Share

Lima

Author: Aura_Aziiz16
last update Huling Na-update: 2023-02-01 18:04:14

KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT (5)

"Ya udah. Kayla sabar ya. Nanti Ibu belikan, tapi nggak sekarang ya. Tunggu ayah kasih Ibu uang dulu, biar Ayah nggak tanya tanya beli sepatu dan tas dari mana," kataku berjanji pada Kayla, nanti setelah Mas Dicky memberi aku uang untuk satu minggu ke depan, satu persatu aku akan membelikan putriku itu barang barang kebutuhannya. Mulai dari sepatu yang sebenarnya memang sudah tak layak pakai lagi itu. Tas, yang juga sudah robek resletingnya, seragam yang sudah dua tahun tak ganti ganti dan buku baru yang sudah mulai habis dipergunakan.

Tak tega rasanya diriku, di saat ibu dan adik adik Mas Dicky berlimpah uang pemberian darinya. Pun istri mudanya kenyang beli perhiasan hasil transferan darinya, aku dan Kayla justru kelaparan dan hidup miskin meski punya suami dan ayah seorang manager perusahaan. Mau tak percaya, tapi nyatanya aku mengalaminya sendiri!

"Ibu nggak bohong kan? Hore ... alhamdulilah kalau Ibu mau belikan Kayla sepatu dan tas baru. Jadi Haykal dan teman teman yang lain nggak bisa mengejek Ila lagi nggak punya sepatu dan tas bagus seperti mereka," ucap putriku dengan nada gembira.

Aku kembali hanya mampu menganggukkan kepala dengan perasaan sedih. Maafkan Ibu Ila, sebab ibu selama ini hanya bisa diam saja menerima perlakuan buruk dari ayah kamu yang begitu pelit dan perhitungan dalam memberikan kita uang belanja.

Ibu janji, mulai saat ini Ibu akan memperjuangkan hak Ibu dan hak kamu agar kita juga bisa sama seperti mereka yang selama ini senang senang menikmati uang ayah kamu! Bisik ku pilu di dalam hati.

Setelah selesai makan nasi bungkus dengan lauk rendang daging Padang tersebut, aku pun gegas membuang bungkus nasi yang barusan kami nikmati itu di dalam tong sampah paling bawah, rencananya secepatnya sampah sampah ini akan aku bakar supaya Mas Dicky tak tahu kalau hari ini, setelah sekian lama, akhirnya kami bisa juga makan nasi rendang Padang yang super enak dan menggugah selera itu dari uang hasil mencuri di dompetnya.

*****

"Ya, Sayang ... maaf ... kemarin Mas kehilangan dompet, makanya Mas nggak jadi transfer uang ke kamu buat beli perhiasan. Ini aja Mas terpaksa kasbon di kantor, karena hape Mas jatuh dan layarnya rusak. Jadi Mas terpaksa beli baru karena kalau ganti LCD, takut nggak maksimal juga hasilnya," ujar Mas Dicky saat diam diam aku menguping pembicaraan laki laki itu dengan perempuan yang akan duga adalah istri mudanya itu di teras samping rumah di mana Mas Dicky barusan pamit, mau nelpon klien katanya barusan.

"Iiih ... Mas gimana sih, kok bisa hilang duitnya? Padahal Mia kan mau pamer ke  temen temen pas acara arisan nanti sore kalau Mia tambah koleksi baru lagi. Eh ... ternyata gagal! Sebel deh!" seru istri muda suamiku itu dari seberang telepon yang sontak membuatku merasa sebel. Lebih sebel lagi pada Mas Dicky yang tak berdaya mendengar perempuan pencuri suami orang itu merajuk.

"Iya ... Iya ... Mas minta maaf. Tapi jangan marah dong. Entar nggak cantik lagi."

"Ya udah ... gajian minggu depan, Mas kasih lima belas juta buat kamu ya, karena Mas kan harus ngasih Ibu uang juga. Kalau Nina sih nggak masuk hitungan, cuma delapan ratus sebulan Mas kasih. Itu pun Mas cicil tiap minggunya. Cuma sama kamu aja, Sayang, Mas kasih uang belanja banyak banyak. Makanya udah dong jangan ngambek lagi, nanti ilang seksinya," ujar Mas Dicky merayu dengan kata kata yang membuatku merasa mual bukan main.

Ternyata seperti ini akhlak suamiku di luaran? Tunggu saja, Mas. Mulai sekarang aku tak akan menjadi Nina lagi yang jujur dan penurut jika kau memaksaku berubah seperti ini!

"Ha ... ha ... ha ... iya. Kasihan kakak maduku itu ya, Mas. Nggak tahu kalau gaji Mas, Mas berikan hampir separuh buat aku. Tapi wajar dong karena pelayanan yang aku berikan pun selalu maksimal buat Mas."

"Mas puas kan denganku? Nggak salah dong Mas kasih aku belanja segitu karena aku perlu beli produk perawatan tubuh dan kecantikan supaya Mas selalu puas sama aku."

"Ya udah ya, Mas. Aku mau siap siap ikut acara arisan dulu. Jangan lupa tapi ya, minggu depan Mas harus kasih aku lima belas juta untuk aku belanja. Oke?" jawab Mia kembali dari seberang sana sambil tertawa mengejekku.

"Oke, Sayang. Buat kamu apa sih yang enggak. Ya udah, Mas juga mau lanjut lembur lagi ya. Ini kan menjelang akhir bulan. Banyak laporan yang harus Mas siapkan. Oke?" 

"Oke, Mas. Dadah. Muach ...." Terdengar ciuman tanda perpisahan dari seberang sana yang tanpa sadar membuatku mencengkeram tanganku kuat kuat.

Andai aku tak ingat kalau aku harus tetap menjadi kelinci yang manis di depan Mas Dicky agar laki laki itu tak curiga dan marah padaku, mungkin sudah kutampar dan kucakar wajah suamiku yang tak tahu diri itu.

Aku berdoa, semoga suatu saat keadaan ini berbalik. Perempuan yang dia sanjung dan berhasil membuatnya sanggup berbohong menyembunyikan uang gajinya dariku itu, perempuan itu pula yang nantinya membuat hidupnya sengsara hingga ia harus minta maaf dan belas kasihanku karena menyesal telah menomor sekiankan aku setelah perempuan itu, Ibu dan adik adiknya.

*****

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT    Bab 16

    "Nina, ini gaji kamu bulan ini. Alhamdulillah berkat bantuan kamu, warung mbak ini bisa berjalan lancar. Semoga ke depannya makin sukses ya, Nin," ucap Mbak Sari saat aku datang ke warung.Hari ini tepat satu bulan sudah aku bekerja menjadi pelayan di warung ini. Alhamdulillah sesuai janji Mbak Sari, aku pun mendapatkan gaji sebesar tiga juta rupiah setiap bulan. Jumlah yang bagiku sangat besar sebab baru kali ini aku menerima uang sebanyak ini. Biasanya hanya dua ratus ribu rupiah saja jatah perminggu yang diberikan oleh Mas Dicky padaku. Itu sebabnya, menerima gaji pertama ini, hatiku girang bukan main. Setelah ini aku bisa mencari rumah kontrakan baru karena aku sudah tak tahan lagi tinggal serumah dengan Mas Dicky, Mia dan ibunya.Setiap hari mereka selalu menguji mental dan kesabaranku. Jika tak ingat Kayla tak punya siapa-siapa selain aku jika kutinggalkan, mungkin aku sudah membuat perhitungan dengan mereka tak peduli masuk penjara karena hati sudah terlalu sakit rasanya."Aam

  • KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT    Bab 15

    "Apa? Kok bisa sih Mas, kamu diturunkan jabatan jadi staf biasa? Gimana ceritanya sih? Terus gaji kamu tinggal berapa dong sekarang? Apa cukup buat memenuhi kebutuhan kami semua! Apa salah kamu sih, Mas, sampai bisa diberhentikan jadi manager gitu?" tanya Mia beruntun dengan nada suara terdengar gundah dan penuh kekecewaan.Mas Dicky menghela nafas lalu mengibaskan tangannya."Ini gara-gara kamu juga! Gara-gara kamu selalu minta uang terus, mas jadi gelap mata dan me-mark-up harga barang-barang! Makanya sekarang nggak usah banyak protes! Terima aja kalau sekarang penghasilan mas pas-pasan. Makanya kamu yang hemat kalau nggak mau kelaparan!" jawab Mas Dicky menghardik.Aku hanya tersenyum simpul dalam hati melihat adegan itu. Akhirnya karma itu datang juga. Selamat menikmatinya, Mas! Mia! Batinku dalam hati."Nina! Lama sekali baru pulang kemana aja sih kamu? Kamu tahu nggak ini sudah jam berapa? Kenapa baru pulang?" hardik Mas Dicky pula tiba-tiba padaku saat akhirnya menyadari jika

  • KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT    Bab 14

    "Tapi Amel pengen makan di warung ayam geprek Ibunya Kayla, Pa. Please ... katanya Amel boleh minta apa saja. Tapi kok Papa ingkar janji? Pokoknya Amel cuma pengen ke warungnya Kayla, Pa. Amel masih pengen main sama Kayla soalnya. Boleh ya, Pa. Please ....?" ucap Amelia lagi memaksa sang papa.Lalu sebelum sempat papanya menolak kembali, Amelia sudah teriak gembira pada Kayla."Kayla, boleh kan aku makan di warungnya ibu kamu? Katanya ayam geprek di warung ibu kamu enak banget. Mau dong aku makan di sana. Ya, La?" ucap Amelia sumringah.Kayla pun ikut sumringah."Ya, boleh dong. Tapi Papa kamu nggak bolehin. gimana dong?" sahut Kayla."Papaku bolehin kok. Ya kan, Pa? Yuk, Pa, kita berangkat sekarang. Nanti kehabisan," ucap Amelia lagi memaksa papanya.Akhirnya setelah nego antara anak dan bapak, laki-laki bernama Gerald itu pun terpaksa menyetujui.Giliran aku yang dilanda gundah karena tentu saja aku tak sudi ikut mobil laki-laki tak punya etika itu saat putrinya memintaku dan Kayla

  • KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT    Bab 13

    POV DICKY "Pak, apa Bapak tidak bisa menganulir lagi keputusan ini? Saya nggak pernah melakukan mark up, Pak. Bapak pasti salah orang!" ucapku tak terima pada keputusan Pak Gerald. Tak pernah terbayang dalam hidupku akan diturunkan jabatan seperti ini, dari manager perusahaan menjadi staf biasa. Benar-benar mimpi yang teramat sangat buruk.Tidak! Aku tak mau jadi staf biasa! Bagaimana aku bisa memenuhi gaya hidup Mia yang glamor dan ibu yang selalu menuntut banyak uang jika posisiku diturunkan seperti ini?Namun, Pak Gerald hanya mengulas senyum tipis."Maaf, Pak. Keputusan ini sudah bulat. Berdasarkan hasil audit keuangan yang dilakukan beberapa waktu lalu, anda terindikasi melakukan penyimpangan dana di perusahaan ini dengan melakukan mark up. Oleh karena itu direksi memutuskan untuk menurunkan jabatan saudara menjadi staf biasa. Kalau saudara tidak terima dengan keputusan ini, saudara dipersilahkan untuk mengajukan pengunduran diri dengan sukarela!" jawab Pak Gerald lagi dengan n

  • KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT    Bab 12

    POV Dicky"Mas, kapan sih kamu belikan aku rumah? Masa selamanya aku mau tinggal di kontrakan begini?" ucap Mia, istri keduaku sembari memanyunkan bibirnya saat aku pulang ke rumahnya sore itu.Ini entah kali ke berapa ia melayangkan protes. Namun, aku tak begitu menanggapinya. Ya, bagaimana caranya bisa membelikan ia rumah jika gajiku sudah habis kuberikan pada ibu dan padanya.Aku bukan suami yang pelit, bahkan sangat royal. Separuh gajiku kuberikan padanya. Jadi kalau tak bisa bangun rumah, aku rasa itu bukan salahku melainkan salah Mia sendiri yang tak bisa memanage keuangan sehingga tak pernah punya tabungan meski setiap bulan aku selalu memberinya nafkah sebesar sepuluh juta rupiah. Sepuluh kali lipat bahkan lebih besarnya dari pada jatah nafkah yang kuberikan pada Nina, istri pertamaku.Kami sudah menikah hampir tiga tahun lamanya dan telah dikaruniai seorang buah hati yang saat ini telah berusia dua tahun setengah, mengingat saat menikah dulu, Mia telah berbadan dua."Ya, habi

  • KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT    Bab 11

    KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT (11)"Nin, kamu jadi mau bantu mbak kalau mbak jadi buka warung nanti?" tanya Mbak Sari saat aku sowan ke rumahnya bersama Kayla usai ia pulang dari sekolah.Aku menganggukkan kepala lalu tersenyum."Jadi dong, Mbak. Kapan memangnya Mbak mau buka warung?" tanyaku antusias. Ya aku memang sudah memutuskan untuk bekerja demi bisa mengumpulkan tabungan untuk masa depanku dan Kayla. Aku tak sudi terus menerus mengemis pada Mas Dicky."Mungkin minggu depan, Nin. Oh ya ... apa kamu sudah dapat izin dari Dicky untuk kerja sama mbak?" tanya Mbak Sari pula ingin tahu.Aku pun kembali menganggukkan kepala."Sudah dong, Mbak! Malah bukan hanya diizinkan tapi justru Mas Dicky lah yang nyuruh Nina kerja supaya nggak minta nafkah lagi dari dia.""Kalau gitu, mulai minggu depan Nina udah bisa kerja ya, Mbak?" sahutku lagi."Iya, Nin. Kamu yang sabar dan tetap semangat ya. Semoga suatu saat Dicky sadar dan berubah. Aamiin," ucap Mbak Sari pula sembari menatapku prihatin.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status