Share

85. Bertemu dengan Mas Alif (Bagian C)

85. Bertemu dengan Mas Alif (Bagian C)

"Nggak kok, Mas. Aku nggak papa, hanya biasalah, terkait pekerjaan menjadi dosen!" Aku hanya menyahuti dengan datar, terpaksa aku harus berbohong lagi.

Aku tidak terbiasa membagi keluh kesah dan juga beban hidupku kepada orang lain, sekalipun aku pernah mengenal orang itu dengan baik dan dalam kurasi yang tak sebentar pula. Aku lebih menjaga privasi ku sendiri tentunya. Mengumbar masalah pribadi, apalagi keluarga dan percekcokan dengan suami, sama sekali bukan prinsip ku.

"Oh, oke, baiklah. Ini aku cari jalan putar ya, memang sedikit lebih jauh daripada jalan utama. Tapi, aku yakin, di jam-jam seperti ini pasti akan macet, apalagi di tengah kota nanti, jantungnya jalan. Pasti akan memakan waktu lebih lambat jika kita tetap memaksa lewat sana. Katanya kamu nggak mau temanmu menunggu lama. Jadi, aku harus membawamu lewat jalan pintas!" ujar Mas Alif menjelaskan.

Padahal, saking seriusnya aku melamun, aku sampai tak memperhatikan jalanan sama seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status