Share

Simalakama

"Apa-apaan ini?" berang Aryo dengan membanting map biru yang baru saja ia baca. Panji menunduk tanpa sepatah katapun.

"Sejak kapan perusahaan kacau seperti ini?" tanya Aryo kian meradang.

"Sejak awal bulan lalu, Pak." jawab Panji takut-takut.

Brak!

"Apa? Awal bulan lalu? Dan kamu baru kasih tahu saya sekarang?" Aryo menggebrak meja membuat Panji berjingkat.

"Maaf, Pak. Tapi, Pak Dewa mengancam kami jika kami melaporkan ini pada Bapak!"

"Direktur utama perusahaan ini saya, bukan Dewa! Sekarang kemana bajing*n itu?" bentak Aryo lagi.

"Sudah tiga hari ini Pak Dewa dan Bu Marsya tidak masuk ke kantor Pak. Tepatnya setelah melepas 3% saham kita untuk PT. JASAKO." jelas Panji lagi.

Aryo meraup wajahnya frustasi, masalah demi masalah harus ia hadapi sendiri. Ia menjatuhkan bobot di kursi kebesarannya, memijit pelipisnya yang kian berdenyut nyeri.

"Hari ini, hampir seluruh perusahaan yang berada di bawah naungan ANGKASAJAYA melepaskan diri dan bergabung dengan PT. ANGKASA, Pak! Karena tengg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status