Share

Bab 92 Will you marry me?

Setelah dilakukan cek darah, dia terkena tipes dan itu sudah lumayan parah," jelas Dokter. "Dia harus rawat inap di rumah sakit," imbuh Dokter.

"Lakukan yang terbaik untuk putri saya Dok," ucap Ayah Riska.

"Rawat dia di ruang VVIP, akan aku booking satu lantai untuk dia," ujar suamiku.

"Tuh, Ris, ucapan adalah doa. Kamu kan dulu pengen booking satu lantai sekarang kesampaian."

"Ya kali harus sakit dulu kaya gini," elak Riska. "Ehm, aku cancel deh buat booking satu lantai, mending pulang aja. Boleh nggak, Dok?" pinta Riska.

"Nggak bisa. Apa kamu mau sakitmu tambah parah?"

Riska akhirnya pasrah harus opname di rumah sakit.

"Terimakasih Pak Bambang, sudah sangat peduli dengan anak kami," ucap Ayah Riska saat aku dan suamiku hendak pulang.

"Tidak apa-apa. Riska adalah sahabat baik istriku, dia sudah saya anggap sebagai—"

"Stop Pak Bambang!" sergah Riska. "Jangan anggap aku sebagai istrimu!"

Mendengar ucapan Riska, Ibu Riska langsung memukul kaki Riska.

"Astaga! ini bocah kalau ngomong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status