Share

Bab 39

bab 39

Salah sangka

Aku sangat bersyukur, andai saja ibu mertua ku memang sudah berubah. Tapi aku juga tidak munafik, manusia secepat itu bisa berubah. Apa jangan-jangan ibu mertuaku tahu kalau aku mendapat warisan? Tapi tahu dari mana? Setahuku tidak ada yang tahu selain keluarga sendiri. Apakah kemarin saat Ibu melayat, ada tetangga yang duduk berdekatan dengan ibu? Alhasil, ibu mendapatkan cipratan informasi. Ah … pikiranku malah menerawang jauh. Mikir yang tidak-tidak malah membuatku pusing.

"Kita jadi ke toko bangunan?"

Mas Wawan mengagetkanku. Dia menanyakan apakah aku jadi ke toko bangunan atau tidak? Sebab toko bangunan sudah hampir sampai.

"Tapi Mas? Aku cuma punya uang dua juta, cukup gak buat beli batu bata?"

Mas Wawan terlihat tersenyum, aku tak sengaja melihatnya di spion motor yang berada di depan.

Senyuman itu seperti senyuman bahwa dia tahu kalau aku punya uang banyak.

Aduh, pikiranku kenapa jadi negatif terus sama orang.

Aku memukul helm yang dipakai dengan pelan.

"Ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status