Share

Part 18A

"Jangan berbicara seperti itu lagi, Honey." Ujar Tian sambil memohon, kenapa istrinya ini kepala batu sekali. Ia jadi kehabisan cara untuk membujuk.

"Sudah tidak ada lagikah rasa cinta kamu buatku, Sa. Tidak maukah kamu melihat perjuanganku sedikit saja. Jujur, aku lelah Sayang."

"Kalau lelah, dilepaskan, bukan bertahan." Ressa menanggapi dengan santai. Tian meringis, istrinya ini benar-benar kepala batu ternyata.

Lelaki itu tidak menjawab, kembali menyandarkan kepalanya di bahu Ressa sampai tertidur. Dia tidak bohong ketika mengatakan lelah. Badannya memang sangat lelah.

Ressa menoleh setelah lama tidak ada suara, hanya terdengar suara napas yang berhembus teratur.

"Astaga tidur," desisnya. Membaringkan perlahan tubuh Tian ke sofa, lalu membenarkan posisi kakinya, setelahnya ia mencari Hira.

"Ra ada kompresan, badan Tian panas."

"Hm, ada."

Ressa mengikuti Hira yang berjalan menuju dapur setelah mengambilkan handuk kecil.

"Masih mau bertahan sama Tian?" Tanya Hira serius sambil men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status