Share

BAB 46-BALOK KAYU

Hiks, hiks, hiks…

Aku benar-benar tak kuasa menahan tangisku ketika aku melihat kondisi Bapak yang seperti itu, Bapak yang seharusnya sehat dan bugar kini terduduk lemas dengan banyaknya luka disana.

Entah siapa yang tega membuatnya hingga seperti ini, Bapak tampaknya sudah terlihat sangat pasrah atas keadaanya sekarang.

Aku mendekatinya dengan perasaan yang campur aduk, mataku terasa berkunang-kunang ketika melihat keadaannya yang parah seperti itu.

Dia terus-menerus bergumam, berbicara kepadaku dengan energinya yang masih tersisa. Dia berbicara bahwa tidak seharusnya aku datang kesini untuk menyelamatkannya. Bahkan, dia terus-menerus berkata bahwa tidak seharusnya aku pulang.

Karena dia tidak mau anaknya mengetahui apa yang terjadi di kampung ini sekarang.

Aku sadar, apa yang dia katakan mengingatkanku akan sebuah perkataan dari Mang Ayep tentang usaha Bapak yang memenjarakanku tiga tahun yang lalu. Dan tampaknya, meskipun Bapak belum mengatakan apapun tentang ritual itu, aku sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status