Share

BAB 27. Mengerjai para benalu.

“Ayah tidak lihat? Rumah ini sangat berantakan mereka tidak mau membersihkannya!”

“Devi, Ma, aku sudah bilang berkali-kali jangan seenak sendiri di sini. Sekarang tahu kan, akibatnya. Benar kata Alya lebih baik kalian pulang saja. Aku pun pusing dengan tingkah kalian,” ucap ayah membelaku. Ha, tumben sekali. Pasti ada ikan teri di balik rempeyek.

“Ba—ik, Mas. Kami bersihkan,” jawab papa Nindi ketakutan.

Jelas saja mereka tidak mau pergi dari sini. Di sini semua serba ada mau makan apa tinggal ambil. Enggak kerja pun masih bisa hidup enak.

“Paaaah ... kok, gitu sih, bisa kasar ini tangan Mamah,” protes Tante Devi.

“Cepat!" teriakku lagi.

“Enggak usah teriak-teriak kali, aku pun dengar. Sini aku kerjakan!” Nindi mengambil sapu dari tanganku.

“Kamu sapu semua yang ada di rumah ini sekalian di pel. Om, urus halaman depan dan juga kolam renang!” titahku. Meskipun mereka tidak suka, tapi tetap saja mau mengikuti perintahku.

Oma dan opa pun ikut beberes padahal aku tidak menyuruh mereka. Bag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status