"Long'er, kamu itu sudah ibu Lukis sejak kecil. Apa kamu ingin melihatnya?" Wajah pangeran ketiga sontak berubah mendengar kalau ibunya telah melukis ia sejak kecil. Melepas tangannya dari pelukan di leher ratu, pangeran ketiga perlahan mundur untuk menjauh.
"Ibu… Aku berubah pikiran, mungkin tidak baik untuk melukis wajah seseorang terlalu sering. Nah! Sepertinya aku akan kembali dulu ke kamar. Jadi, sampai jumpa ibu." Jawabnya langsung kabur dari taman meninggalkan ratu yang melihatnya dengan senyuman."Anak nakal itu…" Ratu menghela nafas senang. Dia meminta pelayannya mengganti lukisannya dengan kertas kosong, lalu dia mulai melukis lagi. Saat dia menggerakkan tangannya, tampak sebuah wajah perlahan terbentuk dan itu terus dengan tangan serta kakinya. Setelah satu jam berlalu, semua pelayan dapat melihat kalau yang dilukis oleh ratu adalah pangeran ketiga."Anakku, apa kamu pikir ibu tidak dapat melukismu meski kamu tidak ada? Sayang sekali, jika ibu tidak dapat melakukannya mana mungkin ibu disebut sebagai goddess hand." Ucapnya sambil tersenyum puas melihat lukisan yang telah jadi itu."Benar ratu, lukisanmu benar-benar sangat indah. Ketampanan pangeran ketiga pun tidak hilang dalam lukisanmu, aku benar-benar tidak dapat berhenti untuk melihatnya." Ucap pelayan lain memuji lukisan dari ratu Chen. Senyuman cantik Ratu Chen muncul, bagaimanapun yang dia lukis adalah anaknya dan anaknya ini membuat hidup lebih bahagia dari dia yang dulu. Tapi sesaat kemudian hatinya terasa sedih sebab, Anak ketiganya ini tidak dapat hidup seperti dua saudaranya yang biasa. Bagaimana pun karena statusnya yang sensitif di mata rakyat membuat Chen Long Anaknya menjadi anak rumahan. Padahal bila wanita-wanita datang dan melihatnya pasti akan jatuh hati pada pandangan pertama, meski ada beberapa kali dia juga mengajak teman-teman atau keponakannya datang ke istana, anaknya dalam keadaan memakai topeng untuk menutupi wajah. Jadi, tidak ada orang luar yang melihat wajah asli dari Chen Long kecuali pelayan atau beberapa penjaga yang datang untuk menjaga.“Huf, sayang sekali dia belum pernah pergi ke akademi padahal anakku itu lebih pintar dari kakak pertamanya.” Ucap Ratu dengan sedih.“Oh! Kalau begitu, setelah merayakan ulang tahunnya, bagaimana jika kita mengirimkannya ke akademi?” Suara pria yang dia kenal terdengar di telinganya, saat dia menoleh raja Chen tersenyum sambil melangkah ke tempat dia duduk. Para pelayan langsung memberi hormat saat melihat kedatangan raja mereka, yang sekarang tampak penuh wajah gembira."Sayang, kenapa kamu tiba-tiba datang dengan wajah yang bahagia? Apa terjadi sesuatu di pertemuanku tadi?" Tanya Ratu tersenyum manis menyambut suaminya tersebut. Raja Chen menceritakan bagaimana keadaan di rapat tadi, dia berhasil membuat seluruh bangsawan dan menteri untuk membiarkan pangeran ketiga menjalani hidup di luar istana. Dan rencananya dia juga akan mengadakan upacara ulang tahun untuk sang anak, yang mereka adakan sesuai dengan di saat mereka menemukannya semasa masih bayi dulu.“Baiklah, kalau begitu aku harus mengundang teman-teman dan seluruh keluargaku. Aku ingin membuat mereka tahu kalau putraku sangatlah tampan dan juga satu-satunya yang terbaik di kerajaan Chen ini.” Ucap sang ratu sangat bahagia mendengar kalau istana mau mengadakan acara ulang tahun kelima belas untuk putranya. Raja melihat betapa senang ratu menampakan senyum tulus, meski sudah lima belas tahun tapi selama ini juga mereka belum pernah menampakan wajah pangeran ketiga ke luar. Bahkan bisa dikatakan hanya dia, istri, dua anaknya dan pelayan yang bertugas di istana saja pernah melihat wajah dari topeng pangeran ketiga.“Aku akan memberitahu kedua kakaknya, mereka pasti sangat senang mendengar kalau ulang tahun adiknya akan di meriahkan.” Ucap ratu sangat bahagia sampai tanpa pikir panjang ingin mengirimkan pesan pada kedua anaknya yang lain.“Baiklah, lakukanlah apa yang kamu mau. Untuk ulang tahun anak ketiga akan diserahkan padamu, tidak masalah bukan?” Ucap Raja sambil meletakan kedua tangannya pada pundak ratu.“Tentu, aku pasti akan membuat ulang tahun anakku menjadi yang paling meriah di seluruh kerajaan ini.” Jawab ratu dengan tegas dan percaya diri untuk membuat pesta bagi anaknya. Senyuman ratu dan raja sungguh membuat para pelayan jatuh dalam kebahagian, selama ini mereka melihat pangeran ketiga tumbuh dan bagaimana keluarga kecil ini memperlakukan anak yang bukan dari keluarga mereka begitu tulus. Sejak dulu mereka ingin pengangkatan dan juga acara resmi untuk memberitahu dunia luar kalau mereka punya tiga anak tapi itu semua ditolak oleh para tetua dan bangsawan-bangsawan yang tidak setuju dengan pengangkatan pangeran ketiga. Jika bukan karena ketegasan raja Chen yang tetap memberi pangeran ketiga gelar, mungkin banyak yang akan tetap menganggap Anak ketiga sebagai hama.….Di akademi kerajaan Chen, disana banyak jenius muda yang memiliki berbagai keahlian di latih dan di dukung untuk menjadi penerus kerajaan. Mereka adalah sosok-sosok hebat tentu juga ada beberapa yang hanya mengandalkan orang tua mereka untuk tinggal disana. Dalam sebuah ruangan besar, tempat anak-anak bangsawan mengadakan pertemuan atau pesta. adalah tempat yang paling ingin dimasuki oleh anak-anak muda, bagaimanapun tempat itu hanya dimasuki oleh elit yang paling elit dari seluruh anak muda di dalam akademi.“Putri, apa kamu benar memutuskan mengakhiri latihan mu disini?” Tanya seorang wanita pada wanita lain yang duduk di meja dengan teh di atas meja.“Iya, aku harus mengakhirinya bulan ini. Bagaimanapun aku datang ke akademi hanya untuk melihat-lihat dan berlatih. Dan lagi aku sudah masuk umur untuk membantu pekerjaan ayahku.” Jawab wanita cantik yang tidak lain adalah putri kerajaan Chen, Chen Mei. Dia adalah putri yang telah berlatih sejak berumur lima belas tahun di akademi. Seharusnya dia sudah keluar sejak berumur dua puluh tahun tapi karena beberapa alasan dia memilih tinggal dalam akademi selama lima tahun lagi. Tentu alasannya karena beberapa omongan yang tidak menyenangkan dari bangsawan-bangsawan dan menteri yang sangat ingin dia menikah dengan kerajaan lain untuk meningkatkan hubungan antar kerajaan. Tapi sekarang dia sudah tidak perlu lagi untuk mundur karena dia sudah mengerti bagaimana cara hidup kerajaan yang dia tinggali sekarang. Dan dia juga ingin membantu adik kecil imutnya untuk mendapatkan apa yang seharusnya didapat sejak ia kecil dan hanya bila dia turun tangan dalam membantu ayahnyalah baru dia mendapatkan semua itu.“Oh! Apa kamu merindukan adik kecilmu lagi?” Suara pria yang diiringi langkah kaki terdengar dari arah belakang Chen Mei, saat dia menoleh itu adalah suara dari pria dengan pakaian yang biru putih dengan tangan dilipat ke belakang.“Salam pangeran mahkota.” Ucap para wanita dan orang-orang yang ada disana saat melihat kedatangan pria tersebut.“Kenapa kamu disini?” Tanya putri Chen menoleh melihat pangeran mahkota yang tidak lain adalah kakak pertamanya sendiri. "Aku hanya sedang senggang jadi memutuskan kesini untuk melihatmu. Bagaimana keadaanmu disini selama lima tahun ini?" Tanya pangeran pada putri."Lebih baik daripada di rumah. Sekarang katakan padaku kenapa tiba-tiba saja kamu ada disini? Bukankah seharusnya kamu ada tugas dari ayah?" Pangeran mahkota menghela nafas melihat sikap putri padanya. Meski adiknya tidak membenci, tapi dia tahu kalau adiknya ini masih marah dengan apa yang terjadi dua tahun lalu. Dimana dia dan ayahnya berencana untuk membuat pertunangan dengan pangeran kerajaan lain tapi adik ketiga menolak langsung rencana mereka. Meski awalnya itu tidak sampai ke telinga putri karena masih rahasia, tapi sepandai-pandainya mereka tutup mulut masih ada saja yang menyampaikan masalah itu pada putri yang membuat marah dia. "Aku kesini hanya karena ingin bertemu dengan kepala akademi. Dan karena sudah sele
Di perbatasan utara dari kerajaan Chen, yang jaraknya jauh dari ibukota kerajaan Chen. Terdapat hutan yang menjadi batas dari kerajaan Chen dan Kerajaan Du. Kerajaan Du adalah kerajaan besar yang termasuk dalam empat kerajaan besar di dunia tersebut, yang dimana tiga kerajaan lain adalah Chen, Jin, dan Yao. Selain empat kerajaan besar, tidak ada yang tahu kalau di antara empat kerajaan ada satu lagi kekuatan yang tersembunyi tinggal dalam hutan belantara utara perbatasan kerajaan Chen. Mereka disebut sebagai istana langit, sosok mereka memiliki kekuatan yang jauh dari kata manusia normal dalam empat kerajaan besar dan mereka juga termasuk pasukan tersembunyi yang berdiri sejak lima tahun belakangan. Hanya raja dan beberapa jenderal yang mengetahui tentang mereka, awalnya karena takut kekuatan itu menjadi ancaman bagi kekuasaan empat kerajaan, mereka berencana untuk menghancurkannya tapi yang tidak terduga terjadi dimana salah satu sosok dari istana langit datang mengunjungi keempat ke
"Maaf raja, tapi pangeran ketiga bukan…" dia tidak lagi melanjutkan ucapannya karena tatapan raja sangat menakutkan saat melihat dia."Ayah, aku ingin keluar sebentar. Apa boleh?" Tanya Long Chen langsung berbicara untuk menghilangkan amarah ayahnya."Oh! Tumben sekali? Apa yang terjadi? Apa kamu sedang jatuh cinta? Atau ada gadis yang menarik di luar sana membuatmu ingin bertemu? Atau kamu ingin bersenang-senang di restoran flower? Ini uangnya, sana pergi. Hahahaha" Terlihat raja langsung mengubah wajahnya saat berbicara dengan Long Chen. Mereka yang disana melihat juga terkejut, bagaimanapun raja Chen meski sering tersenyum dan baik hati, tapi masih memiliki wibawa serta ketenangan yang kuat. Sekarang di depan mereka malah seperti seorang ayah yang sangat memanjakan anaknya."Ayah, itu tidak perlu. Aku tidak menyukai siapapun di luar sana, hanya saja aku ingin membeli sesuatu untuk ibu jadi aku ingin keluar tapi tidak berani bicara dengan ibu." Jawab Long Chen menghela nafas. Raja C
Dari arah berlawanan, sebuah kereta melaju dengan cepat dan jelas kereta itu tidak memperlambat lajunya meski ada seorang anak kecil di depan yang sedang berlari ke seberang jalan. Ibu dari gadis itu yang sadar anaknya menghilang segera ketakutan saat melihat anaknya berada di jalanan dan kereta yang tampak tidak ada tanda-tanda akan berhenti itu. “Awas! Anakku!” Teriak si wanita dengan cemas dan berlari ke jalan untuk menyelamatkan anaknya. Tapi dia sudah terlambat karena kereta lebih cepat dari larinya yang hanya manusia biasa. “Hiyat!” si pengemudi tampak malah menambah kecepatan keretanya meski sudah tahu ada anak kecil yang melintas di jalan. "Ah! Tidak, ada yang terlindas.""Anakku!" Swisshh….Di saat yang bersamaan, angin berhembus lebih kencang yang membuat kereta kuda tiba-tiba menjadi tidak seimbang dan langsung berhenti. Pengemudi kereta juga tiba-tiba menjadi kaku dan kudanya juga menjadi diam saat angin itu berhembus. Sedangkan anak yang tadi menyeberang jalan sudah a
Pangeran mahkota di dalam kereta tidak keluar dan hanya duduk sambil tersenyum melihat tingkah adik perempuannya. Dari dulu adiknya sangat menyayangi Long Chen dan menganggap Long Chen sebagai harta berharga melebihi apapun. Bahkan bisa dikatakan sebagian waktu adiknya dihabiskan untuk merawat Long Chen."Pangeran, apa tidak masalah dengan tindakan putri? Semua rakyat akan tahu kalau pangeran Chen Long adalah pangeran ketiga itu." Tanya kepala penjaga yang berbicara dengan pangeran mahkota melalui jendela."Yah, wajar jika kakaknya marah saat melihat adik kesayangannya ada diluar seperti ini. Dan juga, aku melihat kalau ada masalah disini jadi tidak akan ada masalah bila rakyat tahu tentang Long'er. Karena cepat atau lambat mereka juga akan tahu siapa dia." Jawab pangeran mahkota dengan tenang."Bagus! Masih tidak kesini? Satu, dua, tiga, empat…""Kakak, aku.. Aku tidak tahu kalau kamu akan kembali sekarang. Bukankah kamu masih ada di akademi dan berencana untuk menjadi guru disana?"
"Yah, anggap saja sebagai pelajaran untuk kalian." Ucap Long Chen lalu berjalan masuk tanpa mengatakan apapun lagi atau memandang putri Zan. Pintu kereta ditutup dan kereta kerajaan pun berjalan melewati kerumunan yang tadi masih hormat kepada mereka. Setelah kereta kerajaan menghilang, rakyat kembali ke aktifitas biasa mereka. Tapi, putri Zan tidak dapat untuk tidak takut setelah mendengar bisikan dari Long Chen."Pangeran ketiga…. Benar-benar bukan manusia." Ucapnya sambil berjalan dengan bantuan pelayan miliknya. Bagaimana tidak dia ketakutan di saat semua bisikan Long Chen Benar-benar mengarah pada kehancuran keluarga Zan bila ucapan itu sampai ke telinga raja. Tapi mungkin bisa dikatakan kehancuran dia dan kakak laki-lakinya karena bagaimanapun ayahnya sejak dua tahun belum kembali dari perbatasan dan tidak tahu apa yang mereka lakukan selama ini di ibukota."Adik, apa yang kamu bisikan pada wanita itu?" Tanya pangeran mahkota penasaran. "Tidak, tidak ada kak. Aku hanya mengatak
"Hei, bukankah empat hari lagi adalah ulang tahun pangeran ketiga? Biarkan aku bertemu dan melihat sendiri seperti apa pangeran ketiga yang terkenal akan keburukan wajahnya." Tentu untuk melihat apakah Long Chen benar tahu atau tidak dia harus pergi sendiri ke acara besar yang mempertemukan seluruh wajah dari kerajaan Chen ini."Kakak, apa benar dia sangat jelek? atau itu hanyalah omong kosong berita orang-orang di luar sana saja?" "Tentu saja itu dari sumber pasti. Karena, bangsawan lain mengatakan hal yang sama dan mereka tahu sendiri dari pelayan dari pangeran ketiga sendiri." Jawab Zan Za dengan senyum mengejek. Itu sudah lama tersebar mengenai wajah pangeran ketiga yang mana, mereka tidak pernah melihat atau mendengar kalau ada yang melihat langsung wajah pangeran ketiga. Yah, kecuali para pelayan yang setia dan terpilih dari kerajaan, hanya saja karena masalah wajah Long Chen sering menjadi topik saat umurnya sepuluh tahun. Raja dan ratu diam-diam membuat berita bohong mengenai
Semua gadis itu ketakutan melihat tatapan ayah mereka. Bagaimana juga, mereka baru pertama kali melihat raja Du sangat marah seperti itu. Putri pertama juga tidak lagi mengatakan apapun dan hanya dapat menerima syarat dari ayahnya daripada dia pergi ke kerajaan Chen untuk melihat anak muda yang cacat itu, lebih baik mengeluarkan uang untuk membiarkan putri penyakitan pergi kesana. "Mari kita cukupkan sampai disini. Pangeran mahkota dan kelima ikut denganku menemui putri bungsu, dan untuk yang lain kembalilah ke tempat kalian masing-masing." Raja Du mengakhiri pertemuan dengan cepat. Dia ingin menemui putri kecilnya untuk membicarakan perjalanan ke negara Chen dan sekarang sudah berjalan empat hari sebelum ulang tahun pangeran ketiga. Jadi anak-anak nya harus berangkat hari ini atau besok agar dapat sampai ke kerajaan Chen tepat waktu. Karena, dua kerajaan berdekatanlah yang membuat waktu tiga hari cukup untuk mereka sampai di tempat masing-masing. Dan juga ditambah dengan kereta kuda