Share

LIMA TAHUN KEMUDIAN

BAB KE : 62

LIMA TAHUN KEMUDIAN

16+

Malam semakin larut, gerimis belum juga berhenti menyirami permukaan bumi, membuat desa ini semakin sunyi. Sebagian penduduk telah kembali keperaduannya dan terlelap dibuai mimpi.

Namun, ada diantara mereka yang masih terjaga. Larut dalam lamunan, memikirkan desa mereka dan masa depan anak-anaknya.

Diantara warga yang masih terjaga itu, diantaranya Kemal dan Hamilah. Mereka adalah orang tua Dudun dan Naufal. Sepasang suami istri ini sedang duduk di ruang tengah dengan hati yang gundah.

"Sebaiknya kita ikuti saja kemauan mereka, Mas. Dari pada nyawa kita yang terancam," ucap Hamilah pelan dengan tatapan sendu ke wajah suaminya.

Kemal menarik napas dalam, kemudian melepaskannya perlahan.

"Mengikuti keinginan mereka, sama saja dengan membiarkan diri kita dirampok," jawab Kemal.

"Tapi sebagian warga disini telah menyerahkan tanah mereka," tukas Hamilah.

"Itu karena mereka takut dan luas tanah mereka juga tidak seberapa." Kemal menyeruput kopinya.

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status