Home / Rumah Tangga / KUBUAT KAMU MISKIN, MAS / 4. Siapa Yang Berkuasa

Share

4. Siapa Yang Berkuasa

Author: AirinNash
last update Last Updated: 2022-06-22 17:41:30

KUBUAT KAMU MISKIN, MAS BAG 4

**

PoV Sandrina

"Hai, Mir!" seruku ke temanku yang sedang duduk nyaman di kursi pimpinan. Dia terkaget melihat aku sudah ada di depan nya. 

"Sandrina, bukannya kamu di Malaysia!" katanya langsung berdiri. Dia merasa tak enak dan menundukkan pandangannya. 

"Kenapa kamu bisa masuk ke ruangan ini. Mir? Banyak hal yang terjadi selama sebulan ini ya. Aku memang gak mengecek Pabrik dan seminggu aku pergi ke Malaysia. Apa yang terjadi sehingga kamu bisa duduk nyaman di sini?" kataku dengan sinis padanya. Lalu aku berjalan dan menabrak bahunya untuk duduk di kursi yang tadi di dudukinya. 

"Sand, kamu jangan salah paham dulu ya. Aku ... Aku ...." Miranti tampak bingung dia berusaha keras mencari perkataan yang tepat. 

"Apa. Aku menunggu penjelasan!" sentakku menatapnya tajam. 

"Sand, aku sedang punya masalah keuangan. Mantan pacarku meninggalkan aku dan membuat aku berhutang. Aku gak tahu lagi mau bagaimana. Hingga aku melamar kerja di Perusahaan kamu. Mas Alif menerimaku dan ku pikir dia sudah memberi tahu mu kalau aku bekerja di sini," katanya meringis padaku. Wajahnya di buat mellow supaya aku kasihan. 

"Mas Alif gak ada bicara apapun soal itu. Hebat juga kamu. Apa jabatan kamu di sini hingga bisa duduk di kursi bos. Kamu nyonya bos?" 

"Maafkan aku, Sand. Aku hanya bermimpi untuk bisa jadi bos sepertimu. Aku ingin sukses sepertimu," katanya lagi mencoba memuji ku. Aku mencibirnya. 

"Jadi sukses dengan cara mencoba mengambil apa yang menjadi milikku!" cicit ku ke Miranti, dia mendengar apa yang aku katakan. Miranti menelan salivanya karena sepertinya aku sudah tahu perbuatan kotornya. 

"Maafkan aku, Sand. Bukankah kita sahabat. Aku hanya khilaf duduk di sini karena Mas Alif memintaku di sini selama dia di Malaysia untuk menyusul mu," katanya lagi mencari alasan. 

"Mas? Hubungan mu sudah terlalu dekat dengannya ya? Dia atasanmu dan kamu panggil, Mas?" 

"Anu, Sand. Aku terkadang lupa karena sudah terbiasa sebab dia suamimu. Kamu kan sahabatku. Jadi ya wajar kan aku panggil dia Mas, tapi kalau kamu gak suka aku akan panggil Bapak mulai sekarang. Harap di maklumi ya, Sand," dia meringis lagi. Benar-benar pintar berakting. 

"Bagaimana kabar kakak Iparmu yang sedang hamil itu?" 

"Maksudmu?" 

"Kau bilang di story' yang sudah kau hapus kalau kakak ipar mu hamil. Atau dia gak hamil dan kamu sebenarnya yang hamil?" Wajah Miranti pias aku katakan itu. 

"Kakak Iparku yang hamil, Sand. Kenapa kamu dari tadi nyudut kan aku terus!" Dia mulai ketus menanggapi ku. 

"Kamu tahu, aku mendengar cerita di Malaysia kalau ada sahabat yang akrab dari SMA sampai kuliah seperti kita. Sering saling meminjam pakaian. Tetapi terakhir sang sahabat mengkhianati temannya dengan mencuri suaminya dan berusaha mengambil harta temannya untuk kepentingannya. Jika itu terjadi pada kita maka aku tak akan tinggal diam. Suami dan sahabatku akan aku lempar dan kubuat miskin karena suamiku adalah pria kere tanpa dukungan dari aku!" kataku menatapnya garang. Dia menelan lagi salivanya melihatku. 

"Kamu bicara apa sih, Sand. Kamu pasti lelah. Ya udah aku keluar aja dulu supaya kamu bisa istirahat di ruangan Mas Alif!" ujarnya berlalu. 

"Tunggu, Mir." Dia melihatku lagi. 

"Mulai hari ini aku yang akan mengurus Perusahaan, aku mendengar kabar Perusahaan terancam bangkrut. Aku sudah punya sekretaris. Melihat ke-tidak-sopanan mu duduk seenaknya di kursi suamiku. Aku terpaksa memindahkan mu ke bagian lain!" 

"Tetapi, Sand!" 

"Aku lelah ingin istirahat. Silahkan tinggalkan aku!" ucapku padanya dengan tajam. Dia jengkel melihatku. 

"Aku gak ngerti tiba-tiba kamu datang-datang dan marah sama aku. Apa salahku, Sand. Aku hanya khilaf duduk di sana. Aku gak ada hubungan apapun dengan Mas Alif," katanya dengan melankolis. Aku hanya mencibir. 

"Yang mengatakan kamu punya hubungan siapa? Aku hanya berkata sebuah kisah di Malaysia, kok kamu merasa?" 

"Secara gak langsung kamu menyudutkan aku!" ucapnya tak senang. 

"Kalau gak merasa kenapa kamu tersudutkan. Aku hanya ingin Perusahaan warisan Papa berjalan lancar lagi. Sampai aku tahu dalang nya siapa yang berani membuat Perusahaan ini bangkrut. Kamu tahu tindak pencucian uang hukumannya apa?" 

"Cukup, Sand. Kita bersahabat dari SMA kamu sampai nuduh aku melakukan pencucian uang. Bisa saja pelakunya karyawan lain. Aku baru saja bekerja di sini dan gak suka kamu memperlakukan aku seenaknya!" Dia gak terima. 

"Memperlakukan seenaknya bagaimana maksudmu? Biarkan bukti yang akan berbicara tentang kasus penggelapan. Semua akan di proses jika ketahuan. Aku akan cari bukti!" ucapku menatap nya dengan tatapan mengunci. 

"Terserah kamu!" Dia melengos keluar begitu saja. Aku mau lihat sejauh mana hubungannya dengan Mas Alif dan siapakah yang hamil? 

Beberapa saat aku duduk di kursi ini. Layar gawaiku bergetar dan ada panggilan dari Suami Pengkhianat. 

"Apa!" sentakku menjawabnya. 

"Sand! Kamu di mana? Mengapa kata Mbak Fey kamu udah pulang ke Indonesia? Kamu mau ngerjai aku atau apa?" 

"Aku ada di kantor. Mau bertanya sejak kapan Miranti jadi Sekretaris di sini?" 

"Anu, Sand. Aku bisa jelaskan!" 

Klik. Aku mematikan panggilan. 

Bersambung. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60C End

    Setelah kejadian itu Miranti bercerita kepadaku kalau dia sudah ditalak Mas Alif. Dia ditalak Mas Alif saat mereka mengunjungi laki-laki itu di penjara. Miranti bersedih. Namun dia menerimanya dengan kepahitan. Hubungannya dari awal tidak baik dengan cara merebut suami orang dan ini adalah balasan yang setimpal yang dirasakannya atas perbuatannya. "Kamu serius mau pergi? Aku nggak masalah kalau kamu mau tinggal di sini dan merawat anak kamu di sini." "Tidak Sandrina. Aku sudah terlalu banyak merepotkan kamu. Aku tahu mungkin kamu juga tidak suka kepadaku. Aku merasa risih juga karena perbuatanku yang sudah menyakiti kamu. Aku minta maaf sekali lagi sama kamu. Walaupun pertemanan kita tidak akan sama seperti dulu. Aku masih berharap kita berteman seadanya.""Ya, Semoga kamu dan anak kamu sehat. Kamu menemukan kebahagiaan di tempat yang baru. Aku hanya ingin kamu tidak menyalahgunakan kepercayaan orang lain untuk kepentinganmu. Aku berharap kamu menemukan kebahagiaanmu di sana, Mir."

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60B

    "Apa-apaan ini, Pak! Kenapa Bapak jebloskan saya ke penjara. Padahal selama ini saya juga bekerja untuk Bapak!" "Bekerja? Kamu sama sekali tidak bekerja untuk saya. Tapi kamu menipu saya. Sekarang kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Kamu hampir membuat perusahaan saya bangkrut dengan tidak melakukan produksi barang dan kamu menyelundupkan uangnya. Dasar kamu maling!" kata Pak Rifat menunjuk Alif. Karena Pak Rifat adalah orang penting. Dia juga punya teman seorang aparat. Pak Rifat juga sudah melaporkan perbuatan Alif ke pihak yang berwajib. Datanglah Polisi untuk menangkap Alif. Pak Rifat sebelumnya sudah memberikan bukti-bukti kepada polisi kalau Alif seorang penjahat. Lelaki tambun bersama Mona sengaja menjebak Alif dan membuat dia mengaku di depan keluarganya. "Apa-apaan ini, Pak!" Mata Alif mendelik ketika melihat Polisi datang secara tiba-tiba. Dia tidak menyangka kalau Polisi datang kemari atas undangan Pak Rifat. Padahal dia berpikir untuk menyelesaikan masala

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 60. **PoV Author. Alif sebenarnya ingin pergi dari sana karena situasinya tidak kondusif. Mereka semua berkumpul seperti ingin menyidang dirinya dan menyalahkan dirinya atas segala hal yang terjadi selama ini. Alif merasa posisinya tidak aman sekarang. Namun mau pergi juga tidak bisa. Tiba-tiba tangannya dipegangi oleh kedua Bodyguard Pak Rifat. Mereka membentak Alif. Laki-laki itu tak berkutik akhirnya dia menurut saja duduk seperti yang diinginkan mereka semua. Kedua Bodyguard tetap setia berada di sisi kanan dan kirinya. Alif beberapa kali berusaha melihat kesempatan untuk kabur Namun sepertinya tidak bisa. Dia terus di pegangi dengan kasar. Seketika dia saat ini pasrah, mereka semua duduk memandangi dirinya untuk bertanya macam-macam. "Ada apa ini, Mona? Kamu menyuruh aku datang ke tempat ini. Aku berpikir kita akan berbicara berdua di sini. Tapi aku nggak nyangka di sini banyak orang. Ada Sandrina dan yang lainnya kenapa kamu suruh aku datang kemari?

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59C

    Mona berkata miris. Teringat kembali kebohongan-kebohongan yang diberikan Alif kepadanya. Dengan bodohnya dia percaya kepada laki-laki yang sudah banyak menipunya. "Kamu ini bicara apa sih. Itu sama sekali nggak benar. Alif itu sangat baik lagi pula dia tidak sengaja. Mungkin karena ada sesuatu hal yang membuat dia berbohong." Bu Rifah meringis bingung. "Aku ingin bertanya kepadamu, Bu. Apakah benar dia Alif dan bukan Putra?!" tanya Mona kembali. "Itu ...." Bu Rifah bingung mau menjawab apa. "Jawab dong, Bu!" kali ini Miranti yang berbicara. Bu Rifah menatap Miranti jengkel. Mau ikut campur saja urusannya. "Nak, Mona. Ibu belum tahu pasti, apakah dia Alif atau Putra seperti yang kamu bicarakan. Cuma Ibu memang benar-benar harus melihat dia secara langsung untuk memperjelas. Apakah dia anak Ibu Alif atau bukan," ucap Bu Rifah. Wanita itu berusaha mencari jalan tengah. Baginya terserah Alif saja. Kalau mau mengaku Putra, demi uang dan harta maka dia tak masalah anaknya berbohong.

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59B

    Hanya itu yang Mona katakan. Dia mematikan gawainya. Rasa sakit hatinya sudah begitu dalam. Dia tidak mau berbicara panjang lebar lagi kepada Alif. Teringat ucapan Papanya, Alif itu adalah laki-laki yang cerdik. Dia sangat pintar bermanis mulut dan kalau dia sudah bermanis mulut maka Mona masih bisa ditipunya dengan berbagai tipu daya dan bualan-bualan seorang lelaki untuk memanfaatkan dirinya. Alif adalah penipu ulung. Beberapa saat Mona berpikir. Akhirnya dia mendapatkan ide. Dia tahu di mana Panti asuhan Sandrina. Karena penasaran dengan Sandrina Mona sempat memata-matai Sandrina. Jadi dia tahu di mana butik Sandrina dan Panti asuhan Sandrina. Mona yakin kalau sore hari Sandrina dan suaminya ada di sana. Mona berpikir lagi. Tidak mungkin Sandrina tidak mengenal wanita bernama Miranti yang tadi merusak pernikahannya. Pasti Sandrina mengenalnya jadi Mona harus banyak berkomunikasi dengan Sandrina tentang Alif dan apa langkah selanjutnya yang akan diambilnya. Wanita itu kemudian kel

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 59. **POV AUTHOR. Sebelumnya Alif beberapa kali menghubungi Mona untuk menyampaikan permintaan maafnya tetapi Mona tidak mengangkat gawainya. Walaupun Mona tidak mematikan panggilannya karena dia mau melihat seberapa banyak Alif menghubunginya. Ternyata banyak sekali panggilan yang tak terjawab. "Sayang, Untuk apa kamu menangisi laki-laki yang menipu kamu. Belum apa-apa saja dia sudah membohongi kamu. Bagaimana kalau nanti kalian menikah dan pasti masih banyak sekali kebohongan dalam dirinya. Papa juga menyesal membantunya kalau seperti ini keadaannya." "Terus apa yang harus aku lakukan, Pa? Aku juga bingung. Aku mencintainya tapi dia sudah membohongi ku.""Sebenarnya ada yang ingin Papa katakan kepadamu. Kalau produksi barang kita banyak yang gak berjalan. Papa sudah menyuruh orang untuk menyelidiki. Ternyata Putra dalang dari semua ini. Perusahaan Papa mengalami kerugian yang tidak sedikit. Kerugian itu banyak. Papa nggak menyangka kalau dia melakukan in

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 58B

    Miranti terdiam mendengar sikap kasar Sandrina karena sebenarnya dia yakin Sandrina itu adalah teman yang baik. Namun memang dia yang sudah menghianati pertemanan mereka. Apalagi merebut suaminya dulu. Ini adalah karma atas perbuatan yang sudah dilakukannya. Wajar Sandrina marah kepadanya. Sekarang saja ketika melihat Mona merebut Alif dari dirinya, Miranti marah. Apalagi hal yang dirasakan Sandrina pernah dia lakukan dan dia menghianati temannya sendiri. "Bu tolong pergilah. Sandrina tidak suka Ibu ada di sini. Ini tempat Sandrina. Aku saja menumpang di sini dan karena kebaikan hatinya aku bisa merawat bayiku beberapa bulan di sini. Jadi aku minta ibu dan Ratmini pulang saja ke kampung atau kalian jumpai Mas Alif saja, calon istrinya yang kalian bilang kaya itu. Jumpai saja mereka. Tolong kalian pergi dari sini!" "Sekarang kamu enak sekali mengusir kami setelah kami datang dari kampung. Bagaimanapun saya harus bertemu Alif karena saya mau melihat sendiri apakah dia benar-benar Alif

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 58A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 58. **POV author. "Mir, kamu mau ke mana sekarang? Bukankah kamu juga gembel setelah lari dari rumah ibu kamu nggak punya tempat tinggal?" tanya Bu Rifah geram ke Miranti. "Ya, asal ibu tahu ya setelah lari dari rumah Ibu itu aku memang terlunta-lunta karena nggak punya keluarga lagi. Untuk pulang ke luar kota menjumpai abangku. Sama sekali aku tak ada biaya. Semua ini gara-gara mulut manis Mas Alif dan ibu tapi apa yang aku dapatkan di kampung sama sekali kesengsaraan!" "Terus, kalau kamu memang terlunta-luntas sekarang. Tapi kamu penampilannya udah jauh lebih bersih. Walaupun masih tetap saja kumuh. Kamu pasti punya tempat tinggal kan sekarang? Biarkan kami tinggal bersama kamu selama kami berada di kota. Kami juga nggak tahu kemana tujuan kami setelah Sandrina ngusir kami!" "Itu bukan urusanku, Bu! Sewa saja hotel. Kalian bisa tinggal di sana atau hubungi Mas Alif!" Bu Rifah mendengkus kesal mendengar ucapan Miranti. Mereka bingung sekarang. Padahal M

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 57B

    Setelah di ruangan ganti. Alif melepaskan tangan Ibunya secara kasar dan menatap tajam Miranti. Dia merasa kacau bukan main. Apakah semua kebohongannya harus berakhir sekarang? "Nak, kenapa kamu kasar banget sama Ibu!" "Udah berapa kali aku bilang kalau aku bukan Alif. Aku Putra!" kata Alif masih berusaha berbohong. "Ibu yakin kamu Alif. Kami bahagia sekali bertemu dengan kamu," lirih Bu Rifah. "Siapa yang suruh kalian datang ke sini?!" "Aku yang suruh, Mas. Aku sengaja menyuruh mereka datang untuk melihat kamu langsung. Mereka keluarga kamu dan pasti lebih mengenali! Kamu gak bisa membohongi aku juga karena aku tahu suamiku!" kata Miranti. Plak!Dengan cepat Alif langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Miranti. Miranti terkaget apalagi dia sedang menggendong bayi. Sudut bibirnya. "Berani kamu gampar aku, Mas!" "Kamu jangan ikut campur urusanku!" Mata Alif berkilat marah. Saat itu Alif melirik Sandrina yang datang dengan Damar ke ruangan itu. "Mau apa kamu?!" kata Alif.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status