Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)

Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)

last updateLast Updated : 2021-10-11
By:  HakayiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
15 ratings. 15 reviews
48Chapters
8.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Kepindahan Maryam dari Dubai ke Amerika membuat hidupnya semakin sempit. Dia tidak disambut dengan baik oleh mahasiswa dan mahasiswa di kampus barunya. Hanya seorang lelaki bernama David- anak angkat dari seorang Pastur yang mengabdikan diri di sebuah Gereja di kota itu yang baik padanya. Kini Maryam jatuh hati pada lelaki itu. Maryam tidak menyadari kalau cinta mereka akan diuji oleh perbedaan. Sanggupkah mereka menghadapi ujian perbedaan itu? David "Aku sangat bahagia ketika kau bersedia menjadi kekasihku, walau tak boleh sedikitpun aku menyentuhmu. Sayang, keyakinan yang kau miliki tak sama dengan keyakinanku, Maryam. Orangtuaku juga orangtuamu tak setuju jika kita bersatu.” Maryam “Aku belum pernah merasakan cinta sehebat dan sedahsyat ini. Kaulah cinta pertamaku, dan aku bahagia bisa mencintaimu. Tapi sayang, kebahagiaan ini begitu singkat. Kebahagiaan ini tidak lebih seperti kupu-kupu yang sangat singkat hidupnya menikmati keindahan bunga-bunga di taman.” ____ "Kau tahu, apa yang membuat Nabi Muhammad selalu tenang dalam menghadapi masalah dalam hidupnya? Rahasianya cuma satu, Maryam. Karena beliau selalu menjaga cintanya pada Allah. Beliau tidak pernah melebihkan cintanya pada siapapun selain-Nya. Berhentilah menangis. Jangan sampai cintamu itu membuat Allah berpaling darimu, Maryam." Tentang Penulis : Hakayi adalah sebuah nama pena dari Hengki Kumayandi. Novel ini pernah diterbitkan oleh Penerbit Wahyu Qolbu dan beredar di toko buku nasional dan best seller pada masanya. Cover by Ineedcreative

View More

Chapter 1

1. Kabar dari Kampus

Itu petang yang teduh. Matahari bergeser sesuai hukumnya. Namun langit kelabu menggantung di atas Washington DC. Menyembunyikan terang di baliknya. Gumpalan awan kelam menaungi kota yang hanya menerima sinar matahari rata-rata dua ribu lima ratus jam per tahunnya itu. Washington DC yang beriklim subtropis lembab sedang berada di titik cuaca ekstrim musim dingin. Dan petang itu pusat pemerintahan negara adidaya itu akan mandi besar. Gedung-gedung pencakar langitnya akan basah kuyup dijatuhi curah hujan tinggi di Januari.

Di dalam sebuah rumah sakit besar yang terhimpit gedung-gedung raksasa di jantung kota itu, seorang remaja berusia dua puluh tahun terbaring lemah. Memandangi kelamnya suasana dunia luar dan derasnya hujan melalui jendela kamarnya yang tirainya tersingkap.

David. Anak lelaki berkulit cerah, berambut ikal pirang pendek. Hidungnya kecil, dengan bibir tipis yang warna merah muda agak sedikit pucat. Sesekali pandangannya terarah pada tetes-tetes glukosa dalam tabung infus yang terhubung dengan aliran darahnya. Di sisinya, Rushel Martin—ayah angkatnya—duduk menungguinya. Ia seorang seorang pastur berusia empat puluhan. Lelaki berpembawaan tenang yang mengabdikan dirinya di sebuah gereja di kota itu. Seharian itu dia telah menghabiskan waktunya untuk menjaga anak angkat kesayangannya itu. Anak yang dipungutnya di depan gereja di pagi buta. Tak ada yang mengakuinya sebagai orang tuanya. Rashell pun dengan senang hati merawat anak itu dan mengasuhnya di gereja dan membesarkannya hingga dia kuliah seperti sekarang.

Saat kilat menyambar di luar sana, David tampak ketakutan. Dia langsung mengalihkan pandangannya ke wajah ayah angkatnya dengan rasa takut. Sejak kecil David sangat takut dengan suara petir itu. Rushell lah yang selalu menenangkannya setiap kali ketakutannya muncul.

"Ayah, kapan aku bisa pulang?” tanya David lemah. “Aku sudah tidak betah di sini. Aku ingin pulang. Aku rindu orang-orang di gereja dan aku rindu dengan teman-teman di kampusku.”

Rushel memandangnya dengan iba. Ia lalu mengelus kening remaja itu, "Sabar, anakku. Dokter bilang kau belum boleh pulang."

David pasrah. Ia kembali menoleh pada derasnya hujan di luar sana yang tanpa ampun membasahi kota. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Sesaat kemudian, wajah-wajah yang dikenali remaja itu muncul dari balik pintu. Jardon, dan Anggel - teman kuliahnya, datang mengunjunginya. Jardon yang berulit hitam dan berwajah ramah itu tersenyum senang saat bisa melihat David kembali. Anggel pun merasakan yang sama saat melihatnya. Mereka sudah lama tidak bersama-sama semenjak David di rawat di sana.

Wajah David berbinar melihat mereka datang. Ia ingin bangkit dari posisi berbaringnya namun tubuhnya masih lemah.

            “Tiduran saja, kau tak perlu duduk,” pinta Jardon.

            David mengangguk lalu kembali berbaring sambil melihat ke arah mereka.

Rushel langsung menyambut sahabat-sahabat puteranya dengan senyum sebelum keluar dari kamar itu, membiarkan dua remaja itu bercengkrama dengan anak angkatnya itu.

”Bagaimana keadaanmu, Dave?” tanya Jardon khawatir. Sementara itu, Anggel hanya diam di samping Jardon.

Seulas senyum terpancar di wajah David.

”Kurasa aku sudah lebih baik. Terima kasih kalian sudah datang,” ucap David senang.

Jardon dan Anggel mendadak saling pandang. Seperti sedang berkompromi untuk mengatakan sesuatu pada David. Anggel mengangguk pada Jardon. Jardon pun menoleh pada David dengan penuh keberanian.

“Di kampus, ada mahasiswi baru, Dave,” akhirnya Jardon berkata. “Hari ini teman-teman yang satu jurusan dengan kita tidak mau ikut jam kuliah gara-gara ada mahasiwi baru itu, termasuk aku dan Anggel. Teman-teman bilang dia teroris. Mereka takut, Dave. Mereka khawatir kalau-kalau kampus kita akan dibom oleh mahasiswi itu." Jardon berucap penuh rasa kesal. Sementara Anggel hanya diam dan menunjukkan mimik wajah yang serupa dengan yang ditunjukkan Jardon.

David terkejut tak percaya,”Teroris?”

“Begitulah, Dave.” sambung Anggel. “Hampir semua mahasiswa dan mahasiwi menuntut Rektor kita agar mengeluarkan anak itu dari kampus. Kau tahu? Dia mengenakan pakaian panjang dan pentutup kepala yang lebar. Kostum yang aneh sekali. Yuck!” Anggel meyakinkan.

“Agh! Harusnya aku bersama kalian sekarang. Sayangnya, dokter belum membolehkanku pulang,” ucap David sedih. Sebagai ketua BEM, ia merasa wajib menjadi yang pertama kali mengetahui permasalahan di kampusnya itu. Apalagi, ini mengenai terorisme.

“Kau tak perlu khawatir! Akan kuatasi semuanya saat kau tak ada. Aku kan, wakilmu,” Jardon mengedipkan mata.

Well, kupercayakan padamu, Jardon. Kuharap sekolah kita tidak akan berakhir seperti Gedung Putih!”

***

Saat kedua sahabatnya itu pergi. David gelisah. Pikirannya tersita dengan berita kedatangan mahasiswi muslim berbaju panjang lengkap dengan penutup kepalanya itu. Ia ingin segera sembuh agar bisa segera ke kampus dan bisa melihat sendiri mahasiswi muslim yang dianggap teroris oleh teman-temannya itu.

Mahasiswi muslim asing bukanlah masalah kecil. Ia yakin, ada yang harus ia lakukan. Misalnya, mendukung aksi pengusiran mahasiswi berkerudung itu dari kampusnya.  Sejak peristiwa serangan 11 September 2001 di gedung putih, hampir semua warga Amerika mem-black list umat muslim. Tak terkecuali David. Baginya, semua muslim adalah teroris.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Homo Sapiens
MasyaAllah.... Dibaca berulang-ulang pun tetap ngena,
2022-09-27 16:27:10
0
user avatar
Pu Ri
bintangin dulu
2022-04-23 14:28:34
0
user avatar
Nissa Salsabila
masyaAllah indah sekali.
2022-01-23 01:48:40
0
user avatar
Ana Erliy
akhirnya bersatu setelah melewati banyak hal, keren deh
2021-12-16 23:46:21
0
user avatar
Reeyuni
Akhirnya, sambil termewek mewek ... ikut hepi ending , cerita yang indah, tidak pakai bahasa yg berat, tapi sungguh nenghanyutkan ...............
2021-11-21 14:52:48
1
user avatar
Ee_Maa
Keren kak, Novelnya. Diksi yang sangat bagus...............
2021-11-21 01:00:06
1
user avatar
Ar_key
bagus nih sepertinya aku bintang dulu ...............
2021-11-07 21:30:36
0
user avatar
Rian Anggara
Novel terkeren yang pernah gue baca.
2021-10-20 11:59:38
1
user avatar
Ami Mazula
Suka diksinya, keren! Cuma, nama ayah angkatnya sering typo kayanya. over all, ceritanya seru, rekomended!!!
2021-10-19 13:21:36
1
user avatar
Mei
Cinta David dan Maryam unik dan bikin terharu. Kalo difilmkan pasti laris ini.
2021-10-19 12:17:45
1
user avatar
Niko Damara
Kisah yang sangat mengharukan dan menyayat hati.
2021-10-19 12:11:29
1
user avatar
Amanda Syiefa
keren banget kak
2021-10-10 18:15:04
2
user avatar
Rohani Nuraeni
Langsung kutambahkan ke rak bukuku, suka banget dengan ceritanya... keren kak...
2021-10-08 13:00:41
1
user avatar
Jannah Zein
Keren..... Ah, aku rindu dengan bacaan seperti ini. Terima kasih kak Hakayi ......
2021-10-06 07:40:22
1
user avatar
Eneng Susanti
Romance religi ... suka banget deh. Saya juga nulis di gendre yang sama. Semangat, Kakak. Ceritanya keren, apalagi udah diterbitkan ... kualitas tidak diragukan lagi. Up sampai tamat, ya
2021-10-06 07:22:35
1
48 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status