Pov Author.Mengisahkan tentang masa lalu Jena."Jangan, Mas! Kalau aku hamil bagaimana?" Tanya Jena pada Bayu."Kan pakai pengaman, sayang,""Tapi aku takut," ucap Jena."Sebentar lagi kita akan menikah, sayang, jangan takut," ucap Bayu sambil terus mencumbuinya."Mas,""Udah, nurut saja," ucap Bayu.Tangen agresif Bayu secepat kilat berhasil melepaskan kain yang melekat dalam tubuh Jena.Nafasnya memburu tatkala dia melihat tubuh indah wanita dihadapannya."Mas..." Jena memberontak tetapi dengan cepat Bayu bisa mengunci tubuh Jena.Hari itu hari dimana Jena melepas keperawanannya pada Bayu. Tak ada yang mengetahui akan hal itu, kecuali dirinya dan juga Bayu.Bukan Jena namanya kalau pertama memberontak tapi setelah merasakan dia ketagihan. Hubungan badan di luar nikah sering dia lakukan. Tak ingat dosa atau apapun. Terkadang Jena sendiri yang meminta pada Bayu.Sebenarnya rencana pernikahan sudah di depan mata, tetapi Jena masih belum mau melepas masa lajangnya, dia ingin menikmati
Pov author."Mama menyesal mendapatkan menantu seperti Jena. Tahu gitu Mama dulu melarangmu berhubungan dengan wanita itu," ucap Mama Angga."Sudah terlanjur, Ma. Angga sudah sah menjadi suaminya Jena,""Tapi bagaimana dengan perusahaan kita? Selama ini yang membantu perusahaan mu adalah papanya Jena. Kalau sampai mereka tidak bisa membayar hutangnya terus bagaimana?""Tenang, Ma! Angga sekarang sudah bekerjasama dengan perusahaan lain. Ya walaupun belum begitu besar, tapi omset yang mereka dapatkan jauh lebih besar dari perusahaan papanya Jena," jawab Angga."Benar itu? Kok kamu nggak pernah cerita?" Tanya Mama Angga."Karena waktu itu aku terlalu pusing mikirin mama yang selalu menyudutkan Ella,""Tidak usah sebut wanita itu lagi,""Ella masih istri aku lo, Ma! Kita belum bercerai," jawab Angga."Tetapi wanita itu tidak sepadan dengan kita. Dia wanita miskin,""Tapi dia lebih baik daripada Jena,""Terserah! Bagi mama, mereka berdua tidak ada baik-baiknya."Angga diam saja, percuma d
[Hari ini sidang pertama perceraianmu. Agar sidang cepat selesai, kamu harus datang]Sebuah pesan singkat dari Dirga.[Apa Mas Angga juga datang?][Sepertinya iya, kamu harus siap-siap. Siapa tahu nanti dia malah mengulur waktu. Kamu punya buktinya kan?][Punya]Untung saja vidio waktu lalu belum ku hapus.[Nanti kamu bawa][Ok][Aku jemput][Sama siapa?][Sendiri][Baik, nanti aku sama Nadin nebeng di mobil kamu]Tak ada balasan. Mungkin dia tengah kobersiap.🌺🌺🌺🌺Selama sidang digelar, Mas Angga terlihat membantah dan mengulur-ulur waktu.Sepertinya dia memang tak mau melepaskan ku begitu saja, terbukti dia menyangkal semua tuduhan yang dilontarkan kepadanya.Beruntung aku membawa semua bukti perselingkuhan mereka jadi dengan mudah pengadilan mengabulkan permohonan ceraiku."Akhirnya kamu sudah resmi menjadi mantan," ucap Jena menghampiriku."Mantan terindah tentunya," jawabku sambil tersenyum."El," Mas Angga mencoba meraih tanganku tapi dengan cepat ku tepis tangan itu."Maaf,
KETIKA SUAMIKU MENIKAH LAGI."Pernikahan ini tidak sah!" Aku berteriak lantang saat suamiku akan melakukan ijab Qabul."Kamu siapa? Kenapa tiba-tiba membuat keributan disini?" Tanya seorang perempuan, yang ku tafsir berumur setengah abad lebih."Aku istrinya Mas Angga, masih istri sahnya," jawabku sambil menunjukan buku nikah kami.Semua yang ada di ruangan ini menatapku kaget, terlebih Mas Angga, dia tidak mengira kalau aku akan datang kesini."Kamu jangan ngaco, Mas Angga ini sudah lama ditinggal mati istrinya," ucap seorang perempuan yang duduk di samping suamiku.Ku lemparkan buku nikah tepat berada di depannya."Kamu lihat sendiri kalau tidak percaya,"Perempuan itu membolak balikkan buku nikah dihadapannya, dia nampak kaget setelah membukanya."Masih belum percaya?" Tanyaku.
KETIKA SUAMIKU MENIKAH LAGIPart 2"Nad.. Aku terima tawaran mu kemarin," ku berucap pada Nadin sahabat baikku."Akhirnya, gitu dong! Kamu harus bisa menunjukan siapa kamu sebenarnya, jangan mau ditindas terus," ucap Nadin."Aku cape, Nad! Tapi aku nggak akan tinggal diam. Ketika nanti Mas Angga menceraikan ku, aku harus bisa lebih sukses dari dia,""Kamu yang sabar ya! Kamu bertahan saja sampai anak mu itu lahir,""Aku ingin menyerah saja. Tetapi aku harus membuat Mas Angga menyesali perbuatanya karena telah menduakan ku,""Apa rencana mu selanjutnya?""Ntah lah, aku belum bisa berfikir jernih saat ini. Aku terlalu syok saat mengetahui kalau wanita itu tengah mengandung anak Mas Angga,""Ibu mertua?""Dia dalang dari semuanya, sepertinya dia sengaja ingin membuatku berpisah d
KETIKA SUAMIKU MENIKAH LAGIPART 3"Ada apa ini ribut-ribut?" Tanya Mas Angga yang tiba-tiba sudah datang."Istrimu ini, lihat belanjaannya, terlalu boros. Bisa nya cuma menghambur-hamburkan uang saja,""Kamu belanja? Pakai uang siapa?" Tanya Mas Angga."Bukannya kamu yang memberi ya ngga?" Mama mertua nampak kebingungan dengan pertanyaan yang dilontarkan anaknya kepadaku itu."Bukan Ma, mana mungkin Angga memberi uang banyak pada Ella,""Ini uang hasil kerja keras ku selama ini, yang intinya aku bukan jual diri, ini uang halal."Setelah berkata seperti itu, aku melangkah pergi.🌺🌺🌺"El," Mas Angga duduk disampingku."Kenapa?" Mataku tak mengalihkan pandangan, tetap pada layar handphone."Kamu kerja apa?""Bukan urusanmu," ketusku.
KETIKA SUAMIKU MENIKAH LAGIPart 4"Angga, istrimu itu sudah sangat keterlaluan. Kamu harus secepatnya menceraikan dia," ucap Mama mertua sesaat setelah Mas Angga datang.Karena suaranya yang keras, membuatku bisa mendengar ucapannya. Mungkin memang disengaja, agar aku bisa mendengarnya."Memang si Ella buat ulah apa sih, Ma?""Dia sudah membakar semua baju Jena, tanyakan sendiri kalau tidak percaya," jawab Mama mertua."Iya, Mas. Bahkan dia tadi sudah berani menamparku," ucap Jena."Masa si Ella berani berbuat seperti itu?""Kamu ini dibilangin malah nggak percaya! Apa Mama kelihatan berbohong?"Aku mengintip dari kamar, melihat dan mendengar pengaduan mereka pada Mas Angga. Lucu sekali melihat raut muka Mama mertua, dia terlihat sangat kesal dengan respon Mas Angga."Ya sudah, biar nanti
KETIKA SUAMIKU MENIKAH LAGIPart 5Aku nggak suka sikap mu terhadap Jena, El," tegur Mas Angga saat aku tengah bersiap untuk berangkat kerja."Sikap yang mana ya, Mas?"Aku tahu, pasti perempuan itu sudah mengadu pada Mas Angga."Sikap kamu waktu di dapur tadi. Jangan bandingkan orang tua mu dengan orang tua Jena, mereka orang berbeda,""Mereka memang orang berbeda, Mas! Level mereka juga berbeda, pangkat, bahkan derajat mereka dihadapan manusia juga berbeda. Mungkn Bapak ibuku tak sekaya orang tua Jena, tetapi..Ah kamu pasti tau sendiri, perbedaan yang mencolok antar orang tua ku dengan orang tua Jena," jawabku."Kamu sadar juga perbedaan yang sangat terlihat dari mereka. Sangat jelas kalau orang tua Jena orang yang berpendidikan, or...""Berpendidikan tetapi tak mempunyai perasaan. Tak mempunyai adab, akhlak. Sudah