Share

5. Hamil

Author: AirinNash
last update Last Updated: 2022-06-22 17:41:55

KUBUAT KAMU MISKIN, MAS BAG 5. 

**

Aku mematikan gaw*iku, merasa muak pada Mas Alif. Semua masih misteri yang belum di jaw*b. Aku harus cari tahu siapa yang hamil dan ada hubungan apa dia dengan Miranti, karena aku hanya berfokus pada story' w* Miranti tempo hari.

Mas Alif sepertinya belum puas. Dia beberapa kali menghubungi aku. Tetapi aku masih enggan menganggat nya. Lalu dia berkirim pesan padaku. 

[Sand, kamu marah sama aku ya, sayang. Aku salah, Sand. Dia menangis di kaki ku dan berkata sedang susah. Aku kasihan sama dia karena sahabat kamu. Miranti punya nilai bagus dan ku pertimbangkan dia jadi Sekretaris karena dia dekat dengan kamu juga, Sand.] 

Mas Alif mengirimi aku pesan. Entah mengapa aku tak percaya padanya. Dia beberapa kali menghubungi aku. 

"Apa!" 

"Sand, kenapa kamu masih marah sama aku, sayang. Udahlah marahnya, aku janji akan lebih perhatian sama kamu, Sand." 

"Oh, gitu. Aku sedang di kantor dan mengapa keuangan Pabrik anjlok. Kamu gimana sih ngurus Perusahaan peninggalan Papaku. Mas, aku gak akan buka blokiran rekening Perusahaan. Aku akan tunggu bulan depan sampai keuangan Stabil!" 

"Kenapa gitu, Sand. Bagaimana aku bayar gaji karyawan?" 

"Itu urusanku karena aku yang akan pegang Perusahaan sekarang. Mengandalkan kamu percuma bukannya membuat maju malah kamu menghancurkan. Apa motif kamu?" 

"Sand, tega sekali kamu nuduh aku. Aku udah kerja keras dan sebagian juga ku kirim ke rekening kamu keuntungan Perusahaan!" 

"Aku udah cek mutasi kiriman kamu! Kamu mengirim juga dikit. Selebihnya kemana? Ingat, Mas. Perusahaan Papaku itu besar. Kamu mau menipuku!" 

"Kenapa kamu gak pernah bersyukur. Aku kerja untuk kamu!" 

"Kerja untuk aku apa? Kamu menipuku, Mas. Tega kamu melakukan ini. Gak usah banyak omong, Mas. Sekarang aku bos nya. Aku yang pegang kendali di sini!" 

"Kamu sama sekali gak menghargai kerja kerasku, Sand!" 

"Aku gak akan menghargai mu jika kamu terus memperkaya diri, Mas. Kalau kamu gak terima ya udah. Ingat aku sebagai anak bertanggung jawab agar Pabrik Papa pulih lagi dan gak bangkrut!" 

Aku menutup panggilan dengan kasar. Benar-benar gak tahu diri. Dia menganggap ini adalah Pabrik nenek moyangnya. Mas Alif keterlaluan untuk membuatnya bangkrut sesuka hati. Masih numpang hidup sama aku aja dia berani padaku. 

Aku memanggil Saskia melalui interkom di bagian keuangan. Dia berbegas datang setelah menerima panggilan dariku. 

"Masuk!" perintahku saat dia mengetuk pintu. 

"Bu Sandrina? Kapan kembali?" tanya nya. 

"Duduk!" Aku malas berbasa basi. Dia duduk dengan patuh. 

"Saskia, sudah kamu blokir rekening atas rekomendasi ku?" 

"Sudah, Bu." 

"Jangan kamu buka blokiran itu. Aku akan pegang kendali keuangan karena kalau Pabrik ini bangkrut kamu juga terancam di PHK." 

"Baik, sesuai perintah Ibu." 

"Bagaimana pembayaran gaji kalian?" tanya ku penasaran. Karena feeling ku gak enak. 

"Terjadi pemotongan 30%, Bu. Kata Pak Alif, kami harus ikhlas untuk menutup beberapa kerugian produksi dan produk gagal," katanya menghela napas. 

"Kenapa bisa gagal?" tanya ku menggebrak meja. Untuk apa Mas Alif meminta uang banyak-banyak kalau produk yang di produksinya gagal. 

"Saya gak ngerti, Bu. Ibu bisa tanya Pak Arifin di bagian produksi dan Pak Burhan di bagian Pemasaran," katanya takut melihatku. 

"Oke, kamu bisa keluar dan panggil mereka berdua." Aku merasa frustasi jika begini. Untuk sementara desain pakaian ku terpaksa kutinggalkan agar fokus mengembalikan Perusahaan Papa yang nyaris bangkrut. 

"Baik, Bu!" katanya beranjak. 

"Tunggu!" panggilku saat Saskia hendak keluar. 

"Mengapa Miranti bisa bekerja di sini?" tanyaku sebelum dia pergi.

"Tidak tahu, Bu. Itu atas kemauan Pak Alif karena dia yang memilih Sekretarisnya sendiri." 

"Kemana Sekretaris lama?" 

"Di berhentikan karena kata Pak Alif pekerjaannya kurang bagus," kata Saskia. 

"Besok ada sekretaris baru yang akan membantuku. Namanya Damar. Kamu kenalkan?" 

"Oh, Bapak yang kepala keuangan, Bu!" 

"Ya, Mas Alif kenapa pecat dia?" 

"Saya juga gak tahu, Bu. Mungkin Pak Alif marah karena dia beberapa kali tanya tentang dana-dana yang mau di cairkan." 

"Terus kenapa kamu gak banyak tanya kayak dia?" 

"Maaf, Bu. Jangan pecat saya. Saya hanya menjalankan perintah. Saya takut dan minta maaf, Bu!" katanya padaku. Aku menghembuskan napas gusar menatapnya. 

"Baiklah, aku masih kasi kamu kesempatan karena kamu kooperatif!" 

"Terima kasih, Bu." katanya melihatku sambil menunduk. Lalu Saskia keluar. 

Beberapa saat menunggu. Pak Arifin dan Pak Burhan datang. Aku ingin berdiskusi dengan mereka berdua. 

Dari hasil diskusi, Mas Alif membuat produksi dalam jumlah kecil namun dalam laporan jumlahnya banyak sehingga Perusahaan merugi. Intinya dia mengambil untung sebanyaknya untuk masuk ke kantong pribadinya. 

Setelah mereka keluar aku menjadi gusar memikirkan tingkah suamiku. Baru saja pulang aku sudah di hadapkan pada masalah besar. Aku keluar sebentar dari ruangan itu untuk mencari udara segar. Beberapa karyawan menyapaku. Aku melewati kubikel-kubikel. Banyak karyawan sibuk bekerja. 

Aku melihat Miranti sedang berjalan ke arah toilet. Aku tak menyia-nyiakan kesempatan. Aku mengikutinya dengan perlahan. Ketika aku sampai di toilet, Miranti menghidupkan wastafel cuci tangan. 

Dia muntah-muntah seperti wanita hamil. Aku semakin yakin kalau yang hamil adalah dia. Miranti masih terus muntah-muntah. Dia lalu bergegas mengambil minyak angin untuk di letakkan di tengkuknya. 

Netra nya membola saat melihat aku. Miranti lalu kembali menghidupkan wastafel untuk mengurai kegugupannya.

"Mau apa kamu, Sand?" tanya nya. 

"Kamu hamil?" Wajahnya pias saat kutanyakan. 

Bersambung. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60C End

    Setelah kejadian itu Miranti bercerita kepadaku kalau dia sudah ditalak Mas Alif. Dia ditalak Mas Alif saat mereka mengunjungi laki-laki itu di penjara. Miranti bersedih. Namun dia menerimanya dengan kepahitan. Hubungannya dari awal tidak baik dengan cara merebut suami orang dan ini adalah balasan yang setimpal yang dirasakannya atas perbuatannya. "Kamu serius mau pergi? Aku nggak masalah kalau kamu mau tinggal di sini dan merawat anak kamu di sini." "Tidak Sandrina. Aku sudah terlalu banyak merepotkan kamu. Aku tahu mungkin kamu juga tidak suka kepadaku. Aku merasa risih juga karena perbuatanku yang sudah menyakiti kamu. Aku minta maaf sekali lagi sama kamu. Walaupun pertemanan kita tidak akan sama seperti dulu. Aku masih berharap kita berteman seadanya.""Ya, Semoga kamu dan anak kamu sehat. Kamu menemukan kebahagiaan di tempat yang baru. Aku hanya ingin kamu tidak menyalahgunakan kepercayaan orang lain untuk kepentinganmu. Aku berharap kamu menemukan kebahagiaanmu di sana, Mir."

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60B

    "Apa-apaan ini, Pak! Kenapa Bapak jebloskan saya ke penjara. Padahal selama ini saya juga bekerja untuk Bapak!" "Bekerja? Kamu sama sekali tidak bekerja untuk saya. Tapi kamu menipu saya. Sekarang kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Kamu hampir membuat perusahaan saya bangkrut dengan tidak melakukan produksi barang dan kamu menyelundupkan uangnya. Dasar kamu maling!" kata Pak Rifat menunjuk Alif. Karena Pak Rifat adalah orang penting. Dia juga punya teman seorang aparat. Pak Rifat juga sudah melaporkan perbuatan Alif ke pihak yang berwajib. Datanglah Polisi untuk menangkap Alif. Pak Rifat sebelumnya sudah memberikan bukti-bukti kepada polisi kalau Alif seorang penjahat. Lelaki tambun bersama Mona sengaja menjebak Alif dan membuat dia mengaku di depan keluarganya. "Apa-apaan ini, Pak!" Mata Alif mendelik ketika melihat Polisi datang secara tiba-tiba. Dia tidak menyangka kalau Polisi datang kemari atas undangan Pak Rifat. Padahal dia berpikir untuk menyelesaikan masala

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 60. **PoV Author. Alif sebenarnya ingin pergi dari sana karena situasinya tidak kondusif. Mereka semua berkumpul seperti ingin menyidang dirinya dan menyalahkan dirinya atas segala hal yang terjadi selama ini. Alif merasa posisinya tidak aman sekarang. Namun mau pergi juga tidak bisa. Tiba-tiba tangannya dipegangi oleh kedua Bodyguard Pak Rifat. Mereka membentak Alif. Laki-laki itu tak berkutik akhirnya dia menurut saja duduk seperti yang diinginkan mereka semua. Kedua Bodyguard tetap setia berada di sisi kanan dan kirinya. Alif beberapa kali berusaha melihat kesempatan untuk kabur Namun sepertinya tidak bisa. Dia terus di pegangi dengan kasar. Seketika dia saat ini pasrah, mereka semua duduk memandangi dirinya untuk bertanya macam-macam. "Ada apa ini, Mona? Kamu menyuruh aku datang ke tempat ini. Aku berpikir kita akan berbicara berdua di sini. Tapi aku nggak nyangka di sini banyak orang. Ada Sandrina dan yang lainnya kenapa kamu suruh aku datang kemari?

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59C

    Mona berkata miris. Teringat kembali kebohongan-kebohongan yang diberikan Alif kepadanya. Dengan bodohnya dia percaya kepada laki-laki yang sudah banyak menipunya. "Kamu ini bicara apa sih. Itu sama sekali nggak benar. Alif itu sangat baik lagi pula dia tidak sengaja. Mungkin karena ada sesuatu hal yang membuat dia berbohong." Bu Rifah meringis bingung. "Aku ingin bertanya kepadamu, Bu. Apakah benar dia Alif dan bukan Putra?!" tanya Mona kembali. "Itu ...." Bu Rifah bingung mau menjawab apa. "Jawab dong, Bu!" kali ini Miranti yang berbicara. Bu Rifah menatap Miranti jengkel. Mau ikut campur saja urusannya. "Nak, Mona. Ibu belum tahu pasti, apakah dia Alif atau Putra seperti yang kamu bicarakan. Cuma Ibu memang benar-benar harus melihat dia secara langsung untuk memperjelas. Apakah dia anak Ibu Alif atau bukan," ucap Bu Rifah. Wanita itu berusaha mencari jalan tengah. Baginya terserah Alif saja. Kalau mau mengaku Putra, demi uang dan harta maka dia tak masalah anaknya berbohong.

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59B

    Hanya itu yang Mona katakan. Dia mematikan gawainya. Rasa sakit hatinya sudah begitu dalam. Dia tidak mau berbicara panjang lebar lagi kepada Alif. Teringat ucapan Papanya, Alif itu adalah laki-laki yang cerdik. Dia sangat pintar bermanis mulut dan kalau dia sudah bermanis mulut maka Mona masih bisa ditipunya dengan berbagai tipu daya dan bualan-bualan seorang lelaki untuk memanfaatkan dirinya. Alif adalah penipu ulung. Beberapa saat Mona berpikir. Akhirnya dia mendapatkan ide. Dia tahu di mana Panti asuhan Sandrina. Karena penasaran dengan Sandrina Mona sempat memata-matai Sandrina. Jadi dia tahu di mana butik Sandrina dan Panti asuhan Sandrina. Mona yakin kalau sore hari Sandrina dan suaminya ada di sana. Mona berpikir lagi. Tidak mungkin Sandrina tidak mengenal wanita bernama Miranti yang tadi merusak pernikahannya. Pasti Sandrina mengenalnya jadi Mona harus banyak berkomunikasi dengan Sandrina tentang Alif dan apa langkah selanjutnya yang akan diambilnya. Wanita itu kemudian kel

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 59. **POV AUTHOR. Sebelumnya Alif beberapa kali menghubungi Mona untuk menyampaikan permintaan maafnya tetapi Mona tidak mengangkat gawainya. Walaupun Mona tidak mematikan panggilannya karena dia mau melihat seberapa banyak Alif menghubunginya. Ternyata banyak sekali panggilan yang tak terjawab. "Sayang, Untuk apa kamu menangisi laki-laki yang menipu kamu. Belum apa-apa saja dia sudah membohongi kamu. Bagaimana kalau nanti kalian menikah dan pasti masih banyak sekali kebohongan dalam dirinya. Papa juga menyesal membantunya kalau seperti ini keadaannya." "Terus apa yang harus aku lakukan, Pa? Aku juga bingung. Aku mencintainya tapi dia sudah membohongi ku.""Sebenarnya ada yang ingin Papa katakan kepadamu. Kalau produksi barang kita banyak yang gak berjalan. Papa sudah menyuruh orang untuk menyelidiki. Ternyata Putra dalang dari semua ini. Perusahaan Papa mengalami kerugian yang tidak sedikit. Kerugian itu banyak. Papa nggak menyangka kalau dia melakukan in

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 58B

    Miranti terdiam mendengar sikap kasar Sandrina karena sebenarnya dia yakin Sandrina itu adalah teman yang baik. Namun memang dia yang sudah menghianati pertemanan mereka. Apalagi merebut suaminya dulu. Ini adalah karma atas perbuatan yang sudah dilakukannya. Wajar Sandrina marah kepadanya. Sekarang saja ketika melihat Mona merebut Alif dari dirinya, Miranti marah. Apalagi hal yang dirasakan Sandrina pernah dia lakukan dan dia menghianati temannya sendiri. "Bu tolong pergilah. Sandrina tidak suka Ibu ada di sini. Ini tempat Sandrina. Aku saja menumpang di sini dan karena kebaikan hatinya aku bisa merawat bayiku beberapa bulan di sini. Jadi aku minta ibu dan Ratmini pulang saja ke kampung atau kalian jumpai Mas Alif saja, calon istrinya yang kalian bilang kaya itu. Jumpai saja mereka. Tolong kalian pergi dari sini!" "Sekarang kamu enak sekali mengusir kami setelah kami datang dari kampung. Bagaimanapun saya harus bertemu Alif karena saya mau melihat sendiri apakah dia benar-benar Alif

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 58A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 58. **POV author. "Mir, kamu mau ke mana sekarang? Bukankah kamu juga gembel setelah lari dari rumah ibu kamu nggak punya tempat tinggal?" tanya Bu Rifah geram ke Miranti. "Ya, asal ibu tahu ya setelah lari dari rumah Ibu itu aku memang terlunta-lunta karena nggak punya keluarga lagi. Untuk pulang ke luar kota menjumpai abangku. Sama sekali aku tak ada biaya. Semua ini gara-gara mulut manis Mas Alif dan ibu tapi apa yang aku dapatkan di kampung sama sekali kesengsaraan!" "Terus, kalau kamu memang terlunta-luntas sekarang. Tapi kamu penampilannya udah jauh lebih bersih. Walaupun masih tetap saja kumuh. Kamu pasti punya tempat tinggal kan sekarang? Biarkan kami tinggal bersama kamu selama kami berada di kota. Kami juga nggak tahu kemana tujuan kami setelah Sandrina ngusir kami!" "Itu bukan urusanku, Bu! Sewa saja hotel. Kalian bisa tinggal di sana atau hubungi Mas Alif!" Bu Rifah mendengkus kesal mendengar ucapan Miranti. Mereka bingung sekarang. Padahal M

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 57B

    Setelah di ruangan ganti. Alif melepaskan tangan Ibunya secara kasar dan menatap tajam Miranti. Dia merasa kacau bukan main. Apakah semua kebohongannya harus berakhir sekarang? "Nak, kenapa kamu kasar banget sama Ibu!" "Udah berapa kali aku bilang kalau aku bukan Alif. Aku Putra!" kata Alif masih berusaha berbohong. "Ibu yakin kamu Alif. Kami bahagia sekali bertemu dengan kamu," lirih Bu Rifah. "Siapa yang suruh kalian datang ke sini?!" "Aku yang suruh, Mas. Aku sengaja menyuruh mereka datang untuk melihat kamu langsung. Mereka keluarga kamu dan pasti lebih mengenali! Kamu gak bisa membohongi aku juga karena aku tahu suamiku!" kata Miranti. Plak!Dengan cepat Alif langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Miranti. Miranti terkaget apalagi dia sedang menggendong bayi. Sudut bibirnya. "Berani kamu gampar aku, Mas!" "Kamu jangan ikut campur urusanku!" Mata Alif berkilat marah. Saat itu Alif melirik Sandrina yang datang dengan Damar ke ruangan itu. "Mau apa kamu?!" kata Alif.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status