KUBELI KESOMBONGAN GUNDIK SUAMIKU100. Persyaratan keysa (Bagian A)"Maksud kamu bagaimana, Keysa?" tanya Mas Rengga yang kini menatapku dengan pandangan nanar. Aku pun tak tahu, apa bibir ini masih sanggup mengucap sepatah dua patah kata lagi, sedangkan hatiku sudah remuk sekali di dalam sini."Aku rasa kamu sudah tahu, Mas, apa maksudnya. Sekalipun kita harus bercerai pun kamu rela? Demi mempertahankan dia?" ulang ku dengan tegas. Aku menghapus air mata yang jatuh perlahan membasahi pipi."Di awal aku menjalani hubungan dengan dia, aku sudah memikirkan untuk segala jenis kemungkinan yang akan terjadi. Aku nggak mau kamu pergi, Keysa. Aku juga nggak siap hidup tanpa kamu, sungguh. Bukannya aku nggak berniat untuk memilih salah satu di antara kalian. Semuanya terlalu berat buat aku, Key. Itu pun bukan sesuatu yang mudah untuk diakhiri, Key, apalagi kamu yang memintanya. Sama dengan sebaliknya, aku pun juga tidak akan pernah mengakhirinya denganmu, sekalipun dia yang meminta dan memaks
101. Persyaratan keysa (Bagian B)Jika kalian bertanya, apa yang membuat ku yakin dan menerima lamaran darinya beberapa tahun yang lalu?Maka, aku akan menjawabnya dengan hati berbunga-bunga dan mata berbinar.Romo dan Kanjeng Nyai, alias Ayah dan Ibu mertuaku, merupakan pasangan yang paling ideal dan cocok dijadikan panutan. Dengan gelar kesultanan yang mereka miliki, Romo sekali bersih dari urusan selir dan wanita manapun. Dia begitu romantis, hangat dan setia terhadap Ibu mertua. Walaupun pembawaannya sebagai pemimpin terlihat tegas, penuh wibawa dan bijak. Namun, sekalipun aku tidak pernah melihat Romo berkata kasar pada Ibu mertua.Dari situlah aku mulai berpikir, bahwa ayah dan ibu mertua saling menyayangi, potret keluarga cemara yang harmonis, sama dengan kehidupan ku. Dan aku mulai yakin, aku berpikir bahwa anak yang tumbuh besar di keluarga yang harmonis, akan bisa menjadi suami dan ayah yang baik kelak. Karena aku mengira begitu, Mas Rengga akan mencontoh sikap dan sifat ya
KUBELI KESOMBONGAN GUNDIK SUAMIKU102. Rahasia Rengga (Bagian A)"Tapi, sebelum syarat itu berlaku. Ada satu hal lagi yang harus kamu jelaskan! Aku ingin tahu, apa alasan terbesarmu memilih untuk mempertahankan Risa? Walaupun hanya dengan alasan, hanya untuk sementara waktu? Apa yang membuat kalian dekat hingga akhirnya menjalin sebuah hubungan? Bukankah tadi kamu bilang, ada satu hal penting yang kamu lakukan untuk menyelamatkan rumah tangga kita, sekaligus keluarga? Jelaskan sekarang, karena aku sebagai istrimu berhak untuk tahu, Mas! Tapi, itupun jika kamu masih menganggap bahwa aku benar-benar istrimu!" ujarku sembari mengedikkan bahu.Mas Rengga terlihat menatapku ragu, dia bingung dan langsung saja mengalihkan wajahnya dariku. Aku masih mencercanya tak ingin kalah. Sampai mana matanya itu sanggup untuk berpaling dariku?"Mas, jawab! Sebelum aku memutuskan untuk berubah pikiran dan tak sudi untuk memberimu satu kali kesempatan lagi! Bagaimana?" Aku mengajukan pertanyaan lagi. Ma
103. Rahasia Rengga (Bagian B)"Cepat katakan, Mas!" sahutku yang mulai tak sabar.Keringat dingin, sepertinya sudah mulai membasahi pelipis Mas Rengga. Dia gemetaran dan tentu saja, bibirnya tiba-tiba terkatup dengan rapat. "Sebenarnya, aku dan Risa. Aku … lelaki dan dia … perempuan, maksud aku, perempuan yang … aduh, aku bingung harus memulai dari mana, Key!" ujar Mas Rengga sedikit berteriak."Mas, semua orang di muka bumi ini juga tahu, bahwa kamu lelaki dan Risa perempuan. Lagipula, apa tadi kamu bilang? Bingung harus memulai dari mana? Coba kamu ingat, bagaimana pertama kali bertemu, berkenalan hingga akhirnya bisa dekat dan mesra dengan Risa! Gampang kok, nggak perlu dipikir, karena ini bukan soal ujian. Kamu hanya perlu mengeluarkan kata-kata atau kalimat, langsung yang ada di dalam pikiranmu. Jadi, spontan saja lebih baik, nanti juga bisa dibahas dan tentunya saling berkesinambungan, aku yakin!" ujarku dengan tegas. Mas Rengga membetulkan posisi duduknya, lalu mulai merotas
104. Rahasia Rengga (Bagian C)"Kemungkinan besarnya iya, dia mempunyai semua kartu AS-ku, Key. Aku hanya takut dia bertindak nekat, melaporkan pada instansi ku, lalu berujung pada kejadian yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Mana mungkin aku tega membebani dirimu dengan pikiran seperti ini?" kata Mas Rengga bersama dengan pembelaan atas dirinya."Aku bisa membayarnya dengan segera, Mas! Kamu tenang saja! Asalkan kamu bisa terlepas darinya dan dia juga sepakat untuk tidak mengganggu dirimu lagi, maka aku yang akan menyerangnya terlebih dahulu!" ujarku dengan wajah penuh keyakinan."Kamu serius, Key? Kamu punya uang sebanyak itu?" tanya Mas Rengga dengan mata berbinar."Iya! Dua puluh tujuh juta kan? Aku akan memberikannya dua kali lipat jika mau, hanya saja mereka orang kaya, yang pasti banyak investasinya. Jadi, daripada kamu menjadi bingung, kita selesaikan semuanya!" ujarku tanggap."Tunggu! Dua puluh tujuh juta? Apanya?" tanya Mas Rengga dengan wajah linglung. Dia menatap
KUBELI KESOMBONGAN GUNDIK SUAMIKU105. Klarifikasi (Bagian A)POV RISA"Sialan! Aku nggak mau tahu, ya! Kalian semua harus bisa meredam semua berita dan video-video yang tersebar di sosial media harus bisa kalian lenyapkan dalam waktu kurang dari 24 jam!" ujarku dengan nada memerintah. Seperti biasa!"Maaf, Miss. Ini terlalu banyak dan sedikit rumit kalau Miss maunya dalam waktu kurang dari 24 jam. Apalagi, Mbak Keysa ini bukan wanita biasa, Miss! Dia cukup berpengaruh di sosial media," sahut Dewi. Asisten pribadi yang sudah bertahun-tahun ikut denganku."Maksud kamu apa? Bukan wanita biasa bagaimana? Dia sama sepertiku, sama-sama wanita! Cepat kamu suruh beberapa tim untuk meng-takedown seluruh video yang beredar di sosial media, cari tahu siapa orang pertama kali yang mengunggahnya ke sosial media. Dan lekas hubungi PH yang paling terkenal sekalipun, untuk membantu kita klarifikasi nantinya! Aku nggak mau ya, namaku jadi jelek di mata publik! Ini penghinaan namanya, nggak bisa dibia
106. Klarifikasi (Bagian B)"Oke. Lakukan saja yang terbaik! Hubungi PH ternama, yang biasanya melejit ketika mengeluarkan serial terbaru, langsung saja minta kontaknya. Biar aku yang akan berbicara sendiri dengannya nanti!" sahutku tegas."Baik, Miss. Akan ku lakukan semaksimal mungkin!" kata Dewi yang langsung saja bertindak tegas. Dia selalu mengerti apa yang aku pinta."Tapi, Miss ….""Tapi apalagi?" tanyaku kesal. Sudah tahu dia, aku kesal setengah mati. Gara-gara Keysa tadi, bahuku jadi memerah dengan sensasi terbakar hingga kini. Meskipun Dewi sudah mengoleskan salep khusus sekalipun, tapi rasanya masih saja terasa celekit.Belum lagi punggungku yang semakin parah, ruam merah yang melebar membentuk pulau-pulau memanjang, aku jadi tak lagi percaya diri untuk tampil mengenakan gaun dengan punggung dan bahu terbuka. Ah, padahal itu kan kesukaan Mas Rengga? Dia selalu saja berkata padaku, bahwa aku cantik dan tampak sempurna sekali ketika mengenakan pakaian dengan aksen terbuka d
107. Klarifikasi (Bagian C)"Belum ada kabar, Miss. Mereka meminta mengirimkan email terakhir video itu dan tim akan segera menindaklanjuti untuk kesepakatan kerja sama kita nantinya. Tapi, semua ini nantinya akan membutuhkan banyak dana, Miss. Apa Miss merasa siap?" tanya Dewi yang kini menatap Risa dengan wajah penasaran."Apa kamu mulai meragukan kekayaan harta ku, Dewi?" tanyaku sembari menatapnya balik."Nggak, Miss. Bukan seperti itu sungguh. Hanya saja aku merasa sayang, hanya untuk masalah seperti ini saja, kamu hingga menggelontorkan uang hampir ratusan juta, Miss! Fantastis itu jumlahnya bagiku!" kata Dewi tampak bersemangat."Ya sudah, nggak usah banyak tanya. Cepat lakukan saja sesuai dengan perintah!" kataku sedikit tajam. Aku bertingkah laku seperti ini, bukan karena sombong, angkuh, dan segenap keburukan sifat-sifat lainnya. Tapi, semata-mata hanya untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya. Aku terlalu rapuh dan lemah sebenarnya, tapi karena tuntutan hidup yang akhirny