Share

BAB 184. Mustahil Angga tidak tahu.

POV ALYA.

Hati yang bimbang.

“Tante boleh minta tolong ambilkan bola itu. Bolanya kotor aku jijik mau ambilnya,” pinta anak kecil di depanku seraya menarik-narik ujung jilbabku. Aku yang sedang fokus menatap layar HP terpaksa memandangnya. Ekspresinya menggemaskan sekali.

“Please ....” pintanya lagi. Senyumnya menampilkan deretan gigi kecil-kecil yang rapi.

“Boleh, tunggu sebentar.”

Aku mengambil bola yang tercebur pada kubangan lumpur bekas hujan semalam.

“Tante cuci dulu ya, di kran sebelah situ. Kamu bisa menunggu Tante di sini?” Anak kecil itu mengangguk.

Oke, fine Alya. Ini sungguh menggelikan karena untuk pertama kalinya aku dipanggil tante oleh orang lain. Anak kecil pula. Biasanya mereka akan memanggilku kakak dan yang memanggilku tante hanya Alika anak tante Eni dan adik-adiknya saja. Ke mana orang tua anak itu kenapa dibiarkan main sendirian di taman. Meski taman kompleks perumahan tetap saja bahaya.

Akan tetapi lucu juga anak kecil itu. Keberaniannya membuatku berhasil meni
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status