Share

Dua Puluh Satu

"Aamiin ... semoga kamu juga diberikan kebaikan sama Allah supaya bisa melahirkan dan membesarkan anak kamu dengan baik meskipun ayahnya mungkin nggak bisa mendampingi ya, Mia. Ya, sudah nanti ibu lanjutkan ke wa saja ya. Oh ya, Suf, kamu ada yang mau diomongin ke Mia nggak?" tanya Bu Indah sembari berpaling pada sosok Yusuf yang sedari tadi hanya diam karena pembicaraan sudah diwakilkan pada ibunya.

"Sepertinya nggak ada sih, Bu. Nanti kalau ada pertanyaan biar via ibu juga nggak papa," sahut Yusuf sembari fokus ke ponselnya saat benda di atas meja tersebut berdering. Sepertinya ada yang menelpon lelaki itu sehingga laki-laki itu undur diri untuk menerima telepon.

"Ok, baiklah kalau gitu. Oh ya Mi, kamu udah sarapan belum? Kalau belum temani ibu sarapan yuk, kebetulan tadi Mbak Tinah masak makanan kesukaan kamu tuh, urap, perkedel jagung sama tempe goreng. Yuk ...!"

*****

Siang itu usai ribut dengan menantunya, Sri, Bu Rina membawa kedua putrinya keluar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status