Share

Bab 93 Cinta yang sebenarnya

Perhatian kini tertuju pada perempuan itu, ah iya aku ingat namanya Mayang.

Mbak Nisa berbalik, karena perempuan itu datang dari arah belakang Mbak Nisa.

"Enak banget kamu mau melamar dia?!" pekik Mayang.

Ivan yang tadinya berlutut kemudian berdiri menghampiri Mayang.

"Apa ada yang salah, Mayang?" tanya Ivan.

"Tentu saja ada!" jawab Mayang dengan nada tinggi. "Kalau kamu melamar dia, apa arti kedekatan kita selama ini?"

"Kedekatan? Apa maksudmu? Bukankah dari awal aku sudah memberitahu tentang rencana ini?" tanya Ivan.

"Kalian selesaikan dulu masalahnya, aku pergi dulu," ucap Mbak Nisa.

"Tunggu, Nisa!" cegah Ivan.

"Ada apa lagi? Sudah jelas kan kalau dia berharap lebih pada kamu?"

"Tapi aku tidak ada maksud apa-apa sama Mayang, aku hanya mencintaimu Nisa …."

"Aku juga," jawab Mbak Nisa lirih. "Tapi aku tidak mau ada orang lain yang sakit hati dengan hubungan kita."

"Katakan sekali lagi Nisa, apa kamu mencintai Ivan?" tanya Mayang.

"Maaf, kalau aku salah. Aku memang masih sangat menci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status