Share

Bab 94 Siapa mertuanya?

Aku cukup kaget mendengar perintah suamiku, dan Seno pun terlihat langsung menunduk.

"Darimana kamu belajar nyetir?" tanya suamiku.

"Dari Bapak," jawab Seno lirih.

"Maaf Mas Mantu, Seno sebenarnya sudah ada satu tahun belajar nyetir, kadang dia yang antar pesanan ketring, tapi tetap dalam pengawasan bapak. Hanya saja, setelah bapak meninggal, Seno bawa sendiri. Kalau keberatan nanti biar mobilnya ditinggal disini," imbuh Ibu.

"Apa Kanda marah sama Seno?" tanyaku pada suamiku.

"Siapa yang marah?"

"Itu tadi minta mobil di tinggal disini."

"Memangnya nggak boleh kalau ditinggal disini?"

"Satu minggu lagi kan Seno tujuh belas tahun, bisa buat SIM sama KTP kenapa harus ditinggal disini mobilnya? Kalau ditinggal disini Ibu gimana anter pesanan ketring?"

"Dinda jangan marah-marah dulu, belum selesai ngomong udah di protes."

"Terus?"

"Itu mobil yang dibawa Seno udah ketinggalan model, masa anak muda kaya Seno bawa mobil kaya gitu, niatnya mau dibelikan yang baru …," jelas suamiku. "Tapi ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status