Share

NAMINARA REPUBLIC

"Sabar, Sayang. Sebentar lagi, Namjin datang."

Nami disuruh duduk, tapi malah berdiri gelisah. Nanti melangkah kecil mondar-mandir, mengetuk-ngetukkan pelan ujung sepatu boots pink-nya pada lantai lobby. Kelihatan sekali sudah tidak sabar dengan perjalanan wisata hari itu.

"Nah, itu dia!" Nami menunjuk pada mobil Namjin yang baru sampai. Kaki-kaki Nami berlari kecil keluar lobby, disusul Samudra yang sedikit berdecak. Kurang suka melihat sang istri begitu antusias saat bertemu Namjin.

"Selamat pagi, Tuan Samudra dan Nyonya Nami."

"Pagi juga, Namjin Oppa."

"Tidak usah pakai oppa," tegur Samudra tidak terima. Ia juga menghunuskan tatapan sinis dan menarik pinggang Nami agar lebih menempel kepadanya.

Namjin yang melihat itu, hanya tersenyum kecil sembari menggeleng.

"Sudah siap untuk perjalanan hari ini?"

Mereka bertiga sudah masuk mobil. Nami bersorak antusias, sangat bersemangat. Dibanding Samudra yang diam cemberut, tidak suka pada Nami yang cengengesan pada Namjin.

"Mas, kok cember
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status