Share

Empat Puluh Sembilan

"Maafkan Azmi tadi malam ya, Bu. Azmi sangat emosi sampai-sampai nyalahin Ibu seperti itu," ucap Azmi pagi harinya setelah perasaannya mulai tenang dan tidak lagi tertekan.

Semalam karena rasa kecewa yang begitu besar pada keadaan yang tidak berpihak padanya, ia memang jadi tak bisa mengontrol diri hingga menyalahkan sang ibu yang meskipun bersalah tapi tidak seharusnya juga ia caci maki hingga mengeluarkan kata-kata yang ia rasa memang kurang pantas diucapkan pada ibunya. Sekarang baru ia merasa menyesal.

"Nggak papa, Az. Ibu maafkan. Tapi lain kali jangan diulangi lagi ya. Nggak ada satu pun ibu yang mau anaknya hidup menderita, termasuk ibu sendiri. Mia memang menantu yang patuh, tidak banyak membantah perintah mertua, tapi saat itu dia nggak punya apa-apa. Pekerjaan nggak punya, orang tua juga miskin. Nggak ada yang bisa ibu harapkan dari istri kamu itu. Ibu pengennya punya menantu yang selain bisa diandalkan untuk mengurus keperluan ibu dan adik-adikmu, juga bisa bantu mencari na
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yoni Hartati
mana mau perempuan di kolom kan, dijadikan pembantu dan tdk beri makan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status