Baju Bekas Untuk Anakku

Baju Bekas Untuk Anakku

Oleh:  Emma_Faris  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
35 Peringkat
12Bab
2.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sebuah keluarga tidak mampu yang hidup serba kekurangan, akhirnya bertemu dengan keluarga yang baik hati, selalu memenuhi segala kebutuhannya. Namun, di balik itu semua ada suatu peristiwa pahit di masa lalu. Bagaimana kisah selanjutnya? Yuk simak

Lihat lebih banyak
Baju Bekas Untuk Anakku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Asnafa
Semangat kak bagus!
2021-09-28 18:35:25
0
user avatar
Nadila nana
Bagus kak! Semangat ya. Aku sudah mampir :)
2021-09-26 14:37:45
0
user avatar
Sarifah31
Lanjut kak
2021-09-25 10:26:05
0
user avatar
Naya Lim
cepetan up ya thor! semangat ngetik
2021-09-25 00:21:01
0
default avatar
puspitahelen189
jadi sad... ... semangat terus thor......
2021-09-24 23:09:10
0
user avatar
Ade Esriani
Keren ceritanya ...
2021-09-24 12:30:21
0
user avatar
Pratiwi
Ceritanya menarik. Semangat up ya thor
2021-09-23 17:12:18
0
user avatar
Kariani Sukadi
Sedih ceritanya thor
2021-09-23 14:28:47
0
user avatar
Biru Langit
Bagus banget bikin penasaran di tunggu kelanjutannya
2021-09-23 14:16:19
0
user avatar
errie_kurnia
lanjutkann ......
2021-09-22 13:40:38
0
user avatar
Wening
Semangat, kak *wening
2021-09-22 13:06:22
0
user avatar
Princess kenyan
bagus bgt lanjut thor...
2021-09-22 10:53:19
0
user avatar
Molista
Recommended buat di baca
2021-09-21 22:09:07
0
user avatar
Nona_Lyanna
bagus banget...
2021-09-21 20:26:05
0
user avatar
Nona_Lyanna
lanjutin...
2021-09-21 20:25:48
0
  • 1
  • 2
  • 3
12 Bab
Mendapat baju baru
"Bu, bajuku udah sobek. Coba deh ibu lihat!" ucap si sulung dengan raut sedih."Selama masih bisa di pakai, pakailah. Nanti kalau ibu dapat uang besar ibu belikan yang baru, ya?" jawabku mencoba menghiburnya."Ibu selalu begitu bilangnya, tapi gak pernah Ibu belikan kita baju. Ibu aku malu, tiap main selalu bajuku yang paling jelek." katanya sambil memegang bagian yang bolong pada bajunya.Jangankan untuk membeli baju, untuk makan sehari-hari saja kadang tidak ada, kerjaku yang hanya mengandalkan titahan dari orang lain sebagai buruh cuci, itupun tidak setiap hari.Suamiku Rudi sudah tidak lagi bekerja, sejak kecelakaan yang menimpanya 5 tahun lalu. Kecelakaan itu menyebabkan kelumpuhan pada kedua kaki suamiku. Berbagai pengobatan tradisional dan medis sudah pernah di lakukan. Namun, karena keterbatasan biaya pengobatan terpaksa dihentikan.Sejak itulah aku menjadi tulang punggung bagi kedua anakku dan suamiku. Sejak kejadian lima tahun lalu itu te
Baca selengkapnya
Ini untuk kakak
Selagi Nita mencoba baju-baju barunya, kulihat Nisa murung. Bukan tanpa alasan, Nisa sepertinya iri melihat adiknya mendapatkan banyak baju, sedangkan dia tidak.Aku mencoba memberi pengertian pada sulungku itu."Kakak kenapa?" tanyaku."Nisa iri bu sama Nita, Nita dapat baju, sedangkan Nisa enggak." Ucapnya dengan sedih."Nisa kan sudah besar, harusnya seneng dong liat Nita seneng. Tadi yang nyuruh Ibu, punya anak perempuan. Kebetulan usianya beda 2 tahun dengan Nita. Selama ibu bekerja, Nita main dengan anaknya. Ibunya liat baju Nita sudah pada sobek, makanya Ibu itu ngasih baju buat Nita, kalaupun Nisa mau bajunya gak akan cukup buat Nisa, Nanti kalo Ibu kerja lagi ibu janji Ibu bakal beliin baju buat Nisa." jelasku panjang lebar sambil memberi penjelasan."Kakak mau bajunya? Sini! Kakak pilih aja, kalo Kakak mau buat Kakak aja" Ucap Nita seraya menghibur kakaknya.Dengan tersenyum, sepertinya Nisa mengerti dengan penjelasanku. Aku bersyu
Baca selengkapnya
Ingin bersekolah
#BAJU_BEKAS_UNTUK_ANAKKU_3Setelah hari itu kulihat mereka sangat gembira.Setiap pagi mereka bersemangat untuk bangun. "Aku tak sabar pengen pakai baju bagus" katanya.Aku selalu tersenyum ketika mereka bangun, karena kini sudah tak ada rasa sedih lagi. Kini hari-hari ku jauh dari kata sedih.Terlihat ada harapan dan semangat baru.Tak terasa, sudah lebih dari 3 bulan aku bekerja di rumah bu Fika. Kini segala kebutuhanku tak pernah kurang.Malu rasanya karena sungguh tak masuk akal, pekerjaanku yang tak begitu banyak harus di bayar dengan uang yang tidak sedikit. Belum lagi saat pulang aku selalu dibekalkan apa pun yang kubutuhkan.Aku tak ingin disebut memanfaatkan keadaan, pernah suatu hari saat jadwalku bekerja, aku tak datang. Tapi bu Fika menyusulku. Aku malah semakin malu.***Deru mesin kendaraan terdengar sangat dekat di depan rumah, lalu berhenti.Tak lama ku dengar suara ketukan pintu. Saat ku buk
Baca selengkapnya
Kemana mereka?
Pagi ini anak-anak bangun lebih awal. Bahkan semalam saja mereka tidak bisa tidur nyenyak. Sedikit-sedikit bangun. Katanya udah ga sabar nunggu pagi.Selagi aku menyiapkan sarapan, mereka segera mandi.Sarapan Kali ini aku tak perlu membeli gorengan, karena kemarin bu Fika memberi kami banyak bahan makanan.Beras satu karung, telur, minyak goreng, mie rebus. Dan banyak lagi. Entah mengapa mereka selalu baik pada kami. Apa mereka hanya bersimpati saja pada kami? Semoga saja begitu. Aku tidak boleh berfikiran negatif tentang mereka.Setelah sarapan siap, kami makan bersama."Kak, nanti kalau aku jalan-jalan lagi aku mau naik kuda bohongan yang bisa Muter lagi. Seruuu banget!" Sembari memakan makanannya dia tak henti-hentinya bercerita."Iya nanti cerita nya ya, sekarang Nita makan dulu" titahku."Bu, padahal ga usah sarapan, nanti juga aku bakalan di ajak makan lagi di tempat bagus" sambil memainkan sendok yang ada di tangannya.
Baca selengkapnya
Bertanya
Kudengar seseorang mengetuk pintu..tok tok tok"Ibu, buka bu. Ini Nita sama kak Nisa sudah pulang bu" teriak seseorang di balik pintu. Sepertinya si bungsu.Dengan langkah gontai aku terburu-buru membuka pintu, setelah kupastikan bahwa itu adalah kedua anakku, langsung ku peluk kedua anak perempuanku itu.Aku sangat bersyukur, ternyata semua dugaanku terhadap bu Fika memang salah. Seketika hati ini merasa lega.."Maaf bu, kami pulang terlambat. Kemarin kami.." ucapan Bu Fika terpotong "Sudahlah bu tak apa.. Mari masuk dulu. Saya buatkan sarapan. Pasti kalian semua belum sarapan 'kan?" ajakku pada mereka. Sambil mempersilahkan mereka masuk."Maaf bu, sebenarnya saya mau mampir. Tapi suami saya sudah terlambat untuk bekerja. Saya mohon maaf sekali lagi" tolak bu Fika dengan sangat pelan. Mungkin Bu Fika takut kalau aku tersinggung."Oh yasudah bu tidak apa-apa" ucapku."Kalau begitu saya pamit ya bu. Nita Nisa ibu pulang du
Baca selengkapnya
Sebuah pengakuan
Setelah sarapan aku berniat menemui Bu Fika."Pak, ibu ke rumah mau bu Fika. Mau bicara masalah kemarin" aku berpamitan pada suamiku."Ibu mau ke mana? Ke rumah Salsa  ya?" Nita gegas mendekatiku."Nita ikut boleh?" "Nita di rumah saja ya, ibu gak lama kok" aku menolaknya sehalus mungkin."Em ya udah deh" Nita berbalik ke tempat semula ia bermain."Kak, ibu ke rumah bu Fika dulu ya, jangan ke mana-mana. Jagain bapak" aku pamit kepada si bungsu. Memanglah si bungsu sangat pengertian.Setelah tiba di rumah bu Fika.."Assalamu'alaikum, bu""Wa'alikum salam"Bu Fika mungkin keheranan dengan kedatanganku yang tiba-tiba, karena hari ini bukan jadwal saya bekerja."Silahkan masuk bu Sari" bu Fika menyambutku dengan ramah.Aku duduk di kursi, dan langsung  bicara maksud kedatanganku."Maaf bu Fika.. Kemarin anak saya sudah di belikan perlengkapan sekolah. Waktu saya melihat nama sekola
Baca selengkapnya
Flashback
Entahlah aku harus merasa senang, sedih atau marah?Karena pengakuan mereka membuatku tercengang."Mengapa ibu tidak bilang sejak dulu? Kalau begini rasanya saya sudah seperti menjual jiwa suami saya, dan menukarkan semuanya dengan segala kesenangan yang ibu berikan untuk kami" ucapku lirih."Maaf bu Sari, kami tak ingin membuat kalian kecewa. Saya berbuat begini anggap saja sebagai ucapan terima kasih kami untuk pak Rudi yang telah menyelamatkan anak kami. Semua yang kami lakukan tidak seberapa di bandingkan dengan pengorbanan pak Rudi untuk anak kami. Jadi saya mohon terima lah semua yang telah kami berikan untuk ibu Sari dan keluarga. Dan saya mohon ibu Sari jangan pernah menolak apa pun yang saya berikan. Karena dengan cara ini semoga saya bisa menebus rasa bersalah kami" ucap bu Fika sembari menangis dan memohon berlutut di depan kakiku.Aku hanya diam memandangi suamiku yang tak berdaya.Sulit bagiku setelah mengetahui semuanya."Bu, m
Baca selengkapnya
Memaafkan
#FalshbackAku masih bingung, siapa sebenarnya yang menabrak suamiku. Aku juga tidak tahu harus bertanya pada siapa. Orang-orang mengatakan bahwa tidak ada yang tahu kejadian persisnya seperti apa. Dan lagi, tidak ada cctv yang merekam kejadian tersebut. Truk yang menabrak suamiku langsung kabur begitu saja. Mereka juga tidak sempat mencatat plat nomer kendaraan itu.Namun, seorang perawat yang berjaga di rumah sakit mengatakan bahwa ada dua orang yang menjadi korban. Suami saya, dan seorang siswa SMA. Namun, beberapa jam lalu pasien itu sudah dibawa ke rumah sakit lain untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.Selain itu, dokter juga menyarankan agar suamiku dibawa ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya. Namun, lagi-lagi faktor ekonomi yang membuatku ragu. Untuk biaya pengobatan yang baru sebentar saja aku terpaksa menjual beberapa barang yang ada di rumah, yang mungkin masih bisa di jual. Itupun masih belum cukup untuk menutupi biaya pengobatan yang men
Baca selengkapnya
Rumah baru
Sesosok wajah laki-laki muda terpampang jelas di layar ponsel Bu Fika. Siapa dia yang ingin berbicara denganku?"Assalamu'alaikum, Bu. Bagaimana sekarang keadaan Pak Rudi?" sapa laki-laki muda itu. Mengapa dia bertanya tentang suamiku? Apa jangan-jangan...."Saya Rafli. Tolong sampaikan ucapan terima kasih saya kepada Pak Rudi."Aku menatap nanar pada wajah itu. Seolah ingatanku kembali pada kejadian pahit beberapa tahun silam. Hatiku hancur, sebenarnya aku sudah memaafkan. Namun kejadian itu masih saja menghantuiku. Tak ada sepatah katapun terucap dari bibirku. Hanya air mata yang menjawab sapaan pemuda itu.Aku tahu, Rafli juga adalah korban. Dia sama sekali tak bersalah atas kejadian itu. Tapi andai saja kala itu Ia tak bermain sampai ke tengah jalan, mungkin suamiku tak akan seperti sekarang."Tak apa bila ibu tidak menjawabku. Tapi saya sangat bersyukur karena telah dipertemukan dengan Pak Rudi. Oh ya, lusa nanti saya akan pulang,
Baca selengkapnya
Kabar mengejutkan
Tanganku bergetar seketika saat menyentuh surat itu. Apa ini hanya mimpi?Rafli bertekuk lutut dihadapan suamiku. "Saya mohon, supaya Bapak dan Ibu mau menerima semua ini. Tolong, keluarkan aku dari rasa bersalah ini."Sebenarnya aku tak menampik bahwa telah lama kami mengidamkan rumah yang lebih baik daripada rumah yang kami tempati selama ini. Tapi bukan begini caranya.Suamiku mengusap pucuk kepala Rafli. Punggung suamiku bergetar menahan tangis."Bangunlah nak, kamu tak perlu melakukan ini. Bapak sudah ikhlas menerima keadaan ini." tolak suamiku."Bapak tetap ikhlas menerima keadaan Bapak saat ini. Namun saya juga tetap ingin memberikan rumah ini untuk bapak. Jadi tolong terimalah!""Baiklah, bapak akan menerima semua ini. Tapi setelah ini, bapak tidak ingin menerima apapun lagi.""Setelah ini, saya masih ingin tetap memberikan uang kepada Bapak dan keluarga untuk biaya pendidikan dan biaya sehari-hari. Coba Bapak pikir
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status