjanya. Dia duduk sambil melihat atap langit ruang kerjanya, sekilas tampak kejadian yang dia alami beberapa jam yang lalu.Dayva tidak menyangka akan di khiyanati oleh pacar sekaligus teman baiknya. Alan yang merupakan teman dekat mulai duduk bangku kuliah tega merebut pacarnya. Dayva berfikir akan mencari tahu apa penyebab Alan menghianatinya.Setelah puas mengingat kejadian yang membuat dia kecewa, Dayva melirik dompet biru bergambar doraem
Baca selengkapnya
TIGA
"Toni, masuk kantor ku sekarang!" perintah Davya dari dalam ruang kantorTokTokTok​Toni mengetuk pintu kantor Dayva."Masuk!" perintah Dayva lagi.Toni membuka pintu, kemudian berdiri di depan Dayva."Ada apa bos manggil aku?" "Kau kenal ma cewek yang baru aja kesini?" Dengan dagu yang di topang dengan kedua tangannya Dayva menunggu jawaban dari Toni."Aku gak tau namanya bos, tapi dia kesini satu minggu sekali dan selalu malam hari kaya tadi malam," jelas Toni"Oke kalau begitu kamu boleh pergi!" usir Dayva kepada Toni."Siap bos," jawab Toni sambil melangkah pergi."Kirain mau naikin gaji, ternyata tanya soal cewek," cibir Toni saat keluar dari kantor Dayva"Aku denger Ton, gaji mu gak aku tambah, malahan aku kurangin,""Lah...jangan bos, maaf," mendengar ucapan Dayva, Toni masuk lagi ke dalam kantor, dengan kedua telapak tangan menyatu. Tanda minta maaf. Dan dud
Baca selengkapnya
Empat
Toni mengikuti Dayva, karena melihat Dayva masuk kekantor sambil memegang kepalanya."Ambilkan aku obat!""Kau kenapa?""Habis dipukul orang pakek tongkat bisbol,"Terdengar suara tawa Toni sangat keras, Dayva yang melihat Toni ketawa lebih memilih memalingkan muka."Puas-puasin kau ketawa, entar aku potong gaji mu," mendapat ancam seperti itu Toni berusaha menahan tawanya."Udahlah, ambilin aku obat, pusing kepala ku,"Sepuluh menit kemudian Toni datang membawa kotak obat, lalu membantu Dayva membersihkan lukanya."Gila tu cewek, aku bela-belain datang ke apartemennya cuma mau kenalan, tapi malahan aku di pukul pakek tongkat bisbol," cerita Dayva dengan satu tarikan nafas"Kau mungkin ngomong sesuatu yang nyinggung perasaannya?""Aku? aku belum ngomng apa-apa, aku cuma mencet bell apartemennya sampai tiga kali, terus pintunya terbuka tiba-tiba kepala aku dipukul,""Terus cewek itu gimana?""Cewek tu
Baca selengkapnya
Lima
Dayva berjalan keluar menuju basement apartemen, dia mengambil benda pipih yang berlogo sebuah apel tergigit dan selembar kartu nama di kantong celananya, kemudian memencet tombol di layar apel tergigit sesuai nomer kartu nama tersebut.Dering pertama belum ada jawaban, dering kedua juga belum ada jawaban, hingga suara dering ketiga terdengar suara seorang perempuan di ujung handphone."Halo, Aku Dayva?" sapa Dayva pada perempuan tersebut."Hari ini kita bisa bertemu?" "Oke, kita bertemu di cafe itu satu jam lagi," lanjut Dayva berbicara pada perempuan tersebut.Dayva melajukan mobilnya, menjauh dari apartemen Amel, menuju tempat bertemu perempuan itu.Karena jalanan sudah tidak macet, sekitar empat puluh lima menit jarak yang ditempuh Dayva untuk sampai di cafe tersebut. Mobil Dayva berhenti di depan sebuah Cafe. Saat memasuki cafe Dayva mencari sosok orang yang telah membuat janji dengannya, tapi sayang orang tersebut belum datang. A
Baca selengkapnya
Enam
Di dalam ring tinju terdapat dua orang lelaki yang sedang bertanding. Mereka saling pukul, mereka tidak ada yang mau mengalah. Saat kepalan tangan Bisma akan terkena wajah Dayva dengan cepat Dayva dapat menghindar. Kemudian Dayva membalas pukul dari Bisma, hingga pukulan itu terkena wajah Bisma. Mereka belum berhenti sampai terdengar suara menghentikan adu jotos."Wooii... Udah belum latihannya, udah satu jam ini!" protes Tirta dari bawah ring.Mendengar suara Tirta mereka berdua menghentikan latihan dan secara bersama turun dari ring, melepaskan sarung tangan masing-masing. Tirta yang membawa botol air mineral di kedua tangannya dengan cepat diraih oleh Bisma dan Dayva."Aku tunggu di cafe depan," ajak Tirta"Iya," jawab Dayva dan Bisma secara bersama, membuat mereka berdua saling menoleh.Olahraga tinju ini sudah lama di geluti oleh Dayva bersama kedua temannya, mereka selalu menyempatkan latihan meskipun cuma satu minggu sekali seperti sekarang
Baca selengkapnya
Tujuh
"Siapa lagi yang datang malam-malam begini?" gumam Amel sambil melangkah kearah pintu.Saat membuka pintu Amel terkejut dengan kedatangan Dayva sekali lagi."Ada apa lagi?" tanya Amel"Ini..." tunjuk Dayva kearah tangan yang membawa bungkusan makan.Dayva menerobos masuk kedalam, kemudian meletakan makannya diatas meja. Amel mengikuti arah Dayva meletakan makannya. Awalnya Amel cuma melirik makananya kemudian Dayva membuka makan tersebut yang membuat perut Amel bertambah lapar dan menelan ludahnya. Dayva melihat kelakuan amel menyuruh untuk segera makan."Ayo dimakan! aku tau kau lapar," tawarkan makanan."Aku tidak lapar kok," ucap Amel mencoba untuk mengelak."Kau itu selalu saja menutupi, sudah jelas-jelas perut mu lapar, lihat dari tadi kau memegang perut mu,"Amel yang mendengar ucapan Dayva terdiam. Hingga terdengar suara cacing  dalam perutnya bernyanyi."Aku sudah mendengar cacing dalam perutmu sudah berbuny
Baca selengkapnya
Delapan
Tidak seperti biasanya Amel membeli beberapa kebutuhan yang dia perlukan di sebuah supermarket. Supermarket itu berjarak lumayan jauh dari apartemen miliknya. Tujuan dia hanya untuk menjauh dari Dayva yang sudah tiga hari ini selalu menekan bel apartemen tak perduli siang ataupun malam hari.Sudah hampir sepuluh menit Amel mengantri di depan kasir. Tapi tiba-tiba dari belakang, penutup kepala jaket yang dia kenakan ditarik oleh Dayva secara paksa keluar dari antrian kasir. Lelaki itu juga meletakan barang belanjaan Amel di sembarang tempat. Dia tidak perduli pandangan orang-orang yang melihat aksinya. Lelaki yang beberapa hari ini berusaha dia hindari.Amel bermaksud untuk melepaskan tangan lelaki itu dari penutup kepala jaketnya, tapi hal itu sangat sulit karena Dayva menariknya lumayan tinggi apalagi ukuran tinggi badan Amel yang bisa dikatakan kurang, sambil berkata,"Ka-kau mau apa? le-lepaskan jaket ku!""Kenapa berbelanja disini?" Dayva melepaskan t
Baca selengkapnya
Sembilan
Dari tempatnya berdiri Dayva dapat mendengar pecahan gelas dan suara makian seorang gadis. Dayva, Tirta, dan Bisma yang penasaran dengan keributan itu memilih mendatangi sumber suara. Tak hanya mereka bertiga para tamu undang yang lain juga ikut. Bahkan Alan dan Rena sang pemilik acara juga ikut mendatangi asal keributan.Betapa terkejutnya Dayva saat mengetahui jika yang di maki gadis itu adalah Amel. Awalnya Dayva diam saja karena dia ingin tau apa yang akan di lakukan Amel. Tapi, melihat Amel yang hanya mengucapkan kata maaf saja membuat Dayva emosi, tanpa sadar langkah kaki mendekati Amel. Menyuruh Amel pergi dan menyerahkan masalahnya kepada Dayva.Amel yang di bentak oleh Dayva memilih pergi. Tapi, dia bingung harus berjalan kemana hingga langkah kakinya melewati depan toilet. Dia memutuskan untuk bersembunyi di dalam sana. Di depan wastafel terdengar samar-samar dua orang perempuan sedang berbicara,"Eh.. menurut mu pacar Dayva sekarang gimana?" tanya Yuk
Baca selengkapnya
Sepuluh
Dayva yang terbangun dari tidurnya, merabah sisi tempat tidurnya. Tidak merasakan sosok tubuh Amel, Dayva beranjak dari tempat tidur. Berjalan keluar kamar, mencari keberadaan Amel sambil sesekali memanggil nama Amel, tapi tidak ada jawaban.Dari balik pintu kamar mandi, terdengar suara memericik air. Dayva sangat yakin jika Amel berada di kamar mandi. Dayva menunggu hingga Amel keluar. Sudah hampir sepuluh puluh menit Dayva menunggu. Namun, Amel tak kunjung keluar. Akhirnya Dayva mengetuk pintu."Amelll.. kau di dalam?" tanya Dayva Ketukan pertama, tak ada jawaban. Dayva mencoba lagi."Kalau di dalam jawab dong..!"Sekali lagi tak ada jawaban. Dayva mulai merasa khawatir."Mel, ku panggil gak jawab, aku buka pintunya secara paksa!" ancam Dayva. Tapi, tetap tidak ada jawaban.Dayva mencari kunci cadangan kamar mandi di dalam lemari. Setelah menemukan kunci Dayva bergegas membuka pintu kamar mandi.CklekPintu kama
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status