Share

MENJADI TUKANG KUPAS BAWANG

BAB KE : 43

MENJADI TUKANG KUPAS BAWANG

Gudang itu sangat besar berdinding geribik dan beratap hasbes. Di dalam gudang tersebut menumpuk karungan bawang merah. Mungkin jumlahnya puluhan ton. Di gudang itu sekarang Tina berada.

Belasan Ibu-ibu duduk berjejer mengupas bawang sambil bersenda gurau. Tangan mereka begitu cekatan memainkan pisau.

Diantara Barisan ibu-ibu itu juga ada Tina. Dialah satu-satunya pekerja yang masih kelihatan kagok. Hasil yang dia peroleh sangat sedikit dibanding dengan ibu-ibu yang lainnya.

Mata Tina merah dengan tidak henti-hentinya meneteskan air bening. Hampir setiap saat ibu Faiz itu mengusap matanya dengan punggung tangan.

Belum sampai dua jam, rasanya Tina sudah ingin menyerah, tapi ingatannya pada Faiz membuat dia tetap harus bertahan. Apa lagi bila ingat betapa susahnya mencari kerja.

Air mata Tina meleleh di pipi, tapi air mata itu keluar bukan hanya sekedar karena pedasnya bawang. Tapi bercampur dengan air mata karena tangisan.

Ya, tanpa ada y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status